11.Accident

3.9K 354 5
                                        

Malamnya, Winter dan Sungchan benar benar bertemu di sebuah pasar malam, keduanya menghabiskan waktu cukup lama dengan bersenang senang.

Keduanya bersinggah ke seorang laki laki yang berjualan harum manis, atau permen kapas. "Kau mau?" Tawar Sungchan yang diangguki oleh sahabatnya itu. "Berikan aku satu."

Winter menoleh. "Kau tidak mau?"

"Sudah berkali kali kuberi tau bahwa manis itu tidak enak."

Harum manis tersebut jadi yang bergambar boneka Line, terlihat lucu dan menggemaskan, bahkan Winter pun tidak tega untuk memakannya. "Ini terlalu menggemaskan.."

"Berhenti memfotonya, itu makanan." Winter mendengus. "Baiklah, kau sungguh syirik."

Tanpa disadari, Karina memandangi keduanya dari jarak yang cukup jauh, ia menggunakan setelan jaket hitam dan topi supaya tidak ketahuan.

Dari awal ia memang mengetahui rencana tersebut dari bodyguard yang sempat menghampiri Winter dan Sungchan siang tadi.

"Kau mau berjalan ke sana? Pemandangannya indah." Tunjuk Sungchan ke ujung keramaian, disana memang memiliki view untuk memandang langsung ke arah kota dimalam hari.

Winter menggangguk. "Dengan senang hati!!"

Keduanya berjalan menuju tempat tersebut, sedangkan Karina masih saja mengikuti dari belakang, astaga, apakah normal jika sahabat sedekat ini?

"Lihatlah lampu disana, itu restoran bintang 5, aku bermimpi membawamu kesana untuk makan malam bersama." Jelas Sungchan, ia mengarahkan jari telunjuknya kepada satu gedung tinggi dengan lampu yang indah.

"Cukuplah, aku tidak perlu untuk datang ketempat seperti itu.."

Suasana hening sesaat.

Sampai akhirnya Sungchan menghela nafas panjang, ia menghadapkan tubuh Winter agar menghadap ke arahnya, kedua mata mereka bertemu. "Minjeong-ah.."

"Kita sudah lama bersama, kau tau kan?"  Winter mengangguk.

"Aku merasa.."

"Tidak, aku memiliki perasaan yang lebih dari seorang teman kepadamu, aku menyukaimu."

"Channie—"

"Aku juga mencintaimu, menahan semua perasaan ini bertahun tahun tidaklah mudah.." Sungchan menahan kata katanya.

"Maka itu aku ucapkan sekarang, apa kau mau berkencan denganku?"

DEG!!

Karina terdiam seketika, hatinya seperti teremat dengan sangat amat kuat, bahkan rasa sesaknya ini merambat ke sekujur tubuh.

Ia mulai bergerak mundur untuk meninggalkan tempat itu, terasa sangat sulit, kakinya lemas hanya sekedar untuk berjalan, perasaan ini sungguh menyiksanya.

Sedangkan disisi Winter, ia sedikit tertawa mendengar penyataan Sungchan barusan. "Apa kau sedang bercanda saat ini? Atau latihan untuk menembak orang yang kau sukai?"

"Aku tidak sedang bercanda, dan saat ini adalah praktek, bukan latihan."

...

"Kau serius?" Seketika Winter ternganga tak percaya, semua ini benar benar nyata? Astaga, dia bahkan bingung harus menjawab dengan apa.

"A-aku tidak memaksamu untuk menerima, setidaknya beri aku jawaban agar tidak terus berharap, Minjeong-ssi."
Jelas Sungchan final, jika Winter menolaknya, mungkin memang mereka bukan takdir.

"Maaf, tapi, aku hanya menganggapmu seorang teman..."

Sungchan tersenyum manis, kemudian ia mengangguk. "Baiklah, lupakan kejadian saat ini, bagaimana jika kita kembali sekarang?"

Crush on you | MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang