Setelah kepergian keluarga Atrata, Athalia pun langsung melangkahkan kakinya menuju ke arah kamarnya. Ia hanya takut jika keluarga Zayyan akan menuruti keinginan Karisa yang tidak masuk akal.
Ia hanya takut kehilangan Abrar dan keluarganya. Ia sudah merasa sangat nyaman dengan kasih sayang yang didapat dari keluarga Abrar. Bolehkah dia egois, jika dia tidak ingin kehilangan kasih sayang mereka.
Ia tidak mau dan tidak akan pernah mau. Ia merasa sangat kesal dengan keluarga Atrata. Bisa-bisanya mereka bicara segampang itu seakan pernikahan itu sebuah permainan. Yang kapan saja bisa bercerai dan menikah kembali.
Tidak lama pintu kamarnya pun dibuka dan terlihatlah Zayyan yang menghampiri Athalia. "Athalia" panggil Zayyan sambil memegang bahu Athalia. Athalia pun langsung menatap Zayyan. Zayyan bisa melihat ada jejak air mata di pipi mulus Athalia.
"Hey kenapa kamu nangis, kamu memikirkan apa yang dibicarakan keluarga Atrata tadi. Kamu jangan takut, sampai kapanpun kamu akan tetap jadi istri aku" ucap Zayyan. "Kamu tidak perlu memikirkan ucapan mereka, apa perlu aku menghancurkan keluarga Atrata biar kamu senang" lanjut Zayyan lagi. Dapat terlihat dari wajah Zayyan ia serius saat mengatakannya.
"Tidak perlu kak" ucap Athalia. "Melihat Athalia yang hanya diam saja membuat Zayyan bingung. "Ada apa Athalia?" tanya Abrar. "Tidak apa-apa" jawab Athalia. Zayyan yakin ada yang dipikirkan oleh Athalia. Namun tampaknya Athalia sama sekali tidak ingin memberitahunya. Zayyan pun mencoba memahami Athalia.
"Ya sudah jika begitu aku pamit berangkat kerja ya" ucap Zayyan yang langsung diangguki Athalia. Zayyan pun langsung pergi meninggalkan Athalia. Beberapa menit setelah kepergian Zayyan, Athalia pun memilih untuk pergi kebawah. Ia ingin pergi ke taman untuk menenangkan diri.
Namun ditengah perjalanan ia bertemu dengan Kaluna. Wajah Kaluna pun langsung berubah menjadi berseri-seri. "Athalia, kebetulan sekali tadinya Mama akan pergi ke kamar kamu" ucap Kaluna.
Athalia langsung menggernyitkan dahinya merasa bingung. "Ada apa Ma?" tanya Athalia. "Mama ingin mengajak kamu ke acara arisan, kamu tahu setiap Mama pergi arisan teman Mama selalu bawa menantunya. Nah kebetulan karena kamu di sini Mama ingin mengajak kamu" ucap Kaluna yang tampak antusias menjelaskan nya.
"Kamu mau kan ikut Mama?" tanya Kaluna. Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya. Lagi pula ia sedang merasa bosan berada di rumah seharian. "Ya sudah sekarang kamu pergi siap-siap" perintah Kaluna. Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya.
Ia pun memilih memakai dress berwarna putih dengan sepatu hak lima centi yang berwarna sama dengan dress nya. Ia menata rambutnya, ia membiarkan rambutnya tergerai dan memakai hiasan rambut di sebelah kiri. Tidak lupa ia memakai kalung yang diberikan Zayyan kepadanya.
Ia hanya memoles wajahnya dengan make up natural. Namun meskipun begitu Athalia terlihat sangat cantik. Ia pun langsung menatap pantulan dirinya di cermin. Setelah dirasa penampilan nya sudah rapih, ia langsung menyambar tas kecil miliknya. Tas itu berisi ponsel dan juga dompet milik.
Ia pun langsung melangkahkan kakinya menghampiri Kaluna. Ketika tiba di ruang tamu, ia sama sekali tidak melihat Kaluna. Kemungkinan Kaluna masih belum selesai bersiap. Athalia pun duduk di sofa yang berada di ruang tamu.
Beberapa menit kemudian terdengar derap langkah kaki. Athalia pun langsung mengalihkan tatapannya. Ia pun bisa melihat Kaluna yang sudah rapi dengan dress berwarna hitam.
"Aduh Athalia, maafin Mama ya. Kamu pasti udah lama nunggu!" ucap Kaluna dapat terlihat dari raut wajahnya jika ia merasa menyesal. Athalia pun dengan segera langsung menggelengkan kepalanya. "Ga kok Ma, Athalia juga belum lama disini" ucap Athalia membuat Kaluna menghela nafasnya.
"Ya sudah lebih baik kita berangkat sekarang" ucap Kaluna. Sementara Athalia dia langsung mengikuti langkah kaki Kaluna. Beberapa puluh menit kemudian, mobil pun sudah terparkir di halaman salah satu rumah yang mewah. Tetapi masih kalah jauh dibandingkan dengan kediaman keluarga Saddam.
Mereka berdua pun langsung masuk kedalam rumah itu. Kaluna pun langsung mengenalkan Athalia kepada para temannya. Dan respon para temannya pun sangat baik. Mereka memuji paras Athalia yang cantik, bahkan sifatnya yang terlihat anggun dan juga sopan.
Para ibu-ibu pun asik berbincang, sementara Athalia ia hanya akan ikut menanggapi jika ia ditanya saja. Selebihnya ia sibuk mencicipi beberapa kue yang tersaji. Apalagi sang pemilik rumah yang selalu menyuruhnya untuk mencicipi seluruh kue yang ada di meja.
Namun kegiatan mereka pun harus terhenti karena terdengar suara bising dari luar kediaman. Perlahan suara itu semakin terdengar jelas. "Aduh para teman wartawan terimakasih sudah mau mengikuti kegiatan anak saya Karina saat ini. Karina itu bukan hanya cantik tapi juga berbakat. Dia selalu ramah dan mudah bersosialisasi" ucap Nora membanggakan anaknya sendiri.
Beberapa saat kemudian terlihatlah kedatangan Karina dan juga ibunya beserta awak media. Kaluna merasa bingung ketika ia melihat awak media. Bukan hanya Kaluna tapi seluruh teman Kaluna pun merasa bingung dan juga terganggu. Pasalnya mereka tidak terlalu suka jika acara kumpul-kumpul mereka terekspos oleh awak media.
Karena biasanya saat kumpul-kumpul begini mereka akan membicarakan beberapa masalah pribadi. Dan tentu saja dengan adanya awak media mereka pun menjadi sungkan untuk berbicara. "Bu kenapa bisa ada awak media?" tanya salah satu teman Kaluna. Sang ibu pemilik rumah pun tampak terlihat bingung. "Saya juga tidak tahu, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya" ucap sang pemilik rumah.
Setelah itu Karina dan Nora pun langsung menyalami para teman Kaluna. Namun ketika berada di depan Athalia, Nora dan Kaluna pun langsung tersenyum pongah. Entah apa yang akan dilakukan kedua orang itu saat ini. Yang Athalia bisa pastikan jika mereka tidak akan jauh membawa namanya.
Perhatian awak media pun langsung tertuju kepada Athalia dan juga Kaluna. Tentu saja awak media tidak akan melewatkan untuk mewawancarai Athalia. Secara Athalia saat ini tengah menjadi pembicaraan hangat di masyarakat. Pasalnya ia menikah dengan Zayyan.
"Halo mbak Athalia, bisa saya meminta waktunya sebentar untuk wawancara?" tanya salah satu reporter gosip. Athalia merasa bingung ia tidak mau di wawancarai. Ia pun langsung menatap Kaluna. Kaluna juga sebenarnya merasa tidak enak kepada Athalia. Tapi jika Athalia menolak para wartawan tentu nama Athalia akan dicap jelek.
"Maaf Athalia, lebih baik kamu menyetujui nya. Jika ada pertanyaan yang menjurus ke arah pribadi kamu boleh menolak untuk menjawabnya" ucap Kaluna.
Athalia pun langsung menatap kearah para wartawan. "Iya boleh" jawab Athalia. Para wartawan pun mulai mengajukan beberapa pertanyaan kepada Athalia. Dan Athalia pun dengan tegas menjawab nya. "Mbak Athalia ini berasal dari keluarga mana ya?" tanya salah satu wartawan.
Belum sempat Athalia menjawab Nora terlebih dahulu menjawab pertanyaannya. "Aduh mbak Athalia ini asal usul nya tidak jelas. Ia berasal dari sebuah panti asuhan, dan Athalia pun kami angkat menjadi bagian dari keluarga Atrata" ucap Nora. Setelah itu banyak yang memuji kebaikan Nora. Di sisi lain Kaluna mendengus, ia merasa jijik dengan sifat Nora yang haus akan pujian.
"Oh iya mbak Athalia, kapan awal mula mbak dan pak Zayyan bertemu. Dan kenapa memutuskan untuk menikah?" tanya salah satu wartawan. Athalia pun hanya diam, ia bingung ingin mengatakan apa. Kaluna yang tahu kebingungan Athalia pun langsung angkat bicara. "Sebelumnya saya mohon maaf, tapi itu tidak bisa kami jawab" ucap Kaluna.
"Aduh Athalia kenapa kamu tidak menjawabnya. Kamu menikah dengan Zayyan saat ia tengah koma, dan kamu juga merebut posisi Karina yang seharusnya menikah dengan Zayyan" ucap Nora. Membuat wartawan pun langsung menyerbu tentang kebenaran ucapan Nora kepada Athalia.
Karena keadaan mulai tidak kondusif, para bodyguard yang mengawal Kaluna dan Athalia pun langsung datang. Mereka langsung membawa Kaluna dan Athalia pergi dari sana.
💐💐💐
Declairs
Kamis, 8 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The General's Wife In The Novel(END)
FantasiaBagaimana jadinya jika Athaya seorang perempuan berumur 27 tahun. Tiba-tiba memasuki raga, seorang gadis berumur sembilan belas tahun. Dan gadis itu merupakan istri dari seorang jenderal yang saat ini tengah koma. Bagaimana sikap Athaya, apakah ia...