epilog

141 25 0
                                    

Banyak sekali kalimat-kalimat indah yang mereka tuliskan dan diletakan pada meja Mashaka. Sosoknya telah menghilang tapi kehadirannya seakan-akan terasakan. Ais tersenyum membaca beberapa kalimat yang menandakan Mashaka sudah berhasil menjadi dirinya yang terbaik. Meskipun dia gagal untuk jadi dirinya sendiri. Tidak apa-apa setidaknya kepergian Mashaka mengantarkan banyak penyayangan.

Bara juga ikut meletakan buket bunga di atas meja tersebut, Yadam menatapnya sinis namun Jaden menepuk lengannya pelan agar tidak larut dalam emosinya sendiri.

"Terimakasih sudah menjadi orang baik, aku tau ini kesalahanku. Aku berjanji akan menjadi orang baik sepertimu. Dan enggak bakalan nyakitin orang-orang lain," lirih Bara sembari merapalkan doa untuk ketenangan Mashaka.

Meskipun Bara tahu semua tatapan seakan-akan menyalahkannya dia akui semua itu memang benar. Seharusnya bukan di sini tempatnya, dia mesti mempertanggungjawabkan semuanya. Tetapi diberikan kesempatan untuk mengubah diri menjadi lebih baik.

Untuk semua itu Bara akan usahakan, dia tidak berkeinginan orang-orang menderita karena perbuatannya. Mashaka orang baik yang seketika di sakiti olehnya.

"Bara sebanyak apa kau menyalahkan dirimu sendiri?" tanya Ais padahalkan Jaden sudah melarangnya mengatakan hal tersebut tapi dia tidak peduli. "Aku pikir kau harus banyak-banyak menyalahkan dirimu sendiri, karena perbuatanmu membuat Mashaka pergi."

Bara terdiam dia tidak dapat mengatakan apapun. Lagian Ais mengatakan kebenarannya, melihat semua tangisan orang-orang atas kepergian Mashaka dia sangat tersiksa. Dia menghilangkan seseorang yang sangat berhak untuk semesta, bahkan semesta yang sentiasa ikut bercanda justru menghibur Mashaka kala dia tersiksa.

Namun, dengan jahatnya Bara yang mempercandakan sebuah luka. Ais paling dekat dengan Mashaka, dia pasti terluka sekali karena kehilangan. Walaupun Bara tidak tahu dia yakin Ais pasti banyak menangis untuk Mashaka.

"Mashaka harus dapat keadilan kan? Dia sudah mendapatkan keadilannya. Aku enggak bakalan ada di sini, aku dikeluarkan dari sekolah karena kesalahanku. Tapi tolong izinkan aku menemui Mashaka setiap kali aku merindukannya, jadi seperti ini rasanya hidup dalam rasa bersalah," ucap Bara menatap mereka bertiga dengan mata berkaca-kaca.

Lantas Yadam merangkulnya, bagaimana pun juga Mashaka memberitahu mereka untuk tidak memperlakukan seseorang dengan perlakuan yang sama. Bara pasti butuh di maafkan, meskipun dia justru melenyapkan.

"Katakan pada Mashaka, kau akan menjadi orang baik."

"Aku berjanji, Mashaka terimakasih karena kehadiranmu aku tau orang-orang pasti terluka jika diperlakukan tanpa keadilan."

Walaupun kepergian Mashaka dengan luka, setidaknya dia pergi juga membawa kebaikannya. Orang-orang akan ikut menjaga Mashaka sampai kapanpun, dia yang hilang tidak sepenuhnya hilang dalam hati mereka semua.

Mashaka semua rasa sakitmu sudah berakhir lukamu tidak akan bertambah. Dan kebahagiaan akan paling banyak memihakmu.

TBCAlhamdulillah udah ending juga lho(っ˘̩╭╮˘̩)っMakasih juga ya udah mau nungguin cerita ini sampai ending gini, mungkin kalo ada kesempatan kepengin aja buat versi Bara karena ngerasa cerita Mashaka ini butuh penjelasan tentang kehidupan Bara sete...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
Alhamdulillah udah ending juga lho(っ˘̩╭╮˘̩)っ
Makasih juga ya udah mau nungguin cerita ini sampai ending gini, mungkin kalo ada kesempatan kepengin aja buat versi Bara karena ngerasa cerita Mashaka ini butuh penjelasan tentang kehidupan Bara setelahnya. Tapi kalo sempat ಥ‿ಥdan teruntuk diriku, terimakasih karena tidak menyerah (。ノω\。)

 Tapi kalo sempat ಥ‿ಥdan teruntuk diriku, terimakasih karena tidak menyerah (。ノω\。)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekedar Singgah [✓] REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang