Oke guys
Lanjutan part kemarin
Sekarang giliran kelasnya Isa
Atau lebih tepatnya di SMP Bakti Nusa.Jangan lupa Vote sebelum membaca :)
Semoga suka ya ^^
Siang ini Isa dan teman temannya sedang mengikuti pelajaran olahraga. Seluruh siswa-siswi di kelas Isa digiring menuju lapangan. Pukul sembilan lewat tiga puluh menit adalah waktu yang sangat tidak cocok untuk pelajaran olahraga di luar kelas.
Cuaca nya yang sangat terik membuat para siswi mengeluh.
"Hosh.. Hosh.. Hosh" Dara terlihat sangat lelah setelah menyelesaikan penilaian lari mengitari lapangan.
"Dar? Cape banget ya?" Tanya Gea sambil mengipasi Dara dengan tangannya.
"I..ya.. hosh.. hosh.. hufttt" jawabnya dengan posisi badan membungkuk dengan kedua tangan yang ia letakkan di lutut sebagai tumpuan.
"Nih minum" tawar Olin yang tadi sempat membeli minum di kantin dan membawanya ke lapangan.
"Thanks" terima Dara.
Setelah Dara selesai, kemudian berlanjut hingga sekarang adalah giliran Olin.
"Olinda Nayakirani" ucap sang guru.
Olin pun bersiap siap, ia memulai dengan berjogging seperti biasanya yang sering ia lakukan. Setelah selesai, Olin tidak merasa terlalu lelah. Karena ia sering berlari santai setiap pagi. Jadi, menurutnya ini hanyalah hal yang biasa.
"Nih lin minuman lo gue ganti" ucap Dara sambil menyerahkan minuman yang tadi ia beli di kantin sewaktu Olin sedang melaksanakan penilaian.
"Makasih, Dar" jawab Olin.
Dua nama setelah Olin, giliran Isa. Sekarang Isa tengah bersiap siap. Sebenarnya hari ini ia lupa sarapan. Jadi, Isa merasa agak pusing sekarang. Tetapi, gadis itu tidak mempedulikannya. Demi nilai, ia harus bertahan.
"Raisa Arazella" ujar Guru yang menilai.
"Saya pak!" Ucap Isa.
"Sekarang giliran kamu"
"Baik pak" jawab Isa.
"AYO ISA SEMANGAT!" Ujar Dara dan kedua temannya.
Isa menanggapi dengan anggukan kepalanya. Isa berlari santai. Awalnya dia tidak terlalu merasakan pusing Namun, makin jauh larinya ia makin merasakan pusing yang luar biasa. Setelah sampai ditengah lapangan dan hendak kembali, tiba tiba tubuhnya kehilangan keseimbangan.
"ISA!" Teriak seorang cowok yang sedang bermain futsal.
Adnan orangnya. Sedari tadi memang ia memperhatikan gerak gerik Isa. Wajahnya yang terlihat pucat membuat Adnan tak henti hentinya mengawasi gadis itu. Saat Isa terjatuh dan pingsan, Adnan berlari menuju ke arahnya.
"Ck, sok kuat" cibirnya.
Ia menggendong Isa ala bridal style dan membawanya ke UKS. Disusul oleh ketiga temannya dan juga Guru mata pelajaran.
"Sa!" Teriak Dara.
"Woy batu! Tungguin" Ujar Gea ikut ikutan berteriak.
Olin hanya diam dan tersenyum simpul.
"Adnan, perhatian banget lo" gumamnya, kemudian ikut berlari menuju ke UKS.
Setelah sampai, Isa dibaringkan di ranjang UKS. Dara dan Gea mencarikan sebuah minyak kayu putih untuk Isa. Sementara
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Crush (Revisi)
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Cerita yang baru pertama kali publish. Maklum kalo masih belepotan alurnya. Penasaran? Stalk boleh kok jangan lupa follow tapi yaa hehe. Vote tergantung kalian aja, soalnya saya juga masih berlatih. Jadi yang mau...