"Irene, menurutmu apakah akan hujan hari ini?"
Junkyu yang berdiri di dekat jendela berbalik untuk melihat Irene.
Irene tersenyum pahit, memegang keranjang berisi seprai yang baru saja dia ganti.
"Tidak, ini tidak akan hujan. Karena langit tampak cerah."
"Tapi, saat kemarin hujan, langit juga cerah."
"Aah, mungkin akan hujan pada sore hari."
Melihat Junkyu yang sangat mengkhawatirkan dunia luar sejak pagi ini, Irene akhirnya kehilangan kesabarannya dan membuka mulut untuk bertanya.
"Pangeran, saya akan menanyakan sesuatu ... apakah sesuatu terjadi ketika anda pulang dengan keadaan basah kuyup di tengah hujan kemarin?"
Junkyu terlihat berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepalanya.
Irene menghela napas.
"Irene, apa kamu pernah ke bukit di luar kota?" Tanya Junkyu tiba - tiba.
"Eh, maksud anda ... bukit itu?"
"Aku ingin pergi ke bukit itu ... Aku ingin tahu bagaimana aku bisa sampai di sana? Apa menurutmu Haruto akan menemaniku?"
"Tentu saja dia akan!"
Suara Irene terlihat bersemangat dan penuh keyakinan hingga menciptakan senyum samar di bibir Sang Pangeran.>>>
Ketika Haruto kembali ke perkebunan lebih awal dari biasanya, Junkyu menyambutnya, tampak gugup.
"Selamat datang kembali, umm ... "
Di ujung pandangan Junkyu yang gagap, Irene dengan lembut mendorong pelan Junkyu untuk lebih dekat pada Haruto.
Sebelumnya, Irene sudah mengajarkan Junkyu untuk mengucapkan kata ' piknik '.
" ... Apa kamu ingin pergi piknik?"
Haruto yang telah melepaskan mantel berkerahnya, mengangkat tubuh Junkyu dengan penuh semangat, dan dengan senyum lebar di wajahnya.
"Haruto, bisakah kita pergi bersama?"
"Tentu saja."
Bidang penglihatannya tiba - tiba terangkat lebih tinggi, ditambah dengan semangatnya yang meningkat, yang tampaknya membuat seluruh tubuhnya bergembira ... dia memandang wajah Haruto yang tampan.
"Kemana kita akan pergi? Ada sebuah danau kecil di hutan timur tempat kita bisa bermain dengan perahu, atau kita bisa pergi ke kebun raya di barat tempat kita bisa melihat banyak bunga, atau apa kamu lebih suka kita memesan taman musim panas di tanah kastil ... ?" Haruto bertanya dengan antusias.
"Umm, aku ingin pergi ke bukit di luar kota."
Haruto menghentikan langkahnya saat dia berjalan di sepanjang koridor menuju kamar, dia lalu menatap ke pipi yang memerah di depan matanya.
"Bukit di luar kota?"
"Ya, aku ingin pergi ke bukit itu. Bersama denganmu ... apakah itu baik - baik saja?"
"Tentu saja.. apapun untukmu."
Haruto mencium pipi bersemu Junkyu yang tersenyum senang padanya."Kalau begitu, kita harus segera membuat pakaian baru. Irene tolong persiapkan pakaian musim panas Pangeran untuk lusa."
Begitu Haruto memasuki kamar Junkyu dengan Junkyu yang masih dalam gendongannya, dia memberi perintah dengan suara keras kepada Irene yang sedang menyiapkan teh di meja di dalam.
"Tuan, tapi pakaian yang kamu pesan sebelumnya baru saja tiba pagi ini."
" ... Mereka tidak bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR KINGDOM (HARUKYU)
FanfictionSuatu hari, Kim Junkyu sang pangeran Kerajaan Maillard yang sakit - sakitan terbangun di ruangan yang asing dan indah. Dia diberi tahu bahwa ini adalah istana kerajaan di negara terkenal Barthelemy, tempat yang terkenal akan perawatan medisnya yang...