💐 Part 36: Kota Wryn 2💐

1K 117 4
                                    

      Setelah berbincang-bincang, Athalia pun memutuskan untuk pergi bersama dengan Lily dan juga Aren menuju perkebunan. Tentu saja Zayyan pun ikut bersama mereka. Ketika sampai di sana banyak yang menyapa kearah Athalia.

       Mereka menanyakan kabarnya, dan Athalia pun menjawabnya dengan sopan. Athalia menikmati udara diperkebunan. Udara terasa segar sekali, sangat berbeda jika mereka berada di ibu kota. Apalagi perkebunan milik Bu Resta ini berada di dekat pegunungan. Udaranya masih asri dan juga sejuk.

      "Aku boleh ikut kalian kan memanen buah dan juga sayuran" ijin Athalia. Lily pun langsung menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Tentu saja, mari!" ajaknya. Athalia pun dengan senang hati mengikuti Lily. Mereka langsung membawa sebuah keranjang. Athalia membawa dua keranjang.

      Satu keranjang ia berikan kepada Zayyan, Zayyan pun langsung menggernyitkan dahinya bingung. Athalia yang melihat kebingungan Zayyan pun langsung berbicara. "Kakak juga harus ikut" ucap Athalia.

     Zayyan pun hanya bisa pasrah mengikuti keinginan Athalia. Ia pun membawa keranjang itu. Zayyan dan Athalia pun sibuk memetik buah-buahan yang ada di kebun itu. Ketika melihat stroberi, Athalia tergiur. Ia pun malah memakan buah-buahan stroberi itu.

      Hingga tiba-tiba Aren mengejutkan dirinya. "Dor!" ucap nya, hal itu membuat Athalia terkejut dan dia pun langsung tersedak. Athalia langsung terbatuk-batuk dengan parah. Aren pun langsung gelagapan. "Kak maaf aku ga sengaja" ucap Aren menyesal.

     Hingga Zayyan datang dan langsung membawakan Athalia air mineral di dalam botol. Athalia langsung meminum air dari Zayyan. Batuk Athalia pun langsung reda seketika. Sementara Zayyan ia tentu saja langsung menatap Aren tajam. Aren pun langsung gemetar dibuatnya. "Kamu itu keterlaluan ji-" ucapan Zayyan pun langsung terpotong oleh Athalia.

     "Sudahlah kak, Aren hanya bercanda. Aren kamu lebih baik pergi, dan membantu Lily" ucap Athalia dengan suara lembut. Aren pun dengan cepat langsung pergi, ia tidak ingin jika berlama-lama di sini dan berakhir terkena amukan Zayyan.

     "Kenapa kamu membela dia terus menerus!" ucap Zayyan kesal. Sementara Athalia pun langsung tersenyum, ia langsung menggenggam tangan Zayyan dengan erat. "Kak, Aren hanya bercanda saja. Sangat keterlaluan jika Kakak memarahinya seperti itu" jawab Athalia.

     Zayyan pun menghela nafasnya dengan kasar, ia pun langsung tersenyum melihat Athalia. Ia mengeluarkan sapu tangan dari dalam saku jaket miliknya. "Kenapa kalo makan selalu berantakan seperti ini" ucap Zayyan. Zayyan pun sedang fokus membersihkan noda stroberi di sudut bibir Athalia.

      Sementara Athalia dibuat terkesima melihat penampilan Zayyan dari jarak sedekat ini. Apalagi dengan keringat yang menetes di pelipis Zayyan karena terkena panas. Dengan refleks Athalia pun langsung mengusap keringat itu menggunakan lengan bajunya.

      Hingga tatapan keduanya pun bertemu, dalam jarak sedekat ini mereka saling berpandangan. Athalia pun langsung mengalihkan tatapannya, ia baru menyadari jika saat ini posisi mereka sangat dekat sekali.

        Athalia merasa heran kenapa di kakinya seperti ada sesuatu. Rasanya geli dan benda itu seperti kenyal. Ketika ia mengalihkan tatapannya, ia dibuat terkejut karena ada katak diatas kakinya. Athalia pun langsung menjerit ketakutan dan langsung memeluk Zayyan erat.

    "Kak usir kataknya" ucap Athalia sambil menggerakkan kakinya agar katak itu pergi. Bahkan saat ini tubuhnya tidak bisa diam. Hal itu membuat Zayyan pun kehilangan keseimbangan yang membuat Athalia jatuh berada di atas Zayyan.

      Bahkan bibir Athalia tanpa sengaja mengenai bibir Zayyan. Athalia pun langsung membulatkan matanya. Sementara Zayyan ia langsung tersenyum senang. Sangat jarang sekali Athalia memulai sebuah ciuman. Ia sangat berterima kasih kepada katak itu.

      Ketika Athalia akan berdiri dan melepaskan ciuman mereka. Zayyan malah merengkuh pinggang Athalia. Keduanya pun saling bertatapan satu sama lain.

       Keduanya pun diam selama beberapa detik, hingga suara seorang pekerja perkebunan menyadarkan mereka berdua. "Tolong ingat tempat ya!" tegur nya. "Dasar anak muda, berbuat mesum di perkebunan" lanjutnya lagi dengan menggelengkan kepalanya. Ia pun langsung pergi dari sana setelah memergoki keduanya.

     Athalia pun langsung bangkit dari atas tubuh Zayyan. Ia sangat malu sekali, apalagi ketika ia dipergoki oleh salah satu pekerja perkebunan. Rasanya ia ingin menyembunyikan wajahnya, atau ia sangat berharap agar ia dan pekerja itu tidak bertemu lagi.

     Wajah Athalia saat ini sudah memerah, karena malu. Lain hal nya dengan Athalia, Zayyan merasa kesal karena pegawai itu mengganggu acara romantis nya dengan Athalia.

     Athalia pun langsung pergi dengan membawa keranjang yang berisi buah miliknya. Bahkan ia sudah tidak tertarik dengan buah stroberi yang tadi dimakannya. "Athalia tunggu!" ucap Zayyan sambil mencekal tangan Athalia yang ingin pergi.

     "Kamu marah?" tanya Zayyan. Athalia pun langsung memalingkan wajahnya dan langsung menggelengkan kepalanya. "Aku malu" cicit Athalia. Namun Zayyan masih bisa mendengar nya. Zayyan pun dibuat gemas dengan tingkah Athalia itu.

       Zayyan pun langsung mengecup pipi Athalia. "Kamu jangan malu" ucap Zayyan. Mendapatkan perlakuan seperti itu dari Zayyan, Athalia semakin malu dibuatnya. Namun ia merasa senang ketika Zayyan memperlakukan nya seperti ini.

      Bibirnya tanpa sadar tersenyum dengan lebarnya. Zayyan pun langsung menggenggam tangan Athalia. "Ayo kita nikmati pemandangan disini!" ajak Zayyan sambil tersenyum lebar. Sementara Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya.

     Tanpa mereka sadari ada yang melihat momen keromantisan keduanya. Aren adalah orang yang melihat momen itu. Bahkan ia sampai menggigit rumput yang ada ditangannya karena iri.  "Kapan ya aku bisa kayak gitu" monolog dirinya.

    "Ngapain bengong di sini?" tanya Lily yang datang tiba-tiba tanpa di undang. "Kamu kayak orang gila" lanjut Lily sambil mengatai Aren. Aren pun langsung mendelik mendengar ucapan Lily. Ia merasa tidak terima ketika dikatai seperti itu. "Enak saja, aku ga gila ya!" ucap Aren dengan kesalnya.

"Terus kenapa kamu makan rumput?" tanya Lily. Sementara Aren baru menyadari nya ketika ditegur oleh Lily. Aren langsung membuang rumput itu, dan langsung meludah kearah samping.

     Sementara Lily menatap Aren dengan jijik. "Sudah lebih baik kamu membantu aku. Daripada bertingkah seperti orang gila" ucap Lily yang langsung meninggalkan Aren sendirian. Aren pun merasa sangat malu, ia langsung pergi dari sana dan membantu Lily memanen beberapa buah-buahan.

      "Bagaimana bisa aku bertindak bodoh seperti itu!" ucap Aren kepada dirinya sendiri. Ia merutuki tingkahnya tadi, untungnya hanya Lily saja yang melihatnya. "Lagian mana ada orang setampan ini mengalami gangguan kejiwaan" ucap dirinya dengan nada sombong nya. Aren pun terus berbicara sendiri selama memetik buah-buahan.

      Bahkan para pekerja menatap Aren dengan kebingungan. Pasalnya Aren terus berbicara sendiri. Bahkan ada yang bilang jika Aren saat ini sedang kerasukan. Mereka pun menatap Aren dengan takut. Lily yang berada tidak jauh disana pun langsung menggernyitkan dahinya bingung. Mengapa para pekerjanya terus menerus membicarakan Aren.

      "Apalagi yang dilakukan bocah bodoh itu!" ucap nya dengan kesal. Lily pun langsung menghampiri Aren. Ia langsung memukul pundak Aren, membuat Aren pun langsung meringis kesakitan. "Apa-apaan sih?!" tanya Aren dengan kesal.

     "Aku yang seharusnya bertanya bodoh!" ucap Lily dengan kesal nya. "Mengapa kamu berbicara sendiri, lihat seluruh pekerja menatap dirimu dengan aneh" lanjut Lily. Aren pun langsung melihat kearah para pekerja. Dan dia pun merasakan apa yang di ucapkan oleh Lily itu benar.

     Sungguh ia merasa malu sekali, pasti para pegawai ibunya mengira jika dirinya ini tidak waras. Malu, itulah yang saat ini sedang Aren rasakan. Bolehkah ia menghilang untuk beberapa saat saja.

      "Mengapa kalian melihatku seperti itu, lanjutkan saja pekerjaan kalian!" teriak Aren. Para pekerja perkebunan pun langsung berbondong-bondong mengerjakan pekerjaan mereka. Mereka tidak lagi menatap kearah Aren. Aren langsung pergi dari sana. "Dasar aneh!" ucap Lily setelah Aren pergi dari hadapannya.

💐💐💐
Declairs
Senin, 19 Desember 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang