O8.Feels

3.3K 380 13
                                        

Setelah mencari dari berbagai informasi, ternyata Winter dan Sungchan memang sangat dekat, bahkan banyak orang yang melihat kedekatan keduanya menganggap mereka berdua adalah sepasang kekasih.

Hal ini membuat Karina panas dingin, aneh, bukankah tujuannya kembali adalah untuk pekerjaan? Namun kenapa fokusnya ini teralihkan kepada gadis yang dulu mengejarnya saat SMA.

Saat rapat sedang berlangsung, Karina banyak melamun dan memutar mutar pena yang dipegangnya sekarang, jika sang ayah tau, mungkin Karina akan di tarik untuk kembali ke Kanada.

"Boss, bagaimana pendapatmu tentang hasil evaluasi Minggu ini?"

Karina seketika tersadar dari lamunannya. "Ah, ini terlihat baik, terus pertahankan, jangan sampai harganya turun."

"Namun, kami sedang membahas harga saham yang turun..apakah kau sedang tidak fokus hari ini?" Tanya salah satu investor.

Ah sial..

"Saya tutup rapat hari ini, perbaiki jika ada kesalahan, pertahankan jika sudah baik, saya permisi."

Dengan perasaan gemuruh, Karina keluar dari ruangan rapat dan kembali ke ruangan utamanya, disana sudah ada Winter yang tengah memperhatikan 3 berkas yang harus Karina pertanda tangani; membaca ulang isi dari berkas tersebut.

"Ah, rapatnya cukup cepat, ada 3 berkas yang harus kau tanda tangani." Ucap Winter sembari memberikan berkas laporan tersebut.

Tanpa membacanya, Karina langsung menanda tangani, dan menahan tangan Winter yang hendak segera keluar. Dari wajahnya, sudah jelas gadis itu kebingungan kenapa Karina menahannya.

"Emm, kau ada waktu untuk makan siang bersama?"

Ah, ternyata ajakan makan siang. Dengan sopan, Winter melepaskan tangan Karina yang berada di lengannya. "Maaf, tapi aku sudah ada janji, lain kali saja."

Jawaban tersebut membuat Karina sedikit meringis, padahal hanya sekedar ajakan makan siang bersama. "Apakah kau akan pergi dengan temanmu itu?"

Winter mengangguk. "Aku selau makan siang bersamanya, jadi maaf." Setelah mengucapkan itu, ia segera keluar dari sana.

Meninggalkan Karina dengan perasaan yang tidak karuan, hatinya terasa terbakar, apakah Winter sudah melupakannya sekarang?

"Kau menyukainya?" Suara itu sedikit mengagetkan Karina.

Giselle ternyata sedari tadi berada di tengah toilet, dan ia tidak berani keluar saat mendengar pembicaraan temannya itu dengan sang sekretaris. "Ayolah, Jimin-ssi, kau sudah terlihat sangat jelas menyukainya sekarang."

"Namun mirisnya, dia sudah memiliki kekasih." Ucap Giselle blak blakan, ia sengaja seperti ini untuk memanas manasi Karina. "Tunggu lah kabar kencan mereka, aku akan selalu update." Lanjutnya sembari mengedipkan sebelah mata.

"Aku ingin dia terus menyukaiku." Gumaman tersebut membuat sang sahabat terkejut. "Dasar gila! Kau sudah membuang sebuah berlian 5 tahun lalu, normal jika sekarang berlian tersebut berada di tangan orang lain."

"—Yang lebih pantas darimu tentunya."

"Kau terlalu memojokanku—"

"Itu hanya fakta."

Karina menghela nafasnya panjang, kembali ke Korea justru membuat kepalanya pusing.

--

"Kau sudah menunggu lama?" Winter menggeleng. "Baru saja."

Sungchan tersenyum lalu duduk didepan Winter. "Ah, kau bilang tadi Ningning akan makan siang bersama kita, dimana dia?"

"Mungkin sebentar lag—"

Crush on you | MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang