Bismillahirrahmanirrahim
Jangan lupa tinggalkan jejak VOTE & komen ya bub, karena itu semua tidak dipungut biaya sepeserpun.
HAPPY READING ALL!! ENJOY!!🤍
.
."Hati hati, jangan ngebut ngebut!"
"Siap sayangku!"
"Dadahh!!"
Alesya melemparkan senyum manisnya lalu berbalik badan saat kekasihnya sudah hilang dari pandangan.
Sejujurnya gadis itu ketakutan sekarang. Takut orangtuanya tau kalau ia pulang dengan pacarnya.
Ia mengendap endap masuk menggunakan kunci cadangan yang ia bawa.
Seteleh melihat lampu utama mati, akhirnya gadis itu bisa bernafas lega. Karena itu artinya orang rumah sudah pada tertidur.
Karena tenggorokan terasa kering, Alesya berjalan menuju dapur untuk mengambil air mineral.
"Alesya!"
CTARRRRR.
Gelas yang digenggam Alesya merosot setelah mendengar panggilan itu. Jantungnya langsung berdegup sangat kencang saat mengetahui kehadiran ayah dan bundanya.
"A-ayah.." Ucapnya terbata bata.
"Siapa dia?" Tanya Aryes dengan sorot mengintimidasi.
Alesya kelabakan. Dugaannya ternyata salah besar. Tadi ia pikir orangtuanya sudah pada terlelap. Ternyata tidak. Malah orangtuanya sengaja mengintipnya dari lantai atas.
"I-itu temen yah."
"Teman temen, teman temen. Dari dulu juga kamu bilangnya gitu. Kamu pikir ayah bisa dibohongi?"
Alesya menggigit bibirnya gelisah.
"Itu beneran temen aku kok."
"Temen tapi pulang malam terus? Temen tapi pegang pegangan tangan? Temen tapi deket deketan terus? Itu yang kamu bilang teman?" Ucap Aryes dengan nada tinggi.
"Enggak yah.."
Aryes memijat kepalanya pusing. "Ayah gak bisa biarin kamu lama lama kaya gini."
"Kamu itu perempuan, Alesya."
"Liat adik kamu, Aleta mana pernah seperti itu?"
Alesya menghela nafas gusar. "Alesya ga suka dibanding bandingin."
"Gimana ayah gak membandingkan? Adik kamu jam segini udah tidur di kamar, sedangkan kamu barusan pulang bareng laki laki! Ayah gak boleh membandingkan? Iya?"
"Pergaulan kamu itu terlalu bebas, Alesya!"
Alesya sangat takut. Mata gadis itu langsung berkaca kaca menahan tangis.
"Kamu tau gak, kalo bunda sama ayah khawatir sama kamu?"
Ia hanya bisa menunduk. Tidak bisa melawan lagi setelah melihat sorot mata kedua orangtuanya yang benar benar kecewa.
"Keputusan ayah dan bunda sudah bulat. Kamu akan kami jodohkan dengan Zayden, anak sahabatnya ayah!"
Kedua bola mata Alesya langsung membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA UNTUK ALESYA
Teen Fiction"Semesta harus tau kalau semua cintaku habis di kamu." Menikah saat SMA? Oh sama sekali bukan wishlist Alesya! Bayangkan seberapa gilanya ia ketika dijodohkan dengan laki laki yang sama sekali belum pernah bertatap muka dengannya?Atau bahkan sekeda...