flashback on 01🎀.

48 36 47
                                    

HAI HAIII ABOUT BELLVA UPP!!!
SETELAH SEKIAN LAMA AKHIRNYA AKU REVISI, BIAR ALURNYA NYAMBUNG!!!
CUNGG YANG PENASARAN!!!
OKEE MULAIII GASS👹.

                             ......

Tabrakan maut itu terjadi, tak lain itu adalah papa dan bundanya Argan, benturan keras menghantam kedua Orang itu, siapa yang melihat nya tidak akan kuasa.

Darah mulai bercucuran seperti bak air yang terus mengalir, Maya yang sudah tidak sadarkan diri, garta yang sedikit kewalahan dengan kesadarannya itu mencoba mengambil telepon genggam dan mencoba menghubungi nomor anak nya itu.

"Halo argan, papa mama kecelakaan". kata sang garta yang terasa parau, mencoba untuk tidak hilang kesadaran, orang orang berhamburan memberi pertolongan tanpa di minta karena jalanan itu cukup ramai.

"Sekarang papa di mana, mama keadaan nya gimana". balas Argan sangat khawatir, ia takut terjadi dengan kedua orang tuanya itu.

"Mama---tut Tut". Sambungan terputus di karenakan koneksi internet buruk, Argan kemudian mencoba menghubungi nomor nya kembali namun.

"Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi silahkan coba lagi".

Dengan cepat Argan melacak ponsel papa nya dimana berada, mungkin memang jika hanponnya mati atau tidak aktif masih bisa berfungsi secara benar.

Dan saat ia lihat ternyata cukup jauh sekitar 30 menit, tanpa lama lama ia melajukan motornya dengan kencang,

"Tuhan jangan ambil mama sama papa, argan masih butuh". curhat nya berdoa supaya tidak terjadi apa apa dengan mama nya.

30 menit kemudian...

Sampai di TKP tempat mama dan papa ya kecelakaan, ternyata nihil sudah tidak apa apa, disana hanya ada warga yang tersisa, tak lupa polisi, di karenakan ini termasuk kecelakaan yang cukup parah.

"Maaf pak korban kecelakaan yang di sini, di bawa kemana ya?". Tanya Argan tampak panik setengah mati.

"Kamu siapa korban ya?". Balas paruh baya itu, dan ia tidak akan sembarangan orang mengasihi tau dimana korban kecelakaan itu berada.

"Saya argan, anak dari bunda Maya dan papa garta". Jelas Argan berharap bahwa mereka percaya dengan ucapannya ini.

"Ohhh kamu, pantas sedari tadi ayah mu memanggil nama mu, ini alamat rumah sakit nya". Kata bapak itu, lalu argan mengucapakan makasih dan langsung menuju sebuah rumah sakit, cukup dekat lokasinya hanya lima menit.

Dan di sana ia langsung melihat papa nya yang terbaring di brankar, serta di susul oleh mama nya itu.

"Papa papa harus kuat, cepat aus tanganin papa saya".

Lalu beralih dengan menatap mama nya yang bersimbah darah, tercium sangat anyir, darah kental yang berada di pelipis jidat dan robekan cukup besar di area perut sang mama.

"Mama bertahan demi Argan, bagaimana pun mama adalah hati nya Argan, kuat ya mama". Monalog Argan meraih tangan milik mamanya itu, tampak sangat dingin

Ia hanya bisa menunggu, kebetulan mamanya karena cukup parah sekali hingga kritis, jadi secepatnya ia harus di operasi untuk mengatasi pendarahan pada benturan kepala nya.

"Sust sepertinya pasien ini penderita leukimia, pasien butuh sumsum tukang belakang, jadi cepat atau lambat ini bakal berpengaruh terhadap kondisi nya". jelas sang dokter yang memeriksa sedemikian rupa.

"Benturan kerasnya sangat lah hebat, nyaris kehilangan banyak darah, dan mungkin jika belum mendapatkan transfusi sumsum tukang belakang akan berbahaya".

ABOUT BELLVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang