chapter 07

32.5K 230 1
                                    

Part ini buat kalian yg udah vote, baca dan masukin cerita ini ke perpustakaan atau daftar bacaan!

Happy readingg~

***

"Jangan noleh" peringat Elang, tangan kirinya mulai menurunkan celananya sendiri, hanya sebatas paha, tanpa menggeser posisi gadis didepannya.

Abel benar-benar gemetar, dia menahan diri untuk tidak menoleh barang sedikitpun.

"Ahh" desah Elang lega setelah berhasil mengeluarkan miliknya dari dalam celana.

Di elusnya pelan miliknya yang tegang sempurna, berurat dan yang pasti panjang dan besar.

(Monmaap gue rada geli:))

Tangan lainnya aktif mengelus setiap inci tubuh Abel yang bisa dijangkaunya.

"Elang? Lo lagi.. ngapain?"

"Gue butuh pelepasan Bel" jawabnya tanpa ragu.

Dikumpulkannya ludah ke tangan miliknya sendiri, Elang mulai mengurut penisnya.

"Engh.." desah nya.

Kepalanya mendongak dengan mata terpejam dan bibir terbuka yang mengeluarkan desahan lirih.

Tangannya tak tinggal diam, mengelus paha dalam gadisnya. Bahkan beberapa kali tanpa sengaja menyenggol milik Abel.

Abel tau apa yang pacarnya lakukan, tanpa ragu dia meletakkan tangan Elang yang mengelus pahanya kearah dada sekalnya. Elang terkejut tentu saja, matanya bahkan reflek terbuka. Namun setelahnya dia hanya tersenyum miring dan mulai meremas pelan salah satu bukit itu.

"Ah.." giliran Abel yang bersuara, badannya menggeliat pelan saat jempol Elang mengelus dan menekan kecil pucuk payudaranya.

Tangan Elang semakin cepat mengocok penisnya. Geraman dan desahan tak pernah absen dari bibirnya.

Tangannya aktif meremas bukit kembar Abel bergantian.

"Abel" panggil Elang serak.

Abel diam, enggan menjawab karena dia tau hanya desahan yang akan keluar.

"Abel" panggil Elang lagi.

"Emh.. a-apa?" Abel bisa merasakan dengan jelas gerakan tangan Elang yang semakin cepat dan tidak beraturan.

"Gue mau keluar.. bantuin.. shh ughh"

Remasan pada bukit Abel dirinya berhentikan, mata sayu itu terpejam sesaat, mencoba menahan hasrat yang membludak dalam dirinya.

Diraihnya jemari lentik milik gadis didepannya.

"Akh!" Abel memekik terkejut. Dia bukanlah gadis polos, dia tau apa yang berada tepat dibawah telapak tangannya. Benda itu, little Elang.

"Bantuin" lirih Elang memohon, mengabaikan raut terkejut milik Abel.

**

Vote dongg, Part depan mau lanjut nihh

Abeelater(18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang