Crush on you | M

14.Spent time

Y'all miss me? Hehe

98,99% full of BUCIN
jadi siapkan jantung kalian, author baru balik jadi mulai nyesuain alur, bucin dulu konfliknya belakangan.

Selamat membaca

***

Angin berhembus dengan pelan namun terasa sangat tenang, itu yang Karina rasakan saat dirinya pergi ke pantai sendirian untuk sekedar menyegarkan diri, serta menemui salah satu orang paling ia sayangi.

Kim Jaeun.

Sahabatnya yang sudah lama meninggal dan abunya tersebar di lautan lepas, itu salah satu alasan Karina menyukai laut, karena menurutnya, laut sekarang sama dengan sahabatnya itu.

Dalam maksud, membuat dirinya tenang dan merasa lepas dari seluruh masalah.

Drt...Drt...Drt...

Gadis jangkung itu melirik ponselnya kemudian baru mengangkat panggilan dari pujaan hatinya itu.

"Ada apa Minjeong-ssi?"

"Apakah kau sedang sibuk sekarang? Aku sangat lapar."

"Tentu saja tidak, mau aku bawakan makanan? kita makan di kantor."

Seruan tersengar dari seberang telefon.
"TENTU!! Berikan aku makanan super pedas dan jangan lupakan fishballnya!!"

Secara tidak langsung Karina tersenyum menganggap tingkah kekasihnya yang random ini terdengar lucu. "Baiklah baik, tetap di sana aku akan segera datang."

Tut..Tut...

Karina langsung menyimpan kembali ponselnya dan melajukan mobil menuju tempat makan untuk membeli makanan pedas seperti apa yang Winter minta

***

Sedangkan di sisi lain, Winter mendudukan dirinya di gazebo yang berada tepat di belakang kantor, dimana pemandangannya langsung menghadap ke arah danau yang begitu indah dan bersih.

Ia memainkan jari jarinya diatas meja dengan bosan, menurutnya kenapa karina begitu lama? bukankah dirinya hanya meminta dibawakan sedikit makanan.

Tidak tau saja, Karina sedang berdebat dengan orang orang untuk menerobos antrian, dasar Winter.

Puk!

"Maaf kalau menunggu lama."

Winter di kejutkan dengan sang kekasih yang datang sembari menepuk punggungnya tanpa aba aba, untung saja dirinya tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Hal itu sedikit membuat Karina terkikik. "Haha, maaf jika mengejutkan, aku sengaja."

"Sengaja katamu?!"

"Sudahlah, apa kau tidak lapar?" Tanyanya sembari mengangkat plastik makanan yang ada di kedua tangannya.

Hal itu sontak membuat seluruh emosinya menghilang seketika. "Ayo makan, setelah jam istirahat kita harus meeting, jadi tenaga kita harus penuh."

Keduanya menikmati makan siangnya dengan lahap, namun Winter tak sadar bahwa Karina terus menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.