chapter 17

15.1K 126 1
                                    

Sedih banget chap 17 nya ilang:(
Harusnya tuh tinggal apdet karena udh selesai ketik, tapi malah ilang:(

Tapi gapapa, aku bakal ketik ulang><

Harusnya tuh sekarang spesial Elang, tapi ngga jadi deh, lain kali aja hihiii

20 vote untuk next chapter

Happy reading~

***

"ELANG!!" Abel berteriak histeris dan frustasi dalam satu waktu.

Elang yang tengah mendongak dengan mata terpejam itu menoleh kaget.

"A-abel?" gugupnya. Dengan segera Elang menarik selimut biru langit gadis itu, mencoba menutupi adik kecilnya walau rasanya percuma, karena dia terlambat melakukannya.

"What are you doing Elang Erlangga?!" tanya Abel galak, tangannya bercacak pinggang.

Abel menggelengkan kepalanya pelan, frustasi dengan tingkah Elang yang semakin menjadi.

Lihat saja laki-laki itu, kasur dan segala alat tidurnya sudah tidak suci lagi karenanya.

"Kok marah si Bel?" tanya Elang lesu.

"Mikirlah anj-"

"Heh! Ngga boleh kasar!" mata Elang melotot lucu.

"Bisa ngga sih jangan bertingkah?" lirih Abel frustasi.

"Sakit Bel. Ngga pernah dimanja-manja lagi" Elang memelas, tangannya menggambar pola abstrak pada selimut Abel. Sesekali matanya melirik miliknya yang tercetak pada selimut.

Abel tak iba sedikitpun. Walaupun apa yang dikatakan Elang ada benarnya.

Aktivitas ninu-ninu mereka belakangan ini tidak pernah lagi terjadi. Keduanya sibuk memperbaiki diri dan hubungan mereka.

Saat Elang ditinggal oleh Abel dirooftop, hubungan mereka merenggang. Abel benar-benar marah. Gadis itu bahkan memblokir segala hal tentang Elang selama sehari.

Karena keduanya tidak kuat akan sesi diam-diam itu, mereka bertemu dan membicarakannya. Bahkan ada perjanjian diatas kertas yang diberi materai sepuluh ribu.

Ketentuannya delapan puluh persen menguntungkan pihak perempuan, karena memang gadis itu yang membuatnya.

Seperti ini isinya.

Surat Perjanjian

Pihak satu : Abel cantik
Pihak dua : Elang kang selingkuh

Dengan resmi atas persetujuan kedua belah pihak, maka dinyatakan :

- Pihak dua harus selalu menuruti pihak satu

- Pihak dua dilarang membantah

- Pihak dua akan dihukum jika membantah

- Terakhir, pihak dua harus melaksanakan semua yang ada disini

Sekian. Surat ini dibuat dengan tujuan mencegah Elang berselingkuh.

Perjanjian berlaku selama sepuluh hari.

Elang Erlangga            Abel Purnama

          ttd                                       ttd

Itulah isi suratnya.

Elang bersyukur karena sepuluh hari itu sudah terlewatkan. Abel bener-bener menyiksanya kala itu.

"Sana ke kamar mandi!" perintah Abel galak.

"Gamau! Bantuin" rengek Elang manja. Tangan beruratnya kini dengan berani mengelus kejantanannya dari balik selimut.

"Elang Erlangga!" nada Abel benar-benar terdengar mengancam.

Elang berdecak kesal. Dia menyingkirkan selimut sebelum memasuki kamar mandi.

Abel dibuat geleng kepala untuk kesekian kalinya.

Gadis itu merebahkan tubuhnya yang terasa begitu letih. Dia memang baru saja menemani Alin pergi ke mall. Jika kalian lupa, Alin adalah mamah tercinta Elang.

Mata yang nyaris terpejam itu terbuka kala mendengar pintu kamar mandi terbuka. Masa cepet banget? Abel bertanya-tanya dalam benaknya.

Saat menoleh, gadis itu melihat setengah badan Elang yang keluar dari pintu kamar mandi.

Abel melotot kaget, kekasihnya dengan sengaja menggodanya. Tubuh polos disana benar-benar terlihat menggoda. Seluruh tubuh itu mengkilap dengan tetesan air yang menuruni setiap inci tubuh Elang.

"Ahh! ahh! Abel.. uhhh.."

"ELANG ERLANGGAAAA"

Abel bisa mendengar tawa menggelegar Elang dari dalam sana.

***

Sorry ngga bisa balesin komennya satu-satu, karena aku bener-bener fokus sama urusan rl kemaren

Makasih banget udh semangatin aku huhuuuu, aku seneng betttt

Chap ini memang ngga terlalu panjang, tapi semoga bisa membayar utang aku dulu ya hehe

Spam next lagi donggg
Vote jangan lupa juga hehe

See you baby girl and baby boy<3

Abeelater(18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang