"Selamat siang, dimohonkan untuk seluruh siswa siswi serta dewan guru berkumpul di aula sekolah, terima kasih."
Seluruh anggota OSIS menundukan kepalanya ke arah Winter, mereka saling berpelukan satu sama lain, kemudian pergi ke aula bersamaan.
Dengan lirikan sekilas, Winter melihat Karina yang sedang merangkul seorang siswi berparas cantik serta lekuk tubuh ideal, membuat hatinya kembali terasa sakit.
"Lupakan dia, bukankah kau sudah berjanji?" Tegur Sullyoon.
"Hah..Kau benar." Lanjutnya membalas, ini memang sudah saatnya ia melupakan Karina, walau sulit.
Karina juga menoleh sekilas ke arah Winter yang terlihat berbeda, akhir akhir ini gadis itu tidak pernah menemuinya ataupun berpas pasan, terasa hilang begitu saja.
"Karena seluruh siswa dan dewan guru dari sekolah sudah berkumpul semua disini, saya akan membicarakan sesuatu."
"Seluruh anggota organisasi dimohonkan untuk naik."
Sullyoon menggenggam tangan Winter saat mereka naik bersamaan, terasa bahwa tangan sahabatnya itu bergetar serta dingin.
"Silahkan, ketua OSIS."
Winter menghembuskan nafasnya panjang, kemudian mengambil mic dan berbicara apa tujuan utamanya.
"Saya, Kim Minjeong, selaku ketua OSIS ingin meminta maaf atas kelalaian dan ketidak tanggungan jawab saya kepada seluruh anggota, bahkan masyarakat sekitar sekolah."
"Karena masalah pribadi, saya memutuskan untuk.."
"..untuk mengundurkan diri dari jabatan ketua OSIS."
Karina dan Giselle seketika terdiam. "Apa yang sedang gadis bodoh itu lakukan?!"
"Masalah pribadi membuat saya harus mundur dari OSIS, dan Sullyoon akan menggantikan posisi saya hingga berganti tahun, maaf, dan terima kasih."
"MINJEONG-AH!!"
"Ada pertanyaan?"
"JANGAN PERNAH MUNDUR DARI TEMPATMU!!"
"KAU HEBAT!"
"AKU MENYUKAIMU!"
"Saya rasa tidak, jadi kalian bisa kembali ke kelas masing masing, terima kasih."
--
"Yak, Minjeong-ah." Panggil Karina sembari memegang lengan Winter yang sedang berjalan bersama Sullyoon dan juga Ningning.
"Lepaskan tanganmu, Sunbae.." Ucap Sullyoon, Winter terlihat diam saja karena gadis itu tengah menahan rasa emosi.
Setelah melepaskan tahanannya, Karina langsung berbicara ke topik yang sebenarnya. "Apakah kau sadar dengan melakukan hal bodoh?"
"Aku pikir ini yang kau mau."
"Pikiranmu begitu pendek Kim." Gumam Karina tak percaya.
Ningning mengelus punggung Winter agar lebih tenang. "Kembali ke kelas, kau lelah."
Winter berjalan dengan Ningning ke arah tangga untuk pergi ke kelas, sedangkan Sullyoon menatap Karina dengan tatapan bak ingin duel.
"Berhenti menatapku seperti orang gila."
"Kau memang gila, lebih gilanya kau menolak Minjeong tanpa memikirkan perasaannya sama sekali." Jelas Sullyoon, rasa geramnya seakan tidak bisa di tahan.
"Hahaha, jika aku memikirkan perasaanya maka kata kata itu tidak akan keluar, benar bukan? Ketua OSIS baru?"
Sullyoon menggepal erat tangannya sendiri. "Aku hanya menghargaimu sebagai senior, bukan sebagai manusia."

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on you | M
Fiksi PenggemarH I A T U S WINRINA/JIMINJEONG | "Berhenti mengejarku, Minjeong-ah." Keluh Karina kepada seorang gadis yang mengikutinya sedari tadi. Gadis itu adalah Kim Minjeong, orang orang biasa memanggilnya dengan nama Winter. "Aku hanya ingin bersamamu, apa i...