13. dia pergi?

944 49 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

"Kamu belajar les masak dimana Ay?" Tanya Zayden.

"Les masak? Mana ada."

Zayden terkekeh.

Alesya mengayunkan kakinya dibalik meja makan.

"Kamu masih deket sama laki laki itu?" Tanya Zayden dengan santai.

Alesya menoleh. Apakah laki laki yang dimaksud itu adalah kenzo?

"Siapa? Aku ga deket sama siapa siapa kok."

Zayden mengangguk. "Oke. Percaya"

Zayden melirik jam hitam yang berada di pergelangan tangannya.

"Ayo berangkat. Nanti telat"

Alesya menghabiskan susunya lalu merapikan kerudungnya yang sedikit berantakan. Tak lupa juga ia memoles lip balm pada bibirnya.

"Ayo lets goo!"

Zayden terkekeh karena menurutnya Alesya itu bagaikan adalah anak TK yang akan diantar sekolah oleh ayahnya.

"Naik motor ya?" Tanya Zayden.

Mata Alesya langsung berbinar. "Ayo!!"

"Gajadi gajadi!"

"Ayo naik mobil aja."

Air wajah Alesya langsung berubah drastis.

"Ih! Kok jadi naik mobil sih!"

"Ayolah kak sekali kali naik motor!!" Rengeknya.

Zayden tidak memperdulikan celotehan Alesya. Ia mulai memanaskan mobil dan juga merapikan rambutnya dispion tengah.

"Ayo cepetan."

Lagi lagi Alesya bedecak. Dengan ogah ogahan akhirnya ia duduk disamping kursi pengemudi.

"Ga boleh ngedumel dibelakang suami, dosa!"

Alesya mengangkat wajahnya. Menatap wajah Zayden yang menurutnya sangat sangat tengil.

"Kenapa kaya gitu mukanya? Makin gemes tau ga!" Ujar Zayden.

Seketika Alesya langsung membuang wajahnya kesamping. Memandang jalanan tapi pikirannya terbang jauh melayang layang.

"Kasihtau dong kak alesannya, kenapa gak jadi naik motor?" Tanya Alesya ditengah kekesalan dan kesaltingannya.

RAJA UNTUK ALESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang