"Krriiiinnggg.....Krrriiinngg...." suara telefon dari ruang tengah menggema mengagetkan Hanbin dan Junkyu yang sedang makan malam di dapur.
Junkyu langsung beranjak dari tempat duduknya. Menuju sumber suara dan mengangkatnya. Ternyata dari Jihoon. Junkyu bercakap-cakap dengan senangnya. Semua yang mereka bicarakan selalu tentang K-POP.
Perusahaan artis terbesar di Seoul ~YG Entertainment~ akan melahirkan Boyband baru bernama Treasure. Boyband yang terdiri dari 12 member ~4 member dari Jepang~ dengan wajah yang tampan dan keren mampu menyeret seluruh orang di Korea Selatan bahkan seluruh dunia untuk menjadi Teume (Fans TREASURE).
Tak mau kalah update dengan warga pecinta K-Pop di Seoul, Jihoon yang sudah demam K-Pop sejak lama mengajak Junkyu nonton debut itu. Mereka sangat antusias menyambut artis baru.
Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Hanbin keluar dari dapur dan membukakan pintu lalu mempersilahkan seorang laki-laki duduk bersamanya. Junkyu hanya mengintip dari balik korden. Ia kenal dengan tamu ayahnya. Dia adalah Om Donghyuk. Mereka terlihat membicarakan hal yang sangat penting.
"Benarkah?" kejut Hanbin menatap Donghyuk tajam.
"Hah" desah laki-laki itu seakan tak ada lagi yang bisa ia utarakan. "Jagalah kesehatanmu dengan baik dan atur pola makanmu. Perhatikan Junkyu. Jangan sampai ia menderita karenamu" tutur Donghyuk. Raut wajahnya menampakkan kesedihan dan penyesalan yang mendalam.
"Aku tak mau Junkyu ku sama sepertiku. Aku tak mau Ia menderita. Aku ingin melihatnya bahagia meski selama ini Ia tak lagi merasakan kehadiran seorang ibu" Hanbin menitikkan air matanya.
Kedua laki-laki itu sama-sama terlihat memendam beban dan luka. Tak lama kemudian Donghyuk berpamitan pulang. Hanbin mengantarkannya sampai halaman depan. Saat ia memasuki rumah Ia menemukan putra kecilnya tengah berdiri di balik pintu.
"Ayah kenapa?" tanya Junkyu sambil mengemut permen coklat di mulutnya.
Matanya menatap tajam ayahnya. Namun Hanbin membalasnya dengan tatapan sayu. "Ayah menangis?" tanyanya lagi. Hanbin menggiring Junkyu duduk bersama. Dua menit kemudian ia berkata.
"Ayah Nggakpapa"
"Jangan bohong, mata Ayah terlihat sembab seperti habis menangis. Ada apa sebenarnya? Apakah Om Donghyuk?" tanya Junkyu bertubi-tubi. Ia sangat curiga dengan ayahnya.
Kemudian Hanbin mengambil sebuah album foto dari rak di sebelahnya. Ia menunjukkan kepada anaknya beberapa foto tentang masa mudanya dulu dengan sahabatnya, Donghyuk. Satu persatu foto Ia deskripsikan dengan penuh perasaan seakan masa itu adalah masa yang paling indah baginya.
Foto itu diambil 15 tahun yang lalu saat Hanbin dan Donghyuk sama-sama bekerja di perusahaan Tuan Kim dan Nyonya Kim~orang tua Hanbin~. Donghyuk nampak gagah mengenakan jas coklat dengan rambut rapi mengkilat sedangkan Hanbin terlihat elegan dengan jas hitam yang membalut tubuhnya bersama piano kesayangannya. Piano itu berdiri kokoh diantara kedua pria tampan yang sama-sama mencintainya. Kesan klasik dan modern berbaur ketika menatap lebih dalam foto itu. Perasaanpun akan berubah seperti tertimpa cahaya musim panas menandakan kehangatan persahabatan antara dua orang laki-laki dan sebuah alat music. Persahabatan mereka jelas nampak begitu erat.
Hanbin bercerita bagaimana Ia membangun sebuah persahabatan dengan Donghyuk yang masih terjalin sampai sekarang. Saat Ayahnya meninggal dan perusahaan bangkrut di bawah kekuasaan ibunya sampai ibunya-pun meninggal juga, Donghyuk tetap setia berada di samping Hanbin. Setiap hari Hanbin dan Donghyuk bekerja keras untuk membangun kembali perusahaan tersebut sampai berhasil seperti saat ini.
Hingga suatu saat Donghyuk meninggalkan Hanbin yang saat itu baru saja menikah dengan Kim Jisoo ~Ibunda Junkyu~. Donghyuk pergi secara tiba-tiba demi mengejar wanita yang dicintainya, Mina. Ia menikahi gadis Jepang tersebut tanpa sepengatahuan sahabatnya dan memiliki seorang putra yang 4 tahun lebih muda dari Junkyu.
7 Tahun kemudian Donghyuk datang kepada Hanbin mengharap belas kasih dan maaf dari sahabatnya. Ia menceritakan hidupnya selama menghilang ke Jepang. Istrinya, Mina Miaoi meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Sejak itu putra semata wayangnya di bawa pergi oleh ibu mertuanya. Pada saat yang sama, Hanbin yang kehilangan istrinya dan beruntung masih bersama anaknya menerima Donghyuk sebagai sahabatnya seperti dulu lagi tanpa mengungkit ataupun menyalahkannya.
"Oohhh,,,,kasian sekali Om Donghyuk. Jadi ini yang membuat Ayah menangis. Hhmmm... aku mengerti sekarang, Om Donghyuk adalah orang yang sangat berharga bagi Ayah. Dia adalah sahabat Ayah" kata Junkyu sambil tersenyum. Hanbin-pun ikut tersenyum.
"Tapi, bagi Ayah kamulah hal yang sangat berharga" kata Hanbin seraya memeluk Junkyu.
"Terimakasih Ayah" kata junkyu sambil membalas pelukan Hanbin.
"Oh iya kemarin Om June pernah berkata kalau Om Donghyuk adalah seorang Dokter Jantung. Apa itu benar?"
"Benar. Kenapa?"
"Ayah bohong!!. Ayah bilang dia apoteker" Junkyu kesal dengan ayahnya karena baru sekali ini ayahnya berbohong padanya. Ia pun segera melepas pelukanya.
"Oh iya? Ayah lupa kalau pernah berkata seperti itu? Sudahlah Junkyu tersenyumlah" bujuk Hanbin sambil meraba-raba mulut anaknya yang manyun.
"Oh iya siapa yang menelefonmu tadi?" tanya Hanbin mengalihkan pembicaraan.
"Jihoon. Ia mengajakku nonton konser"
"Konser? IKON lagi?"
"Beda lagi Ayah. Ini semacam debut. Bakal ada artis baru di dunia ini dari YG"
"Oohh, kapan?"
"2 minggu lagi. Ngomong-ngomong Kyu boleh pergi kan? Ayolah..." bujuk Junkyu dengan wajah gemasnya.
Tentu saja Hanbin tak kuat melihat keimutan putranya itu. Wajah itu manis seperti ibunya, pikirnya.
"Tentu" jawab Hanbin singkat sambil mengecup kening anak kesayangannya.
Junkyu pun langsung memeluk ayahnya. Dalam hatinya ia masih bertanya-tanya tentang apa yang terjadi dengan Ayah dan Om Donghyuk yang sebenarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/329096138-288-k325569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE [END]
Hayran KurguKapal utamanya ttp HARUKYU Tapi disini aku lebih memperbanyak scene persahabatan JIKYU, soalnya mereka lucu banget jadi brother Cerita ini juga terinspirasi dari alur Music Video Jin berjudul "Gone" Selamat membaca Jangan lupa VoKoLow #Jikyu #Har...