Mentari pagi masuk ke kamar tidur apartemen mewah di kawasan elit korea.
Sooya terbangun dari tidurnya,sementara Taehyung masih betah memejamkan matanya.
Hati Sooya sangat sakit mengingat kejadian semalam,tanpa ampun Taehyung menggempur tubuhnya tak henti.
Sooya melihat Taehyung yg masih terlelap,seolah tak terjadi apa-apa.
Saat Sooya menyentuh rambut Taehyung,dia membuka matanya.
"Kau sudah bangun?" tanya Taehyung.
Sooya tak mampu menjawab pertanyaan Taehyung,Taehyungnya yg lembut entah hilang kemana.
"Bagaimana perasaanmu,apa kau sudah baikan?" tanya Taehyung dan menyentuh wajah Sooya.
Namun dengan cepat Sooya menepiskan tangan itu.
Sooya menolak sentuhan Taehyung.Dengan cepat Taehyung menarik ke dua tangan Sooya dan membawanya ke atas kepalanya.
"Lepaskan aku!" ketus Sooya.
"Jangan pernah melawanku Sooya atau kejadian semalam akan terulang lagi!" ucap Taehyung penuh penekanan.
"Apapun yg terjadi,aku tak akan pernah melepaskanmu. Jangan coba-coba lari dariku Sooya!" ancam Taehyung.
"Kenapa??? Aku tak mau berada di dekatmu. Kau adalah seorang pembunuh,hanya ancaman itu kekuatanmu untuk menyekapku" ucap Sooya.