Sudah dua minggu berlalu, dan selama itu pula ia berada di dunia ini. Ia masih tidak mengerti bagaimana ia bisa masuk kedalam tubuh Athalia. Ia jelas masih berada di bumi. Hanya saja negara yang ditempati nya saat ini terasa asing.
Di kehidupan sebelumnya ia berada di negara tropis dengan dua musim, Indonesia. Tapi ia masih sangat ingat jika tidak ada negara yang bernama Tyaga.
Sistem pemerintahan negara Tyaga ini adalah kerajaan, namun di sini tidak ada perdana menteri. Hanya ada menteri yang membantu raja menjalankan kerajaan nya. Selain itu dalam bidang keamanan akan dipegang oleh jenderal.
Dan Zayyan merupakan jenderal pertama yang paling muda di kerajaan Tyaga. Pantas saja rumah nya mewah, jika kedudukan Zayyan saja tinggi di pemerintahan.
Sebenarnya ia bingung kenapa Zayyan tidak bangun dari komanya. Sedangkan luka tembak di perut nya saja sudah mulai mengering.
Selama dua minggu ini pula ia merawat Zayyan. Ia tidak pernah membiarkan ada yang merawat Zayyan. Bahkan yang membersihkan kamar Zayyan juga adalah dia, walaupun terkadang di bantu bi Teti.
Keseharian nya selama dua minggu ini adalah merawat Zayyan, menemani ketika di periksa dokter, dan juga rutin mengganti bunga yang ada di kamar Zayyan dengan bunga yang segar.
Seperti biasa akan ada seorang dokter dan perawat yang memantau keadaan Zayyan. Setelah memeriksa Zayyan dokter dan perawat itu mulai beranjak untuk pergi. Namun sebelum pergi seperti biasa Athalia selalu menanyakan kabar Zayyan saat ini.
Entah kenapa tiba-tiba perutnya terasa sakit dan sangat ingin buang air besar. Ia pun langsung masuk kedalam kamar mandi. Namun entah kenapa perut terasa sakit dan selalu ingin kembali buang air. Hingga ia sudah tiga kaki keluar masuk kamar mandi.
Saat ini bibir nya sangat pucat sekali, bahkan badannya terasa lemas. Namun entah kenapa perutnya masih saja sakit. Ketika ia keluar kamar mandi, ia sangat terkejut melihat seorang pelayan perempuan yang asing di matanya.
Dan yang lebih membuat nya terkejut ada pelayan itu akan menyuntikkan sesuatu ke infus milik Zayyan. Namun sebelum itu terjadi ia langsung menepis nya hingga suntikkan itu jatuh.
Bahkan perempuan itu juga melepas selang oksigen dari mulit Zayyan. Ia sangat khawatir ketika Zayyan kejang-kejang. Ia langsung menelpon dokter pribadi Zayyan. Dan memanggil bi Teti.
Bi Teti pun terkejut dengan keadaan Zayyan, lalu Athalia pun langsung menjelaskan yang terjadi pada Zayyan. Saat ini tubuhnya terasa sudah sangat lemas.
Tidak lama datang dokter dan perawat, yang langsung sigap membantu Zayyan. Tidak lama Zayyan pun berhenti kejang-kejang membuat nya bernafas lega.
Namun tidak lama datang tiba-tiba pintu kamar Zayyan terbuka dengan keras dan menampilkan pria dan wanita paruh baya. Bi Teti dan dokterpun dan langsung membungkukkan badannya dan memanggil mereka tuan dan nyonya.
Athalia melotot dan ia langsung tersadar dan langsung menundukkan kepalanya nya. Aura yang di keluarkan oleh keduanya membuatnya tertekan dan jagum di saat bersamaan. Pria paruh baya yang terlihat berkarisma dan tamoak bijaksana. Dan wanita paruh baya itu memiliki aura yang anggun.
Namun karena badannya sudah merasa lemas sekali . Dan matanya pun mulai berkunang-kunang. Hingga akhirnya pandangan pun menjadi gelap dan ia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
💐💐💐
Ketika terbangun, ia menoleh ke kanan kiri nya. Dan ia bisa lihat jika masih ada dokter dan kedua orang tua Zayyan di dalam ruangan itu. Ia pun melihat tubuhnya di infus.
"Kamu istirahat saja dulu, kamu tadi kekurangan cairan. Karena sepertinya makanan atau minuman yang kamu makan terdapat obat pencahar" terang sang perawat wanita.
Pantas saja tadi perutnya terasa sangat sakit. Tapi siapa yang menaruh obat pencahar itu. Ah iya ingat jika pagi ini ia hanya mengkonsumsi sandwich yang di siapkan pelayan di rumah ini.
"Kamu sebelumnya makan atau minum apa?" tanya perawat perempuan itu. Dan ketika ia melihat name tag nya ia bernama Alina.
"Pagi ini saya hanya memakan sandwich yang di buat oleh pelayan" jawab Athalia. Lalu Alina pun langsung menjelaskan seperti nya di sandwich itu lah terdapat obat pencahar.
Athalia ingat jika saat ini kondisi Zayyan memburuk karena kejadian itu. Athalia pun menjadi was-was ia takut di salah kan, lalu ia di penjara. Ia sangat tidak mau, ia masih trauma dengan penjara.
Lalu pria paruh baya itu langsung menanyakan bagaimana bisa pelayan itu masuk. Athalia langsung menjelaskan nya. Ia juga menjelaskan jika tadi pelayan itu hendak menyuntikkan sesuatu ke infus-an Zayyan.
Ketika menjelaskan nya matanya pun mencari suntikan itu, ia ingat jika suntikan itu jatuh. Lalu pandangannya berbinar ketika melihat suntikan itu. Ia pun langsung mengarahkan tangannya ke arah suntikan itu. Hingga perawat itu langsung mengambilnya dan langsung memberikannya kepada dokter Farhan, dokter yang selama ini merawat Zayyan.
Lalu sang dokter pun langsung menjelaskan jika itu adalah racun. Semua nya terkejut mendengar ucapan dokter itu. Lalu dokter, itu pun keluar dari ruangan ini. Menyisakan dirinya dan kedua orang tua Zayyan.
Ia pun langsung bersimpuh di depan kedua orang tua Zayyan dengan memegang infus di tangan nya. "Maaf kan saya pa bu, saya lalai menjaga kak Zayyan. Maafkan saya" ucap lirih dan menundukkan kepalanya.
Ia sungguh sangat takut jika ia harus di penjara, ia tidak mau. Ia berharap kedua orang dihadapannya ini mau memaafkan nya. "Berdiri!" ucap wanita paruh baya itu, ucapan nya lembut namun tegas dan seperti tidak ingin dibantah secara bersamaan.
" Kejadian ini bukan salah kamu, yang harus kamu pikirkan saat ini adalah kondisi kamu sendiri" ucap wanita paruh baya itu sambil tersenyum dan mengusap rambut Athalia.
Lalu ia langsung membantu Athalia tidur di kasur sebelah Zayyan dan membenarkan infus nya. "Kamu tenang saja, papa akan selidiki kasus ini" ucap Edgar, ayah dari Zayyan.
Lalu keduanya pun langsung pergi dari kamar Zayyan. Sementara Athalia ia bingung, dalam ingatan nya Kalina itu selalu ketus. Sementara Edgar selalu menatap nya dengan dingin. Tapi sekarang yang ia rasakan adalah kedua orang tua Zayyan menatap nya penuh dengan kehangatan.
"Aish daripada pusing mikirin itu, mending aku tidur aja. Badan juga rasanya lemas banget" ucap Athalia, setelah itu ia mulai menutup matanya. Tidak lama setelahnya ia pun langsung tertidur.
💐💐💐
Declairs
Minggu, 19 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The General's Wife In The Novel(END)
FantastikBagaimana jadinya jika Athaya seorang perempuan berumur 27 tahun. Tiba-tiba memasuki raga, seorang gadis berumur sembilan belas tahun. Dan gadis itu merupakan istri dari seorang jenderal yang saat ini tengah koma. Bagaimana sikap Athaya, apakah ia...