GONE // Episode 10

82 9 0
                                    

“Bagaimana penampilanku?....Ayah?” tanya Junkyu sambil berkaca sereta menata rambutnya yang berwarna agak merah.

Ia sengaja mengecatnya karena hari ini adalah hari spesial menurutnya. Kapan lagi bisa merasakan dua kebahagiaan sekaligus dalam satu waktu. Ia akan nonton konser Treasure di Seoul bersama kedua sahabatnya ~yang tak pernah absen~ dan cowok incaranya. Bisa jadi ini dikatakan sebuah kencan.

“Lumayan. Tumben kau bertanya?”

“Ayah” Junkyu berjalan mendekati ayahnya yang berdiri di ambang pintu kamarnya.

“Ini bukan hanya sekedar konser biasa. Akan ada sedikit kencan” lanjut Junkyu malu-malu.

“Kencan dengan Jihoon lagi?”

“Kok Jihoon sih. Bukan Ayah. Kyu serius. Pokoknya pulang nanti Kyu bakal bawa dia mampir deh biar Ayah tau ya?”

Hanbin tediam mematung. Apa benar yang anaknya katakan. Mungkinkah putranya sudah jatuh cinta dan akan memperkenalkan orang yang disukainya itu kepada ayahnya. Ia masih menganggap Junkyu sebagai anak kecil meski Ia tahu usianya semakin dewasa. Tapi dilihat dari caranya berperilaku sekarang jelas berbeda.

Sepulangannya dari rumah sakit 2 bulan lalu Junkyu benar-benar berubah. Sikapnya lebih dewasa dari biasanya. Ia tidak pernah lagi telat bangun pagi atau tidak mandi sebelum tidur. Bahkan ia juga mempersiapkan sarapan untuk ayahnya hampir setiap pagi. Awalnya Hanbin berfikir Junkyu sudah mengetahui penyakit jantungnya sehingga ia bersikap baik dan rajin. Tapi itu salah. Ternyata ia sedang jatuh cinta.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ketiga sahabat itu sudah berdiri di depan area konser sebelum akhirnya masuk.

“Kok lama sih dia?” tanya Yoshi.

Ia sudah tidak sabar segera masuk dan melihat segala persiapan di dalam.

“Bentar lagi” Junkyu menjawab dengan gugup.

Ia yakin cowok itu akan datang. Apalagi di acara besar ini. Tak mungki ia akan melewatkannya.

Tiba-tiba sebuah seruan terdengar dari sebelah kanannya. Junkyu hafal betul suara siapa itu. Seseorang yang di nantinya sudah datang. Tanpa basa basi lagi mereka segera masuk dan mencari tempat duduk yang pas.

Hal terindah bagi Junkyu. 3 bulan bukanlah waktu yang lama untuk bisa berkenalan hingga PDKT seperti sekarang. Sebelum mereka tanpa sengaja bertemu di depan rumah Yoshi~meski saat itu Junkyu dan Yoshi sengaja menunggunya lewat di depan rumah ~ dan mengawali perkenalan manisnya, mereka sudah bertemu berkali-kali di konser. Dan itu akan selalu menjadi kenangan pada pandangan pertama bagi Junkyu.

Beberapa Minggu kemudian mereka sempat bertemu lagi di pinggiran Sungai Han saat si cowok tengah berkumpul dengan teman-teamnnya. Dan lagi-lagi itu bukan kebetulan. Junkyu selalu mencoba membuntuti kemana dia pergi. Sebelum rencana nonton konser inipun Junkyu sengaja menemui dia dan mengajaknya untuk pergi bersamanya.

“Kalian udah taken?” tanya Jihoon tiba-tiba.

Membuat suasana diantara mereka terasa canggung. Terutama Junkyu yang tak memberitahu tentang kedekatanya kepada Jihoon. Ia lebih memilih melacak semua tentang cowok itu sendiri. 

“Kenapa? Lo mau diem-dieman Kyu?” lanjutnya.

“Ah itu…oiya kenalin ini Jihoon sahabatku dan Ji dia Haruto”

Junkyu menyela pertanyaan Jihoon yang membuatnya mati kutu dengan memperkenalkan mereka.

“Park Jihoon” sapa Jihoon seraya mengulurkan tangannya

“Haruto” Haruto membalas tangan Jihoon dengan senyum manisnya.

Senyum itu membuat Jihoon tertarik dengan Haruto. Sesaat ia melamun menatap dalam pada wajah cowok itu. Melihat hal itu Junkyu berdehem keras agar Jihoon segera melepaskan tangannya.

Konser dimulai dengan tepuk tangan yang meriah dari para penonton yang membanjiri tempat itu. Penampilan Treasure membuat tiga sahabat ini berteriak histeris. Haruto tersedak saat berusaha menahan tawa karena ulah Junkyu yang terlalu frontal kala melihat Hyunsuk nge-rap dengan kerennya. Tak kuat menahan tingkah anarkis yang biasa ia tunjukkan sebagai seorang fans, sontak Haruto pun meloncat sambil berteriak saat Yedam mengeluarkan suara emasnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Lo suka Yedam?” tanya Junkyu pada Haruto saat mereka mampir di kedai kopi seusai konser.

GONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang