Stand By Me
"Ayyo~ Johnny Seo" panggil Jaehyun dengan heboh, ia berjalan berdampingan dengan seorang lelaki manis yang terlihat masih remaja.
Johnny hanya merotasikan malas bola matanya.
"Selamat ya, John, Ten. Semoga gue cepet punya ponakan." Gurau Jaehyun dengan senyum lebar, menampakkan kedua dimple tampannya, Ten hanya tersenyum mendengarnya.
Johnny yang penasaran dengan sosok disamping Jaehyun pun bertanya.
"Itu siapa?" Johnny menunjuk lewat tatapan matanya.
Jaehyun tersenyum lalu merengkuh pinggang ramping pria disampingnya.
"Dia pacar gue, kita baru ketemu minggu lalu."
Pemuda itu tersenyum lalu mengulurkan tangan,
"Kim Renjun"
.
.
.Berbeda lagi dengan sang kakak yang sedang makan beberapa cake yang memang dihidangkan untuk para tamu.
Doyoung memotong potongan demi potongan dengan sangat lahap.
"Enak?" suara yang sudah tidak asing menyapa.
Doyoung mendongak lalu tersenyum mendapati Taeyong sudah berada di hadapannya.
Taeyong kemudian duduk disamping Doyoung.
"Mau?" Doyoung bertanya dengan wajah memerah.
Taeyong mengangguk lalu membuka mulutnya.
Doyoung memotong cake lalu menyuapi Taeyong, wajahnya semakin memerah saat menarik sendoknya kembali.
Taeyong mengalihkan pandangannya dari wajah Doyoung yang terlihat seperti kelinci pemalu itu, tidak sanggup melihat keimutan wajahnya.
"Ekhem, sebentar lagi acara lempar bunga, kamu engga nonton?" Taeyong berucap setelah rasa gugupnya berkurang.
"Baiklah, ayo!" kali ini Doyoung yang terlihat bersemangat dan berjalan lebih dulu.
Sudah ada beberapa orang yang mengerubungi panggung kecil disana.
Taeyong menggandeng tangan Doyoung supaya bisa berdiri tepat didepan panggung.
Ten yang menotice keberadaan Taeyong pun mengedipkan sebelah matanya.
Ten mendekati Johnny lalu membisikkan sesuatu.
Mereka menghadap ke belakang saat pembawa acara memberi aba-aba.
Tepat saat akan melempar, bunga itu bukannya terlempar, ten justru membalikkan tubuhnya lalu berjalan menuruni panggung dan memberikan bunga itu secara langsung kepada Doyoung.
Semua orang langsung menyingkir dan detik itu juga Taeyong bersimpuh dihadapan Doyoung sambil membuka kotak beludru yang berisi cincin yang begitu cantik.
Doyoung langsung menutup mulutnya bahkan matanya sudah mulai berair tanpa ia sadari.
"Kim Doyoung, who will soon become Lee Doyoung, now with so many guests coming, I want to propose to you, to make you my wife in the near future. I know this isn't a romantic enough way to propose, but I can't wait any longer, I want to make you mine. So, will you marry me?"
Taeyong berucap dengan sangat tulus dan tatapan penuh cinta dikedua matanya.
"Y-yes, i will"
.
.
.Karina langsung berpamitan sesaat setelah melihat Johnny tersenyum pada Ten dengan tatapan penuh cinta.
Hatinya terasa seperti diremas remas.
Tapi ia tidak boleh egois, Johnny sudah menemukan cintanya.
Dan ia harus bisa melepaskannya.
Air mata sudah mengalir di pipinya tanpa ia sadari, dan pandangannya mulai kabur hingga...
'bugh'
"Astaga, Apa ada yang terluka?" Suara dingin seorang wanita masuk ke Indra pendengarannya.
Karina segera menghapus air matanya lalu menerima uluran tangan wanita yang baru saja menabraknya.
Karina pun menatap wajah wanita itu berniat untuk protes.
Mata mereka bertemu.
"Astaga! Cantiknya!" Batin wanita berambut pendek menatap wajah cantik Karina.
Karina yang sempat terpana menatap wanita itu kemudian membungkuk.
"Maafkan saya, saya kurang memperhatikan jalan" Karina langsung pergi setelah menerima anggukan dari wanita asing itu.
"Cantik, aku akan mendapatkan mu." batin wanita misterius itu sambil menampakkan smirknya, menatap Karina yang perlahan menjauh.
.
.
.Setelah berpamitan, Ten dan Johnny menuju ke kamar hotel yang sudah dipesan oleh kedua orang tua Johnny.
Johnny langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi begitu membuka pintu kamar.
Sedangkan Ten memilih menuju balkon yang menunjukkan pemandangan cahaya lampu perkotaan, mereka memang sedang berada di hotel yang cukup jauh dari pusat kota.
Ten menghembuskan nafas panjang, menyentuh pagar pembatas saat tiba-tiba sepasang tangan kekar merengkuh pinggangnya.
"Beautiful isn't it?" Johnny mengangguk.
"But you are prettier" ucap Johnny sambil membalik tubuh Ten menghadap dirinya.
Johnny merapatkan tubuhnya, menghapus jarak diantara keduanya, lalu mencium Ten dengan sedikit menunduk.
Tangan Ten mengalung indah di tengkuk Johnny.
Bibir yang saling melumat penuh perasaan itu terlepas, meninggalkan benang saliva diantara keduanya.
Johnny mengusap sudut bibir Ten sambil menatap matanya dengan sangat tulus.
"I love you"
"I love you too, John. More than you" Ten tersenyum lalu kembali mencium Johnny.
.
.
.THE END
Hi guys!!
Siapa yang hari ini engga puasa hayoo!!Hehehe akhirnya cerita ini selesai juga😌
Makasih ya, kalian yg udah baca sampe selesai cerita ini😊
Notif vote dari kalian selalu bikin author terharu rasanya (walaupun author sering nemu notif masuk daftar bacaan tapi ga ngasih vote) 😁
Jujur author ga nyangka bakal ada yg baca cerita ga jelas ini😭
Yaudah sih, sampai ketemu lagi di bonchap (yg gatau bakal author pub kapan karena belum ada ide) 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me || JOHNTEN 🕊️
Fanfiction"Bunda tau kan kalo aku straight? Aku suka perempuan! Kenapa malah jodohin aku sama laki-laki?! Kalo yang dijodohin sama aku perempuan aja pasti bakal aku terima! Lah kalo kaya gini?!"-Johnny "Tapi perjodohan ini ga bisa dibatalin johnny, ini wasi...