Saat ini Athalia dan Zayyan sibuk memanen buah-buahan yang berada di kebun ini. Matahari pun semakin terlihat cerah. Sehingga udaranya pun menjadi sangat panas.
"Lebih baik kita istirahat dulu" ucap Zayyan. Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya, ia pun merasa cuaca sudah sangat panas. Keduanya melangkahkan kakinya. Hingga Zayyan membawa Athalia untuk duduk di bawah pohon apel.
Di bawah pohon itu sudah ada tikar yang terhampar di atas tanah. Belum lagi beberapa camilan yang tersedia diatas nya. "Mari kita duduk di sini!" ajak Zayyan. Athalia pun langsung duduk di sana.
"Sejak kapan kakak mempersiapkan semuanya?" tanya Athalia. Zayyan pun langsung tersenyum. "Aku menyuruh Bara untuk membantuku mempersiapkan semuanya " jawab Zayyan.
Athalia pun terlihat merengut, ia tidak suka ketika Zayyan memerintah bawahan sesuka nya seperti itu. "Kakak lain kali jangan memperindahkan bawahan Kakak sesuka hati seperti ini" ucap Athalia.
Zayyan pun tersenyum kepada Athalia. "Kamu tenang saja, aku tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan ku. Lagi pula Bara membantuku sebagai teman bukan bawahan " jelas Zayyan kepada Athalia. Athalia pun merasa lega mendengar nya.
"Lain kali Kakak jangan menyusahkan Kak Bara lagi. Pasti Kak Bara juga punya urusan pribadi" ucap Athalia. Zayyan pun menganggukkan kepalanya. Namun Zayyan pasti akan melakukannya lagi kedepannya.
Tentu saja hari ini Bara membantunya mempersiapkan semuanya bukan dengan suka rela. Bara ingin pun karena Zayyan menjanjikan nya sebuah mobil mewah. Tentu saja Bara tidak menolaknya, bukan. Hanya perlu menyiapkan tikar dan beberapa makanan, dia bisa mendapatkan mobil impiannya.
Zayyan pun mengeluarkan sapu tangan dari dalam saku jaket nya. Dan langsung mengelap keringat di dahi Athalia. "Kamu sampai berkeringat seperti ini" ucap Zayyan sambil menyeka keringat didahi Athalia.
Athalia pun tersenyum melihat betapa perhatian nya Zayyan kepada nya. Zayyan pun langsung memberikan nya sebuah air mineral. "Minum dulu, jangan sampai kamu dehidrasi " ucap Zayyan. Athalia pun langsung meminum air itu. "Makasih Kak " ucap Athalia.
"Ini tidak gratis" ucap Zayyan membuat senyum di bibir Athalia pun langsung luntur. Athalia pun menatap Zayyan dengan sayu. "Apa bayaran nya Kak?" tanya Athalia. Zayyan pun tersenyum kearah Athalia. "Aku ingin kamu mengusap kepalaku" jawab Zayyan.
Lalu Zayyan pun langsung meletakkan kepalanya di pangkuan Athalia, tanpa seijin sang empunya. Athalia pikir bayaran yang di minta oleh Zayyan uang. Namun ketika di pikirkan lagi, tidak mungkin bukan Zayyan meminta uang kepadanya. Jelas, uang Zayyan lebih banyak dari pada uang dirinya.
Athalia pun langsung mengusap kepala Zayyan. Zayyan pun tertidur sambil menghadap kearah perut Athalia. Zayyan mengusap lembut perut Athalia. "Sehat-sehat ya, Papa sudah tidak sabar menanti kehadiran kamu" ucap Zayyan. Athalia tersenyum lebar, ia juga sama tidak sabar menanti kehadiran anak mereka.
Athalia pun mengambil kue yang berada di hadapannya. Ketika Athalia akan memakannya, Zayyan langsung duduk dan memakan kue itu. "Enak" ucap Zayyan. Athalia pun langsung merengut. "Ish Kak Zayyan!" ucap Athalia kesal.
Zayyan tertawa melihat Athalia yang kesal kepadanya. Zayyan pun langsung mengambil kue itu dan langsung menyuapi Athalia. Karena Athalia takut di kerjai lagi oleh Zayyan, Athalia pun dengan cepat memakan kue itu. Kue ini terasa enak, ketika kue digigit di dalamnya ada cokelat.
"Enak" ucap Athalia tersenyum dengan lebarnya, Zayyan terpaku dengan senyum Athalia yang menurutnya terlihat sangat manis. Bahkan senyuman nya lebih manis dari kue yang di makan oleh nya. Athalia merasa risih dan gugup ketika Zayyan terus menatap kearah nya.
Athalia pun langsung mengalihkan tatapannya. "Jangan lihat aku seperti itu!" tukas Athalia. Zayyan pun tersadar, dan langsung merubah posisinya. Tiba-tiba beberapa daun berjatuhan dari atas pohon. Dan daun itu jatuh tepat di kepala Athalia.
Zayyan langsung memajukan tubuhnya, jantung Athalia pun langsung berderak dengan kencang. "Kak jangan gini" cicit Athalia. Dalam jarak sedekat ini Athalia bisa mencium aroma parfum Zayyan yang beraroma citrus dan juga mint. Bahkan Athalia bisa merasakan hembusan nafas Zayyan.
Zayyan pun langsung mengambil daun yang berada di kepala Athalia. Setelah itu Zayyan pun langsung menunjukkan daun itu ke Athalia. "Aku hanya mengambil daun, kenapa?" ucap Zayyan. "Kamu gugup?" tanya Zayyan dengan nada menggodanya.
Athalia pun langsung merengut, dan langsung memukuli dada Zayyan. Zayyan pun mencoba mengelak dari Athalia. Zayyan langsung menangkap tangan Athalia dan langsung membalikkan tubuhnya. Saat ini Athalia berada di bawah Zayyan.
Wajahnya mulai memerah, sementara Zayyan tersenyum dengan pongahnya. Ia pun langsung mengecup pipi Athalia. "Aku suka ketika kamu tersipu, wajah kamu imut" ucap Zayyan. Sudah lah, hati Athalia semakin dibuat tidak karuan dengan tingkah dan ucapan Zayyan.
Hingga suara seseorang terdengar. "Memang anak muda, sudah di nasehati untuk tidak berbuat mesum masih saja melakukannya" ucap Bapak pekerja ladang yang tadi menegur kedua nya. Sekarang wajah Athalia memerah bukan karena tersipu, tapi karena malu.
Athalia dengan kuat mendorong tubuh Zayyan. Zayyan yang tidak siap pun langsung jatuh terjengkang. "Pokoknya aku marah sama Kakak!" ucap Athalia setelah itu Athalia langsung bangkit dan meninggalkan Zayyan sendiri.
Zayyan pun mencoba mencerna apa yang terjadi saat ini. Hingga ketika ia sudah tersadar, ia langsung mengejar Athalia. Ia merutuki Bapak yang tadi. Mengapa Bapak itu selalu menganggu momen romantis nya dengan Athalia.
Zayyan pun dengan cepat berlari menyusul Athalia. Tentu saja karena fisiknya yang kuat ia bisa dengan cepat menemukan Athalia. "Maafkan aku Athalia" ucap Zayyan. Namun Athalia pun tetap berjalan dan tidak menghiraukan Zayyan.
Zayyan pun langsung menggenggam tangan Athalia. "Maaf please!" ucap Zayyan lembut. Ia sangat berharap Athalia memaafkan nya. Ia tidak bisa jika Athalia marah kepada nya. "Kakak sih!" jawab Athalia kesal. "Jadi gimana, kita baikan?" tanya Zayyan. Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya dengan malas.
Zayyan pun langsung tersenyum lebar. Zayyan dengan cepat langsung menggenggam tangan Athalia. "Sudah siang lebih baik kita makan dulu ya" ajak Zayyan.
"Kita ajak Lily dan juga Aren ya" ucap Athalia. "Boleh" jawab Zayyan. Keduanya pun mencari keberadaan Lily dan juga Aren. "Lily, Aren!" panggil Athalia. Lily dan Aren pun langsung menoleh kearah Athalia. Keduanya menghampiri Athalia dan juga Zayyan.
"Ada apa Kak?" tanya Lily. Sementara Aren dia hanya diam saja, tentu saja karena ada Zayyan. "Kita mau ajak kalian makan, kalian ikut ya" ajak Athalia. Lily dan Aren pun langsung mengangguk dengan antusias. "Di traktir kan?" tanya Aren.
Athalia pun tersenyum mendengar pertanyaan dari Aren. "Kalian tenang saja, Kak Zayyan akan mentraktir kalian. Jadi kalian bisa makan sepuasnya" ucap Athalia. Lily dan Aren pun langsung memekik dengan gembira.
💐💐💐
Declairs
Jum'at, 23 Desember 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
Become The General's Wife In The Novel(END)
FantasyBagaimana jadinya jika Athaya seorang perempuan berumur 27 tahun. Tiba-tiba memasuki raga, seorang gadis berumur sembilan belas tahun. Dan gadis itu merupakan istri dari seorang jenderal yang saat ini tengah koma. Bagaimana sikap Athaya, apakah ia...