1O.Care

3.1K 361 10
                                        

Sudah satu jam, Winter membiarkan Karina tertidur di bahunya, ia tidak bisa bergerak, takutnya yang bersandar akan bangun.

Bukankah seharusnya Winter harus pulang sekarang? Ia tahu bahwa mereka hanya berduaan di kantor, ini cukup menyeramkan.

Drt...drt...

Winter melirik sekilas ponsel yang ada di genggamannya, terlihat nama Ningning terpapar di kontak yang menghubunginya. "Kenapa?"

"Ah, sepertinya aku tidak jadi menginap di rumahmu.."

Sedikit lega mendengarnya. "Aku juga pulang sedikit terlambat, kukira kau akan menginap, baiklah, apa dirimu berani tidur sendirian dirumah?"

"..."

"Iya, aku berani."

Sambungan telefon dimatikan saat Winter mendengar Ningning meringis kecil. "Apa yang sedang gadis itu lakukan??" Terkejutnya.

Mungkin Ningning hanya tersandung, berfikirlah positif.

Winter menekan sebuah bubble chat yang baru saja muncul, ternyata itu Sungchan.

Winter menekan sebuah bubble chat yang baru saja muncul, ternyata itu Sungchan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalian berkencan?" Suara berat nan dalam itu mengagetkan Winter.

Ternyata Karina sudah membuka matanya 2 menit lalu, ia tidka sengaja melihat percakapan antara 2 orang yang terlihat sangat mesra, tunggu, bahkan ada emoticon love?

Gadis berusia 23 tahun itu tersenyum tipis. "Dia menyukaiku.." Uh, sedikit menyesakan. "Bagaimana denganmu?"

"Uh?"

Karina mengulangi pertanyaannya. "Bagaimana denganmu? Apakah kau juga menyukainya?"

Keduanya bertatapan cukup lama, Karina merasakan jantungnya berdetak dengan cepat, rasa kalut juga menyelimuti dirinya, jika sang gadis turut menyukai Sungchan, apakah ia sudah tidak memiliki harapan lagi?

"A-aku tidak tau." Jawaban yang gantung.

Karina sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Winter, sehingga yang lebih muda itu terbaring diatas sofa, diikuti dengan tatapan yang terlihat bingung.

Dinginnya malam digabungkan dengan AC membuat tubuh Winter menggigil, namun entah kenapa, jika berada disamping Karina, ia merasa lebih hangat dan nyaman.

Wanita bermata elang itu mendekatkan mulutnya disamping telinga yang lebih muda, lalu membisikan sesuatu. "Minjeong-ah.."

"Aku ingin memilikimu."

Winter membeku, sekujur tubuhnya terasa tak bisa di gerakan, seakan ada sebuah sengatan listrik dari suara Karina yang menusuk saraf sarafnya, ini terasa begitu candu.

"M-maaf, aku harus perg—"

Cup..

Tanpa fikir panjang, wanita itu menarik Winter ke dalam hayutannya dengan sebuah ciuman hangat, gadis tersebut juga hanya diam tanpa pergerakan, bukankah ini berarti bahwa Winter suka? Atau hanya berharap saja?

Crush on you | MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang