"Johnny! Lo ngapain disini?" ucap seorang wanita sambil menepuk bahu Johnny yang tidak lain adalah Karina.
"Belanja, lo sendiri?"
"Engga gue sama Yuta, lagi nge-date. Kita udah pacaran lo!"
"Ga nanya, terus Yuta mana?" tanya balik Johnny dengan wajah datar.
"Itu lagi ke kamar mandi, btw dia siapa?" ucap Karina sambil menatap kearah Ten.
"Dia-"
"Hi.. Aku Ten, calon tunangan Johnny" Ten berdiri lalu memberi senyuman kepada Karina
"Wah serius?! Gue keduluan dong! Gue kira Johnny straight, tapi kalo calonnya secantik ini orang straight juga bakalan belok sih" Ucap Karina heboh.
"Haha makasih"
"By the way nama gue Karina"
"Gue gabung boleh?" tanya Yuta yang baru saja tiba.
"Kamu, aku tungguin dari tadi juga!"
"Hehehe maaf, tadi toilet nya lumayan jauh"
"Yaudah Ten, gue duluan ya! Jangan lupa undangannya!"
"Temen kamu seru juga ya" ucap Ten saat Yuta dan Karina sudah pergi.
Tidak ada sautan dari Johnny, Ten lalu melihat ke arah Johnny.
Johnny tampak kesal, apa ia salah mengatakan sesuatu?
"Johnny, kamu gapapa?"
"Gue-"
"Pesanannya sudah siap Tuan dan Nyonya, silahkan" ucap seorang pelayan memotong ucapan Johnny.
Mereka akhirnya makan siang lalu pulang ke rumah karena tidak ada yang ingin dibeli lagi.
.
.
.Sesampainya dirumah, Ayah dan Bunda sedang duduk diruang tamu.
Disana ada Taeyong juga yang sedang mengobrol dengan agak serius.
Ten lalu menaruh beberapa belanjaan tadi dikamar lalu pergi ke ruang tamu lagi dan duduk disamping kakaknya sedangkan Johnny memilih untuk rebahan di kasur kamarnya sambil bermain game.
Ternyata mereka sedang membicarakan persiapan acara pertunangan ten dan Johnny lusa.
.
.
.Hari sudah petang, sekarang sudah pukul sepuluh malam.
Sedangkan Taeyong sudah pulang dari pukul enam tadi.
Johnny sedang mengerjakan tugas kuliahnya sedangkan Ten sedang rebahan sambil bermain smartphonenya.
Beberapa menit kemudian, Johnny sepertinya sudah selesai mengerjakan tugasnya dan langsung berbaring disamping Ten tanpa mengatakan apapun.
Ten menaruh smartphonenya lalu mematikan lampu kamar.
"Boleh ga aku nanya sesuatu?" ucap Ten manghapus keheningan.
"Apa?"
"Kamu ga ada niatan buat peluk aku balik gitu waktu aku peluk kamu?"
"Seharusnya lo bersyukur karena gue ga ngelakuin apapun waktu lu meluk gue, tapi kayanya lo ngelunjak ya"
"Emm.. Begitu ya? Maaf deh"
Ten membalikkan tubuhnya membelakangi Johnny.
Tapi tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkar dipinggangnya.
"Johnny?"
"Diamlah"
Ten langsung tersenyum 'haha tipe tsundere ternyata' batinnya
Johnny mengeratkan pelukannya dan merapatkan tubuh keduanya.
Mendapati itu jantung Ten terasa berpacu begitu cepat.
"Tidurlah" setelah satu kata itu mereka akhirnya memejamkan mata mereka dan langsung pergi ke alam mimpi.
.
.
.Sinar matahari yang menembus tirai jendela berhasil membangunkan Johnny dari tidirnya.
Tapi pagi ini Johnny tidak perlu bersusah payah melepas pelukan Ten karena entah mengapa pagi ini ia tidak menemukan Ten disampingnya.
Johnny lalu mandi dan bersiap siap karena hari ini ada jadwal kuliah pagi.
"Pagi Johnny~" sapa Ten kepada Johnny sambil tersenyum lebar.
"Hmm, lo masak apa?"
"Sejak kapan kalian jadi deket gini? Biasanya diem dieman" Bunda yang juga sedang didapur bingung dengan perubahan sifat mereka berdua.
"Ya kan emang butuh proses Bunda, dulu kita juga gitu kan" sahut Ayah yang baru saja duduk di kursi ruang makan.
"Tapi kan-"
"Udah lah, Bunda kemarin kan Ten belum kenal Johnny" sahut Ten memotong ucapan Bunda sambil membantu Bunda menata sarapan di meja makan.
"Begitu kah?"
Ten mengangguk sedangkan Johnny diam saja.
Mereka akhirnya sarapan dengan damai dan melanjutkan aktivitas masing masing.
.
.
.TO BE CONTINUE...
Note:
Hi guys author comeback!
Jangan lupa vomment ya!
Sampai ketemu kapan-kapan lagi!
Bye~ Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me || JOHNTEN 🕊️
Fanfic"Bunda tau kan kalo aku straight? Aku suka perempuan! Kenapa malah jodohin aku sama laki-laki?! Kalo yang dijodohin sama aku perempuan aja pasti bakal aku terima! Lah kalo kaya gini?!"-Johnny "Tapi perjodohan ini ga bisa dibatalin johnny, ini wasi...