Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.
Yangyang menetap jengah Ten yang sedari tadi mondar-mandir di depan cermin, ketara sekali sedang merasa gugup.
Taeyong masuk ke dalam ruang ganti Ten lalu terkekeh melihat Ten yang terlihat gugup.
Ia berjalan mendekat lalu menepuk bahu Ten pelan.
"Tenanglah, ini akan berjalan mudah" diiringi senyuman cerahnya.
"Kau bahkan belum pernah merasakannya Hyung!" Ten berucap sarkas yang mana mengundang gelak tawa Taeyong.
Lucu sekali adiknya ini, "Baiklah, baiklah. Aku memang belum pernah merasakannya, tapi tidak usah gugup begitu, ada aku yang akan berjalan di sampingmu bukan?" Ucapan Taeyong benar-benar membua Ten terharu, kalau saja Yangyang tidak menepuk bahunya. Mengagetkan saja pikirnya.
"Semangat ya! Jangan terlalu gugup! Aku keluar dulu, pacarku sudah sampai" Yangyang keluar dari ruangan dengan senyum lebar.
"Sudah, tidak apa-apa. fokus lihat ke arah calon suamimu saja supaya tidak gugup" memberikan senyum lebar meyakinkan untuk adik kesayangannya.
.
.
.Pintu ruangan terbuka, menampilkan dua anak Adam yang salah satunya sangat mencuri perhatian itu.
Dengan sedikit polesan make up tipis serta senyum manis yang membingkai wajahnya, ia tersenyum menatap calon masa depannya.
Johnny menetap Ten yang juga sedang menatapnya.
Alunan musik klasik yang menghantarkan pijakan kaki Ten menuju altar menambah kesan khitmat di dalamnya.
Taeyong mengambil tangan Ten lalu memberikannya kepada Johnny.
"Jaga Dia untukku, jangan sampai lo sakiti dia lagi" ucap Taeyong dengan senyum yang tidak bisa diartikan.
Johnny mengangguk mantap sebagai jawaban.
.
.
.Johnny dan Ten saling berhadapan untuk saling mengucapkan janji suci mereka.
"Apa kalian sudah siap? " tanya pendeta, mereka mengangguk serempak.
Johnny menggenggam kedua tangan lembut Ten.
"Saya mengambil engkau menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus." ucap Johnny dengan tulus sambil menatap wajah Ten.
"Saya mengambil engkau menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus." ucap Ten tidak kalah tulus sambil menatap wajah Johnny; walaupun sebenarnya tangannya berkeringat dingin dan sedikit bergetar.
Johnny mendekat lalu mencium bibir Ten saat pendeta sudah mengangguk kepada mereka.
Suara tepuk tangan menggema di seisi ruangan hotel yang mereka sewa.
.
.
.Sekarang mereka berdua sudah terikat, semua orang menjadi saksi janji suci sepasang anak adam yang sedang berjalan beriringan menuruni altar.
Taeyong yang sudah menunggu Ten langsung memeluknya erat."Hyung nggak nyangka adik kesayangan hyung udah jadi istri orang sekarang." ucap Taeyong penuh haru dibalik pelukan Ten.
Ten yang mendengar itu ikut berkaca-kaca.
"Johnny, jaga Ten baik-baik. kalau sampai lo bikin dia nangis, gue jamin lo bakal nyesel seumur hidup" ucap Taeyong dengan nada mengancam.
Ten hanya tersenyum saat melihat joni mengangguk mantap.
.
.
.Ten! selamat ya! Semoga langgeng dan cepat dikasih momongan." Baekhyun menghampiri Ten sambil menggandeng tangan suaminya; Chanyeol.
Designer terkenal itu cukup menarik perhatian beberapa tamu bahkan media yang ikut meliput acara pernikahan pewaris John's Corp dan adik pemilik pemilik Lee-corp yang digelar sangat mewah ini.
"Tuxedo itu benar-benar terlihat sempurna di tubuhmu." Baekhyun tersenyum anggun.
Ten yang melihat senyum Baekhyun hampir tertawa, tumben sekali manusia ini bertingkah normal, pikirnya.
"Ini karena kau yang pintar mendesain nya." Ten tersenyum balik penuh arti.
"Banyak media yang sedang memperhatikan, aku harus bersikap anggun bukan begitu? " Ten hanya menahan tawa, menepuk bahu Baekhyun lalu menyuruhnya menikmati yang sudah disediakan, takut kelepasan tertawa.
Setelah itu Ten hanya menemani Johnny berkeliling, menyapa teman-temannya yang tidak ia kenal.
"Ten! Johnny!" Karina menyapa Ten dan Johnny saat berpapasan di dekat jendela.
"Selamat, Ten titip anak nakal ini ya! Pukul saja jika ia berani macam-macam!" Ten terkekeh mendengar penuturan Karina yang sudah seperti ibu-ibu itu.
"Baiklah, apa kabar Karina?" Ten merentangkan tangannya lalu memeluk Karina.
Pertahanan Karina runtuh, Ia pun menangis di pelukan Ten.
"Maafkan aku Ten.."
"Tidak apa-apa aku sudah memaafkanmu. Kita teman sekarang." Ten berucap setelah melepas pelukan karena.
Karina mengangguk lalu tersenyum
"Terima kasih"
.
.
.TO BE CONTINUE...
Note:
Hi guys author comeback!
Hehehe author baru update sekarang😁
Maap yak author bingung pas di altar tuh ngapain aja, ini aja author ngarang😁
Tinggal satu eps lagi terus selesaiii!!!
Tenang aja ada Bonchapnya kok😌
Demi apa ini lucuu bangett, authorkan jadi ngebet mau update😁
Vibes nya tuh kaya "akan ku lakukan apapun untukmu yang" mukanya si Johnny tertekan banget😭
Yaudahlah...
Jangan lupa vomment ya!
Sampai ketemu kapan-kapan lagi!
Bye~ Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me || JOHNTEN 🕊️
Fanfiction"Bunda tau kan kalo aku straight? Aku suka perempuan! Kenapa malah jodohin aku sama laki-laki?! Kalo yang dijodohin sama aku perempuan aja pasti bakal aku terima! Lah kalo kaya gini?!"-Johnny "Tapi perjodohan ini ga bisa dibatalin johnny, ini wasi...