HAI BUNDA BUNDAA 🧜.
ABOUT BELLVA UPP🖇.
SIAPA YANG NUNGGU BELLVA UPP NIHH?
Oke sebelum mulai ada kalanya kalian follow dulu biar ga ketinggalan cerita terupdate dari Bellvaa dan juga vote bintang yang banyak banyak 🎀.*******
*******
Mavis memandang bangunan kota dengan kosong, sambil mengepulkan asap rokok di udara, melihat pemandangan kota dan kendaraan berlalu-lalang di depannya.ia seperti kehilangan sosok berharga nya di dalam hidupnya, ia adalah Bellva, memang ia sangat bodoh dalam memilih orang yang tepat, tidak dengan Chika, sebulan lalu Chika meninggalkan dirinya demi lelaki lain, tepatnya Chika memilih lelaki berumur dan menguras hartanya.
Perempuan gila harta itu membuat Mavis kehilangan banyak harta benda, tidak banyak sih cuma ia hamburkan uangnya demi wanita gila harta itu, rasanya ketika ia bersama Bellva, Bellva tidak se matre itu, Bellva adalah wanita mandiri.
ada rasa penyesalan yang menyelimuti dirinya, "Bell Lo dimana gue kangen, segila ini ya setelah Lo gaada".
ucap Mavis dengan kantung mata menghitam, baju terasa kucel dan rambut acak acakan, nyaris seperti gembel."Arghhhhhh bodoh banget gue, dasar tolol". gerutunya kesal dengan mengobrak ngabrik dan memukul temboknya hingga retak.
Lalu ia teringat kepada karvio, sahabat dari Bellva dan argan ia pasti mengetahui keberadaan Bellva, "apa gue tanya aja ya sama Vio". tuturnya dalam hati, ada hal yang membuat dirinya merasa malu, malu telah melukai hati Bellva dan menjadi lelaki terburuk untuk Bellva.
Di lain tempat.....
Bellva memandang ke arah jendela untuk melihat derasnya air hujan yang terus menerus mengalir, bumi menangis di siang hari ini, Bellva terus memandangi sampai tidak mengetahui keberadaan Reygan, "seneng banget ya liat hujan". sahut Reygan dengan dua eskrim di tangannya,
"Eh iya nih, Bellva paling suka sama hujan". balas Bellva dengan senyuman singkat, sebenarnya Bellva tidak senang di dekati oleh Reygan , ada hal yang ia terus teringat kepada Argan bahkan ia selalu melihat bahwa itu argan bukan Reygan.
"satu cup eskrim untuk princes Bellva sang penyuka hujan".
seru reygan dengan mengasihi Bellva satu eskrim lalu di terima baik oleh Bellva, "makasih Reygan ". ucap Bellva dengan tulus lalu Bellva membuka bungkus cup eskrim lalu memakan nya dengan lahap.Gerak gerik Bellva di tatap oleh Reygan dengan penuh mata tajam, ia sangat menyukai gadis di sampingnya ini, segala nya ia menyukai nya, bahkan dari awal hingga sekarang ia menyukai nya "Bellva gue bukan jatuh cinta, tapi gue jatuh hati, sejatuh jatuhnya sama Lo". Lirih nya dalam hati.
*******"buat apa Lo nanya tentang dia, biarin dia bahagia dengan sendirinya, dan Lo gausah muncul lagi di tengah tengah hidup dia". Tutur karvio dengan penuh penekanan, ia sangat tidak ingin Mavis dan bellva bersatu kembali.
"tapi dia pacar gue bangsat". balas Mavis tersulut emosi, jika keadaan seperti ini Mavis akan nekat, "Sejak kapan Lo pacar dia hah, gak pantes buat lelaki brengsek kaya Lo hah?". ujar Vio dengan sengit, ia tidak rela jika Bellva tersakiti kembali oleh lelaki seperti Mavis, bagaimanapun juga Bellva sahabat dirinya dan Argan memberi amat untuk menjaga Bellva.
"Bangsat Lo, anjinggg, karvio setann". umpat Mavis kehabisan kata kata, lalu ia pergi meninggalkan karvio dengan muka penuh emosi marah dan dendam.
"Bell, gue akan selalu jagain Lo dari jauh, dari lelaki brengsek itu". monalog karvio.
dengan langkah kalang kabut Mavis memasuki paksa ruang guru, dan menanyakan bahwa Bellva pindah kemana.
"Buu, Bellva aerin pindah kemana ya". celetuk Mavis datang dengan tidak sopan nya, nyelonong tanpa salam dan apa pun. guru guru yang ada di sana hanya menggeleng kepala dengan kelakuan murid bandel nya itu.
"heh ada apa Mavis, kamu tidak sopan ya, dimana attitude kamu"!! tegas wali kelas. dari kelas dirinya.
"Buu!! saya tidak menanyakan itu saya hanya menanyakan dimana dan kemana Bellva pindah". Tekan Mavis menahan emosi.
"Maaf identitas nya di sembunyikan, keluarganya tidak memberi tahu kepada siapa pun, termasuk kamu".
Benarkah, ini seorang Bellva? ia lalu mengacak rambut nya keluar dan pergi dari kantor, dan berlari kalang kabut hingga menubruk beberapa murid siswa maupun siswa saking cerobohnya itu. Jalan satu satunya yaitu pergi kerumah Bellva lalu menanyakan tetangga terdekatnya.
dan di sisi tempat Bellva harus menggambil beberapa barang bawaan nya di rumahnya yang lama, terpaksa ia harus pergi dan kembali kekota itu, ia di antar oleh Reygan atas kemauan bundanya itu, sebenarnya ia sangat malas sekali.
"Reygan hati hati ya bawa mobil nya, terus juga kalo sudah sampai kabarin". ujar paruh baya itu, tak lain mama dari Bellva, entah mengapa mama Bellva sangat percaya terhadap Reygan, memang sih Reygan juga terlihat baik dan peduli.
"Siap Tante, Reygan dan bellva pergi dulu ya"!. Pamit Reygan lalu menancapkan gas nya untuk pergi ke kota kemarin.
Di perjalanan Bellva terus melirik perjalanan, tidak ada kata atau pun pembicaraan dirinya maupun Reygan , sangat malas jika berhubungan dengan berbicara, ia lebih baik diam dan menatap jalanan kota.
"Bell, di kota sana kamu ada seseorang spesial?". tanya reygan untuk memecahkan keheningan di antara dirinya
dan bellva."Kamu gausah tau, ga penting, nanya yang lain aja". Balas Bellva dan membuat reygan tercengang atas jawabannya itu, tidak masalah. mungkin salah juga dirinya menanyakan tentang masalalunya, kesaannya kepo.
Setelah perjalanan beberapa jam akhirnya Reygan dan bellva pun sampai, "Reygan kamu tunggu disini aja". suruh Bellva, pasalnya ribet jika harus ikut dan mengekori Bellva, lagian barangnya tidak banyak yang akan di ambil.
Rumah itu tidak di jual, ayahnya akan kembali ke rumah nya itu ketika sudah menyelesaikan kerjaannya. "Kenapa ga boleh keluar, kan gue bisa bantu kamu bell". Balas Reygan heran.
"cuma sedikit, jadi gausah lah, Bellva juga ga lama kok". papar Bellva dengan meninggalkan Reygan di mobil.
Tetapi tidak asing dengan seseorang yang duduk di luar rumahnya, dan yah memang itu adalah Mavis, "Mavis--bellva". Panggil Mavis dan bellva secara barengan.
"kamu ngapain disini." tanya Bellva singkat, ia tidak mau jika ia menanyakan lebih dari beberapa kata.
Dengan kekehan Mavis berkata "banyak yang berubah ya dari kamu." tutur Mavis yang menyadari banyak perubahan dari seorang Bellva, mantan kekasihnya itu.
"Em--aku pergii". Bellva yang berniat untuk memasuki rumah dan mengambil beberapa barang barangnya, kini ia memasuki mobil kembali.
"Bellva tunggu". Teriak Mavis lalu Bellva mematung dan "Bell kembali, aku masih butuh kamu". gumam Mavis dengan mata teduhnya itu.
"Tapi--maaf Mavis Bellva gabisa". papar Bellva dengan meninggalkan Mavis di teras rumahnya itu, lalu yang merasa heran bahwa Bellva kembali dengan tangan kosong reygan terheran heran "loh bawaannya mana Bell."? tanya reygan
"Jalan sekarang". Titah Bellva, Reygan yang mengetahui raut muka Bellva yang tidak baik baik saja lalu menancapkan kembali gas nya.
"Mavis maaf--tapi ini terlalu sakit". kata Bellva menarik senyuman nya yang miris.
.
.
.
.
BERSAMBUNG...
TBC GIMANA SAMA PART INI?
MAVIS BENAR BENAR TIDAK TAHU MALU😭
OKEE BINTANG NYA JANGAN LUPA, VOTE ITU GRATIS JADI MARI VOTE BIAR AKU CEPET² UPPSSS CEPAT🤩.
SEE U NEXT TIME AND PART GUYS BABABAI BUB 🎀.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT BELLVA
Novela Juvenil💌 {WAJIB FOLLOW SEBELUM BACAA BUNDA²} 💌 {PRIVAT ACAK, JADI FOLLOW SEBELUM BACA} Tentang sebuah asmaraloka yang mengubah aksara menjadi cerita,tentang Aksa yang menuntut temu demi tuntasnya sebuah renjana. '' nayanika itu telah Aksa menyiksa kan...