12. kenzo berulah lagi

1.1K 52 20
                                    

Hay gays, Lama tidak jumpa!

Langsung VOTE shay!

.

.

.














Three days later ...

"Kak! Mau pulang!"

Zayden menarik sudut bibirnya sambil menatap gadis yang sedang merengek diatas brankar rumah sakit.

"Yakin mau pulang?" Tanya Zayden.

Alesya mengangguk sambil memajukan bibirnya yang menurut Zayden sangatlah lucu.

"Aku udah sehat kok!" Ucapnya dengan semangat.

Zayden tertawa kencang membuat Alesya kesal setengah mati.

"IH! KOK KETAWA SIH!"

Zayden menghentikan tawanya lalu duduk di samping istrinya.

"Iya iya. Kita pulang hari ini."

Mata Alesya menerjap menampakan sorot gembira di manik matanya.

"Serius?"

Zayden mengangguk. "Iya, mau gak?"

"Mau lah!"

"Ayo pulang sekarang!" Tanpa mengingat infus yang masih terpasang di tangannya, Alesya turun dari brankar yang otomatis selang infusnya ikut tertarik. Hal itu langsung menyebabkan tangannya mengeluarkan sedikit darah karena tarikan antara jarum dan selang infusnya.

"AWWWWS!"

Spontan Zayden berdiri lalu mengambil tangan Alesya yang masih terpasang infus.

"Astagfirullah, Sya."

"Aduh! Sakit kak!" Rengek Alesya.

"Makanya jangan buru buru! Kita kan nunggu dokternya dulu baru pulang."

Alesya hanya menunduk menyadari kesalahannya.

Disatu sisi tangannya sangat perih, tapi disisi lain ia memang salah karena sudah ceroboh.

Zayden mengambil tangan Alesya lalu meniupnya.

"Sakit ya?"

Alesya mengangguk sambil menahan air matanya yang tiba tiba ingin meluncur.

"Makanya cil, lain kali ati ati ya!"

Alesya mengangkat wajahnya yang sudah memerah lalu tiba tiba saja gadis itu menangis.

"Huwaaa.."

Zayden tertawa kecil melihat Alesya yang se menggemaskan ini. Ia menarik tubuh kecil Alesya kedalam dekapannya. Ia juga mengelus kepala gadisnya dengan lembut.

"Utututuu. Cengeng banget ni bocil!" Goda Zayden.

"Jangan panggil bocil!!" Ucap Alesya dengan suara khas sehabis nangis.

Zayden terkekeh. "Ya kan emang bocil"

"Bocil bocil bocil bocil." Goda Zayden semakin menjadi lalu setelahnya ia tertawa lepas.

"Nyebelin!!!!!" Alesya melepas pelukan Zayden dengan kasar lalu menghapus sisa sisa air matanya.

"Ekhem."

RAJA UNTUK ALESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang