Karina duduk di kantin sembari memandangi wadah makan dengan isi omelet beserta sayur sayuran, ini sudah entah hari keberapa ia mendapatkan makanan secara misterius.
Tangannya mendopang dagu sembari berpikir kecil, siapa kira kira orang yang sedang menyukainya saat ini.
Brak!
"Tutup mulutmu saat sedang melamun, bodoh." Gertak Giselle, ia duduk di kursi depan Karina, lalu ikut memandang wadah makan tersebut. "Eoh?"
Ia mengangkat wadah makan itu lalu melihat isinya. "Rahasia lagi?" Karina hanya mengangguk.
"Hampir setiap hari aku menerima makanan seperti ini."
"Kau tidak mau?" Tanya Giselle memastikan.
Karina justru menggeleng. "Aku ingin mencicipinya untuk pertama kali."
Satu sendok omelet masuk ke dalam mulutnya, rasa lembut telur serta asam dari tomat membuat makanan tersebut terasa lezat. "Aeri-ah." Panggilnya.
Giselle hanya menoleh. "Apakah menurutmu ada seseorang yang menyukaiku? I mean- sampai sampai dia ngirimin makanan setiap hari?"
"Bukankah yang menyukaimu terlalu banyak? Aku malas menghitung." Sindir Giselle.
Sudah jelas Karina adalah anak kaya raya, terkenal, cantik, anggun, hidupnya bahkan terjamin hingga meninggal walaupun tidak menikah sama sekali.
Karina hanya menggeleng, kemudian menutup wadah makan yang tersisa setengah tersebut, lalu hendak kembali ke kelas.
Namun, baru saja dirinya berdiri, tanpa sengaja kaki panjang miliknya menghalangi seorang gadis berjalan, sehingga gadis berambut hitam tersebut jatuh dihadapan Karina.
Prang!!
Keduanya yang terkejut langsung membantu gadis itu berdiri. "Ketua OSIS?"
"Ah? Dia Kim Minjeong itu bukan?"
Winter hanya menundukan kepalanya, lalu berusaha membersihkan pecahan kaya yang berserakan di lantai akibat piring miliknya yang pecah.
"Akh.." Ia meringis akibat tangannya menggesek kaca yang sedang ia pegang.
Sedikit terkejut, namun Karina tidak tinggal diam, ia menarik Winter agar berdiri. "Kita ke uks."
"S-sunbae..." Winter menatap sendu ke arah Karina, tubuh mereka terlihat cukup dekat, dan ini termasuk moment langka.
"Apakah, aku boleh meminta nomermu?"
Karina hanya menoleh sekilas, lalu langsung menarik pergelangan tangan Winter untuk membawanya ke ruang UKS.
--
"Sunbae," Panggilnya kepada Karina yang baru saja selesai mengobati luka akibat gesekan kaca di tangannya.
"Hm?"
"Terima kasih banyak.." Lanjutnya dengan nada sedikit girang, namun hanya di respon deheman tipis.
Mencoba mengembalikan topik, Winter bertanya. "Apakah kau akan memberikan nomermu?"
"Cari saja sendiri." Balas Karina acuh, ia tidak akan menganggap serius apapun yang menyangkut ke kehidupan pribadi, beda lagi jika ini menyangkut masalah kepentingan sekolah.
Mendengar kata barusan, Winter sedikit meringis. "Bagaimana cara agar aku bisa mendapatkannya?"
Karina berdiri, kemudian mengembalikan kotak P3K ke tempat asalnya. "Aku tau kau orang itu, Minjeong-ah."
Orang itu? Minjeong-ah?
Ada apa ini, Karina jarang sekali memanggil Winter dengan sebutan nama, hari hari biasa Karina akan memanggil Winter dengan sebutan 'Ketua OSIS'.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on you | M
FanfictionH I A T U S WINRINA/JIMINJEONG | "Berhenti mengejarku, Minjeong-ah." Keluh Karina kepada seorang gadis yang mengikutinya sedari tadi. Gadis itu adalah Kim Minjeong, orang orang biasa memanggilnya dengan nama Winter. "Aku hanya ingin bersamamu, apa i...