Malam itu Haechan bersama sahabat-sahabatnya sedang berkumpul di salah satu cafe. Sedang asik bercanda, tiba-tiba datang seorang wanita dengan raut muka merah padam menghampiri mejanya.
Plak!
"Bisakah kau berhenti mencari perhatian kekasihku?!" bentaknya
Wanita itu menampar pipi kanan Haechan dengan sangat keras hingga wajahnya menoleh ke samping. Menimbulkan beberapa pekikan dari pasang mata yang menyaksikan langsung.
"Haechan-a? Kau tak apa?" suara Jaemin dengan paniknya mengecek kondisi sahabat. Ia ikut tersulut emosi menyaksikan sahabatnya ditampar begitu keras secara tiba-tiba. Jaemin berdiri menatap nyalang si pelaku, tangannya hendak membalas perlakuan si wanita. Tapi Haechan lebih dulu menghentikan aksi si pemuda Na, membuatnya menoleh dengan dahi yang berkerut heran.
Haechan hanya menggeleng pelan lalu berdiri "Tanganmu terlalu berharga untuk menyentuh wajah busuk itu, Na." ucapnya menusuk tanpa melepas pandangannya pada wanita didepannya yang kini wajahnya makin memerah menahan amarah
"Apa katamu?!" teriaknya
Haechan menarik sudut bibirnya cukup tipis "Kenapa, Yeri noona? Apa perkataanku membuatmu gerah?
Haechan meraih gelas didepannya, lalu ia seruput sebentar sebelum kembali berkata "Ini segar. Mau coba?" ucapnya lalu tanpa aba-aba Haechan langsung menuangkan gelas berisi cairan manis itu ke atas kepala Yeri. Secara perlahan namun cukup menyulut emosi Yeri.
Sontak Yeri melotot akan tindakan berani Haechan padanya. "Dasar kurang aj—" ucapan Yeri terpotong, begitupun tangannya yang hampir kembali menampar pipi Haechan. Pergerakannya sudah terlebih dahulu dihentikan oleh Haechan.
Haechan menarik pergelangan tangan Yeri untuk mendekat ke arahnya. Ia lalu membisikkan sebuah kalimat ditelinga wanita itu "Don't messed up with me, bitch."
Dengan sekali hentakan, Haechan mendorong Yeri ke belakang. Membuat wanita itu sedikit limbung dan hampir terjatuh, sebelum seseorang bertubuh tegap menangkapnya.
"Woah. Nice catch!" ucap Haechan dengan nada dibuat-buat
"Kau tak apa?" tanya si pria pada Yeri
Yeri mendusal ke dada bidang pria itu dengan raut sedih "Sayang.."
"Haechan, tak bisakah kau tidak kasar? Dia hanya ingin meminta maaf." ucap Mark, si pria yang sedang memeluk Yeri. Tangannya mengusap rambut yang sedikit basah itu dengan tissue.
Mendengar perkataan Mark, Haechan sejujurnya sangat ingin tertawa terbahak. Kasar? Apa dia baru saja dikatai kasar hanya karena membalas perbuatan wanita menjijikkan itu?
"Kasar ya? Apa menampar juga merupakan metode terbaru untuk meminta maaf?" ucap Haechan sedikit terkekeh
"Tampar?" Mark menoleh melihat kekasihnya "Kau menamparnya sayang?"
Yeri menggelengkan kepalanya "Tidak, Mark. Jangan percaya padanya." ucap wanita itu berbohong
"Cih, ular." cibir Jaemin
Sedangkan Mark, pria itu hanya diam. Ia ingat jika Haechan bukanlah orang yang akan berbuat kasar jika tidak dipancing. Tapi.. Yeri sekarang adalah kekasihnya bukan?
"Chan, Yeri hanya ingin meminta maaf padamu. Kami ingin minta maaf atas yang kami lakukan padamu dulu." Mark menghampiri Haechan lalu memegang sebelah bahunya
Haechan terdiam mendengar perkataan Mark. Ingatannya kembali ke masa dimana ia dengan teganya dicampakkan oleh kekasih yang begitu ia cintai. Ia percaya pada Mark, tapi pria itu malah menghancurkan kepercayaannya dengan begitu mudah. Ya, Mark diam-diam berselingkuh dibelakang Haechan, dengan mantan kekasihnya yang tak lain adalah Yeri. Entah bagaimana keduanya bisa bertemu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haechan dan dunianya [Oneshot]
RomanceKumpulan cerita yang inspirasinya datang tiba-tiba. Bisa Markhyuck, Nohyuck, Nahyuck, Hyuckren ataupun lainnya. Tergantung kecocokan >.< Bxb! Jangan salah lapak!