Bab 2. She Returns

2.1K 188 25
                                    

Berita tentang Andreas yang menjadi sorotan publik pun hadir di tayangan televisi. Pria itu diundang oleh salah satu stasiun televisi untuk membagikan kisah suksesnya dalam membangun L' Mode, serta kesetiaan pada istrinya.

"Kapan kau akan bertindak? Mau sampai kapan membiarkan mereka terus berbohong seperti itu?" tanya Pricilla, seorang wanita berambut pirang dengan tatapan penuh benci dilayangkan ke sosok Andreas di layar televis.

Wanita yang ditanya tersenyum sinis. Dimatikannya televisi, muak dengan pencitraan yang diberikan Andreas. "Sebentar lagi," jawabnya. Dia berdiri di balik jendela besar, melihat gedung tinggi yang bertuliskan L' Mode pada bagian puncaknya, memancar bagai kembang api.

"Aku tidak sabar ingin melihat seperti apa reaksi mereka saat kau muncul. Itu akan sangat mengasyikkan," ucap Pricilla dengan senyum miring.

Wanita yang dimaksud itu lalu berdiri di depan cermin, memandang wajah cantiknya yang bersinar. "Aku lebih tidak sabar ingin melihat Andreas menyambut istri tercinta yang sudah dinantikannya selama tiga tahun. Dia pasti sangat bahagia," ucapnya sarkas.

Pricilla tertawa.

Seseorang datang dengan tergesa-gesa sembari membawa dokumen. "Launa, semua sudah siap," ucapnya.

Wanita di depan cermin itu membalik tubuhnya dan tersenyum pada pria yang baru saja datang. "Kalian berdua bersiaplah, kita akan sangat sibuk setelah ini," ucapnya yang kemudian tertawa.

Sepasang suami istri itu ikut tertawa. Mereka mengambil wine, bersulang untuk merayakan kemenangan yang sebentar lagi akan mereka raih.

"This is for Launa Adams." Pria itu mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.

"For a painful revenge," sambung sang istri.

"For us," sambung Launa.

Tawa renyah kembali menggema di sebuah penthouse di Hotel mewah yang ada di dalam naungan Allister Group. Tidak ada yang tahu kalau salah satu tamu Hotel yang menyewa penthouse termahal itu selama satu bulan terakhir adalah bencana yang akan segera datang.

Launa menatap foto seorang pria tua yang sedang tersenyum lebar sembari memangku anak perempuan berusia lima tahun. Anak perempuan itu memakai topi ulang tahun berbentuk kerucut dan wajahnya belepotan oleh butter cream warna-warni. Foto itu tampak usang, terdapat banyak bekas lipatan dan kertas foto yang mulai menguning. Di sana tertulis kalimat, happy birthday, Lau.

"Kakek, tunggulah sebentar lagi. Aku akan membalas semua yang mereka lakukan pada keluarga kita," ucapnya sembari meneteskan air mata.

"Mereka telah merampas semuanya dari kita, tapi aku berjanji akan merebut itu kembali," tambahnya.

Pricilla berdiri di samping Launa dan berkata, "Ayah tenang saja, aku akan melindungi cucu kesayangan Ayah dengan segenap jiwa. Tidak akan aku biarkan mereka menyakiti cucu Ayah lagi."

"Kami rela mempertaruhkan nyawa untuk melindungi cucu Ayah." Logan ikut bersuara.

Ketiganya lantas bersama-sama melihat kemegahan gedung L' Mode yang berdiri kokoh di atas darah dan penderitaan Launa. Sekarang, mereka bisa tertawa merayakan kesuksesan ini.

"Tunggu dan lihat saja bagaimana aku bisa membuat kalian semua hancur," desis Launa. "Terutama kau Andreas. Aku tidak hanya akan menghancurkan hidupmu, tetapi juga membuatmu sangat menderita."

Logan dan Pricilla tersenyum, sangat menantikan pembalasan ini untuk menuntut keadilan.

***

Love, Money and RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang