"Gimana? enak njun?" tanya Doyoung sambil menggandeng tangan Renjun.
"Hu'uh! Taeyong Hyung baik banget! Kalian pacaran ya?" Tanya Renjun dengan nada mengejek.
"Apanya yang pacaran orang dia aja Hyungnya Bos Hyung yang cantik itu"
"Tapi kayaknya Taeyong Hyung suka sama Hyung deh"
Wajah Doyoung langsung memerah mendengar penuturan adiknya itu.
"Cie~ ada kepiting rebus nih" ejek Renjun lagi.
"Apa sih orang engga juga!" sangkal Doyoung sambil menutupi pipinya dengan kedua tangannya.
Sedangkan Bundanya hanya geleng-geleng tidak berniat untuk mengakhiri perdebatan mereka berdua.
Omong-omong Taeyong sedang di kamar mandi dan mereka disuruh untuk menunggu di sebelah air mancur.
.
.
.
"Ada wahana yang ingin dinaiki?" tanya Taeyong kepada mereka bertiga.
"Aku mau naik itu!" ucap Renjun sambil menunjuk Roller Coaster yang terlihat mengerikan.
"Yakin mau naik itu?" tanya Doyoung ngeri melihat orang yang menaikinya.
"Yakin! Ayo Hyung!" ajak Renjun lagi sambil menarik ujung kemeja putih Taeyong.
"Sana kalian kalau mau naik, aku tunggu di sini aja ya"
"Yaahhh.. ya udah ayo njun, Bunda ayo ikut" ajak Taeyong kepada Bunda yang masih duduk di samping Doyoung.
Bunda hanya menggelengkan kepala dan memberi isyarat bahwa ia akan menemani Doyoung di sini saja.
Taeyong dan Renjun pergi dari sana untuk menaiki Roller Coaster.
Setelah beberapa saat Bunda menyentuh tangan Doyoung, mengalihkan atensi Doyoung dari smartphone-nya.
"Kenapa?" tanya Doyoung dengan lembut sambil menatap Ibunya.
Bunda memberi isyarat 'menulis' yang artinya ia ingin mengatakan sesuatu.
"Aku tidak membawa kertas dan alat tulis, jadi pakai ini aja ya" ucap Doyoung menyodorkan smartphone-nya supaya Bunda bisa mengetik apa yang akan ia katakan.
'Taeyong orang yang baik ya. Sepertinya benar apa kata adikmu, Taeyong sepertinya menyukaimu, Bunda bisa melihatnya dari tatapan matanya saat sedang menatapmu' Doyoung lagi-lagi dibuat memerah hanya karena pembicaraan tentang 'Tuannya' itu.
"Tapi kenapa? Dia bahkan bisa mendapatkan yang jauh lebih baik dariku bukan?" tanya Doyoung kepada Bundanya.
'Tentu saja bisa, tapi mungkin kamu memiliki sesuatu yang berhasil membuatnya tertarik padamu..'
"Begitukah?" Bundanya hanya menganggukkan kepala.
Setelah Hening beberapa saat karena Doyoung sibuk bergelut dengan pikirannya dan Bunda yang sibuk melihat sekeliling.
Taeyong datang bersama Renjun dengan suara tawaan girang.
"Gimana? Seru?" tanya Doyoung begitu mereka sudah dekat.
"Seru banget loh Hyung, sayang banget Hyung nggak ikut naik" ejek Renjun kepada Doyoung.
"Kalian mau beli sesuatu? Gula kapas? Es krim? Sosis bakar? Atau apa?"
"Hyung aku mau gula kapas!"
"Ya udah ayo! Bunda, Doyoung ayo!"
Mereka pun pergi dari sana untuk membeli beberapa makanan lagi.
.
.
.
"Bianglalanya bagus, naik yuk!" ajak Taeyong Kepada Bunda, Doyoung, dan Renjun.
Karena tidak ingin menolak tawaran Taeyong lagi, akhirnya mereka semua naik Bianglala.
"Wah pemandangannya bagus banget dari sini..." ucap Doyoung sambil sesekali mengambil foto menggunakan smartphone-nya.
Mereka menikmati pemandangan dari dalam Bianglala berbeda dengan Taeyong yang malah fokus menatap wajah kagum seorang Kim Doyoung.
Setelah turun dari bianglala mereka memutuskan untuk pulang karena hari semakin larut dan besok Renjun harus sekolah jadi mereka pulang dengan diantarkan Taeyong sampai rumah.
.
.
.
Berbeda dengan Taeyong, Ten sedang menonton televisi dengan raut khawatir dan gelisah.
Sekarang sudah pukul 23.40 dan Johnny belum juga pulang.
Bunda sudah menyuruhnya tidur dari tadi, namun perasaannya tidak enak, Johnny juga tidak bisa ditelepon.
Jadi ia memilih untuk menunggu Johnny pulang.
'KREK'
Suara pintu terbuka membuyarkan Lamunan Ten. dan langsung berjalan ke arah pintu dan tersenyum saat mendapati Johnny yang masuk ke dalam rumah.
"Kamu baru pulang? Aku khawatir dari tadi aku telepon nggak tersambung. Emangnya kamu dari mana?"
"Maaf, tadi smartphone aku lowbat. Terus aku dari rumah sakit, temen aku kecelakaan" ucap Johnny.
Entah mendapat dorongan dari mana.. Dan berjalan mendekat dan memeluk tubuh Johnny.
"Ya udah kalo gitu... aku khawatir, perasaan aku gak enak, aku kira kamu kenapa-napa" ucap Ten lalu menelusupkan wajahnya di dada bidang sang dominan.
"Maafin aku, aku gak bermaksud bikin kamu khawatir. Ya udah yuk tidur udah larut banget" ucap Johnny lalu mereka masuk ke dalam kamar
.
.
.
TO BE CONTINUE..
Note:
Hi guys author comeback!
Jangan lupa vomment ya!
Eh tau ga??
Masa dua hari belakangan ini author ngimpiin crush author terus sihh😭
Mana dimimpi sweet banget lagi ke author😅
Kan author jadi melted🫠
Tapi author inget kok kalo itu cuma mimpi😃
Eh tapi katanya kalo kamu ngimpiin seseorang berarti orang itu lagi kangen kamu..
Tapi kalo menurut author sih, itu karena kita yg kangen ga sih?? jadi karena terlalu banyak mikirin dia sampe kebawa mimpi gitu??
Soalnya crush author dah mau lulus jadi kepikiran terus😓 'yahh udah ga bisa ketemu disekolah dong' 'kita bakal ketemu lagi g ya??' 'nanti kalo udah lulus masih inget aku ga ya??' 'kalo dia punya pacar baru gimana??' 'nanti kalo aku kangen cuma bisa liat sg dia dong..' dan masih banyak lagi yg author OVT in..
Terus juga ada yg habis nangis kejer juga ga sih gegara lucas out from NCT??
Author nangisin dia semalaman soalnya😥
Tapi semoga xuxi ngambil best choice menurutnya deh..
Kita mah bisa apa?? hidup hidup dia kan🙃
Sampai ketemu kapan-kapan lagi!
Bye~ Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me || JOHNTEN 🕊️
Fanfiction"Bunda tau kan kalo aku straight? Aku suka perempuan! Kenapa malah jodohin aku sama laki-laki?! Kalo yang dijodohin sama aku perempuan aja pasti bakal aku terima! Lah kalo kaya gini?!"-Johnny "Tapi perjodohan ini ga bisa dibatalin johnny, ini wasi...