25. sekolah again

603 32 10
                                    


Assalamualaikum i'm come back!
Ga jawab salam dosa.

JANLUP VOTE DAN RAMAIKAN PAKE KOMEN GASS!!!





.

.

Dua Minggu telah berlalu.

Kembali pada kebiasaan dulu, Alesya dan Zayden sama sama sibuk dengan persiapannya masing masing. Kedua pasutri itu sudah masuk kedalam mobil dan memakai seat belt.

Wajah Alesya terlihat sumringah. Sudah lama sekali ia rindu dengan suasana sekolah.

"Da!! Ati ati!!" Alesya melambaikan tangannya pada mobil Zayden yang berjalan meninggalkan area sekolah.

Alesya berjalan menuju kelas dengan santai. Sinar mentari yang cerah siap menyambut upacara pagi ini.

"Hay Sya," sapa Devan sambil melambaikan tangan. Tentu saja Alesya membalas sapaan cowok itu.

"Hay," Alesya tersenyum.

Tiba tiba kerah Devan ditarik dari belakang oleh Kenzo. Senyum Alesya luntur seketika.

Kenzo membawa Devan menjauh. Seolah-olah tidak boleh berdekatan atau hanya sekedar menyapa Alesya.

Alesya memilih mengabaikannya. Dari ujung koridor Aleta berlari kecil kearahnya.

"Alesya!!"

Alesya menoleh lalu menunggu kedatangan Aleta.

Aleta menyodorkan sebuah kotak bekal. "Bunda nitip ini buat lo,"

Alesya menerimanya dengan senang hati. "Aaa thank you!"

Aleta mengangguk. Saat mengedarkan pandangan, tiba tiba mata gadis itu bertemu dengan mata seseorang.

"GAVIN!?" Aleta sangat terkejut melihat kehadiran Gavin. Bahkan laki laki itu nampak biasa saja seperti tidak pernah terbaring koma di rumah sakit.

Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, Aleta berlari menghampiri Gavin.

"H-hey, apa kabar?" Tanyanya dengan senyum yang terus mengembang.

Gavin pun tersenyum. "Aku baik,"

"Surprise kan?" Tanyanya.

Aleta tertawa. "Iya suprise banget,"

Gavin menaruh telapak tangannya yang raksasa diatas kepala Aleta. Sesekali ia menepuknya. "Kangen ga sama aku?"

Aleta langsung mengangguk antusias. "Kangen banget!!"

Ingin sekali Aleta memeluk sosok itu. Tapi harus halu dulu.

"Kamu beneran udah sehat?" Tanya Aleta.

Gavin mengangguk santai sambil terus menatap mata perempuan itu. Ia mendesah berat.

"Lulus sekolah kita langsung nikah lah! Ga tahan gue kaya gini!" Racau Gavin. Aleta tertawa kencang sambil memukul lengannya.

'UPACARA MINGGUAN AKAN SEGERA DIMULAI. SEMUA MURID DIHARAPKAN BARIS DILAPANGAN.'

Mereka berdua Memutar bola matanya malas.

"Ayo! Gausah pacaran mulu!" Gavin tiba tiba dirangkul oleh Merva. Dia terkejut lalu tertawa.

Aleta menatap Afgan karena ia merasa sedari tadi Arfan terus menatapnya. Perempuan itu sedikit risih.

Aleta berdehem. "Duluan ya," ujarnya lalu berlari kecil.

Kelima orang itu memperhatikannya. "Udah jadian?" Tanya Merva kepada Gavin.

"Gue mah gada jadian jadian. Tau tau nanti langsung ke pelaminan," Gavin menyengir kuda.

RAJA UNTUK ALESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang