17

1K 174 29
                                    

Keesokan paginya, ketika bangun, Junkyu tidak melihat sosok Haruto di sampingnya.

Saat dia akhirnya selesai mandi dengan bantuan Irene, dia membaringkan tubuhnya yang lelah di atas seprai baru.

"Pangeran, saya akan membawa makananmu ke sini."

"Tidak perlu, aku akan makan di meja."

"Tidak, ini perintah dari Tuan Haruto. Silahkan habiskan waktumu dengan santai di tempat tidur hari ini."

Junkyu membalikkan wajahnya yang memerah ke bawah.

Apa Irene tahu apa yang terjadi tadi malam? Jika demikian, itu akan sangat memalukan ....

Haruto melakukan hal seperti itu padanya semalam. Namun tindakan macam apa sebenarnya itu?

Pagi ini dia merasa sakit di seluruh bagian dalam dan luar tubuhnya, dan dia bahkan tidak bisa berjalan dengan baik. Junkyu tiba - tiba mengkhawatirkan kondisi kesehatan Haruto. Apa Haruto juga merasa sakit sepertinya?

"Eum, Irene, apakah Haruto pergi bekerja?"

"Iya, Pangeran."

Raut khawatir tercetak jelas di raut Sang Pangeran. Dia khawatir Haruto akan bekerja terlalu keras.

Menyadari kekhawatiran Junkyu, Irene maju selangkah.

"Um, Tuan Haruto harus pergi pagi - pagi sekali, dan dia tidak ingin membangunkan anda."

"Um, apakah tubuh Haruto baik - baik saja, Irene?"

"Hah?"
Irene berkedip.

Junkyu melihat ke bawah dengan sedih.
"Tubuhku sangat sakit ... Aku ingin tahu apakah Haruto baik - baik saja setelah semalam? Aku bisa beristirahat di tempat tidur, tapi kenapa Haruto tidak bisa mengambil cuti dari pekerjaannya?"

Dalam benak Irene, Haruto yang dilihatnya pagi ini melintas. Tuannya itu justru sedang dalam suasana hati yang baik dan langkahnya ringan. Dia sama sekali tak terlihat lelah atau kesakitan.

Irene berdehem canggung.

"Umm, anda tak perlu khawatir Pangeran. Tuan Haruto ... memiliki stamina yang luar biasa."


>>>


Seekor kuda berlari melewati hutan terbungkus kabut pagi.

Seorang pria muda menunggang kudanya dengan rambut emasnya berkibar tertiup angin.

Saat mereka melintasi samudra hijau yang masih tersesat dalam kabut fajar, dia tersenyum pada seorang anak laki - laki yang dipeluknya.

"Jika kamu mengantuk, aku tidak keberatan jika kamu tidur."

Junkyu terbungkus selimut, tampak murung mendengar kata - kata Haruto.

" ... Aku merasa mataku berputar - putar."

"Kamu akan segera terbiasa."

Junkyu membuang muka dengan kesal.

"Kamu masih terlalu lemah sekarang, tetapi saat kamu perlahan tumbuh, kamu akan menjadi lebih kuat  sehingga kamu tidak perlu seperti ini."

Saat berikutnya, bidang penglihatan mereka terbuka lebar.

Di sana berdiri satu pohon di bukit hijau di luar hutan, tidak ada satu orang pun yang dapat ditemukan di sana, hanya langit biru yang sangat jernih terbentang di atas kepala mereka.

"Lihat, seperti yang aku katakan, tidak ada apa - apa di atas bukit itu."

Junkyu diturunkan dari kudanya dan menjatuhkan selimutnya lalu mulai mendaki bukit dengan baju
tidur putihnya.

YOUR KINGDOM (HARUKYU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang