💐 Chapter 14 : Kembali ke Kota Xelora 💐

6.6K 557 2
                                    

Athalia pun mulai mengerjapkan matanya, ia menatap sekitar. Ia bisa dengan jelas mencium bau obat-obatan. Ya, ini adalah rumah sakit. Tapi ia tidak tahu, rumah sakit mana. Tidak lama terdengar suara pintu yang terbuka. Athalia pun langsung mengalihkan tatapannya ke arah pintu.

Ketika pintu terbuka, ia bisa melihat Zayyan yang menggenakan Coat berwarna putih, dengan celana yang berwarna senada. Zayyan pun langsung menghampirinya. "Ada yang kamu butuhkan, atau ada keluhan. Biar aku bisa panggilkan dokter?" tanya Zayyan. Athalia langsung menggelengkan kepalanya dengan lemah.

"Bisa tolong ambilkan air!" pinta Athalia dengan suara yang lirih. Zayyan pun dengan segera mengisi air di dalam gelas dan langsung memberikannya kepada Athalia. Athalia pun meminum air di dalam gelas itu hingga habis. Setelah selesai Athalia langsung memberikan gelas kosong itu kepada Zayyan. Zayyan pun langsung mengambil dan langsung menyimpannya di tempat semula.

Tiba-tiba pintu ruang rawatnya terbuka dengan keras, sehingga menimbulkan suara gaduh. Athalia dan Zayyan langsung mengalihkan tatapannya kearah pintu. Mereka bisa melihat kedua orang tua Zayyan yang saat ini sedang bertengkar kecil.

"Mah jangan seperti itu, ini rumah sakit" ucap Edgar. Kalina menatap Edgar tajam. "Udah deh papa diam aja, lagipula mamah ini lagi panik. Lagi pula pihak rumah sakit pasti ngerti" ucapnya dengan kesal. Sementara Edgar ia hanya bisa menghela nafas secara kasar. Kalina langsung berjalan menghampiri Athalia diikuti Edgar dibelakangnya.

"Gimana keadaan Putri mamah ini?" tanyanya. Lalu Kalina pun langsung meneliti luka diseluruh tubuh Athalia. "Aduh ini lebam di muka kamu, pasti sakit ya. Terus ini kenapa pergelangan tangan kamu lebam begini. Lihat luka dileher kamu. Ini pasti gara-gara orang jahat itu. Awas aja kalo Mama ketemu dia" ucap nya panjang lebar dengan nada kesal.

Lalu Kalina pun langsung melirik Zayyan dengan tajam. "Kamu juga Zayyan, kenapa ga bisa jaga istri kamu sendiri. Percuma kamu jadi jenderal, tapi istri kamu juga ga bisa kamu jagain!" sarkas Kalina. Tentu saja ucapan Kalina menyentil perasaan Zayyan. Ia semakin merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Athalia.

"Mah sudah, lagipula Zayyan juga pasti tidak mau hal ini terjadi. Kasihan juga Athalia dia pasti ingin istirahat" ucap Edgar tegas. Kalina pun tidak bisa membantah ketika Edgar sudah berbicara dengan nada tegas seperti itu. "Iya Mama diam" ucap Kalina kesal. Kalina pun langsung duduk di sofa yang berada di ruang rawat Athalia.

Athalia pun tahu jika Zayyan saat ini merasa bersalah, dapat terlihat dari raut wajahnya. Athalia pun langsung menggenggam tangan Zayyan, sambil mengusapnya. Zayyan yang merasakan usapan ditangannya pun langsung mengalihkan tatapannya. Ia bisa melihat tatapan Athalia yang menenangkannya.

💐💐💐

Waktu pun berlalu saat ini sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Athalia terbangun dari tidurnya karena merasa haus. Tatapannya tanpa sengaja melihat Zayyan yang sedang menatap kearah luar jendela yang berada diruang rawatnya.

"Kak Zayyan!" panggilnya. Zayyan yang mendengar suara Athalia pun langsung menghampiri Athalia. "Ada apa Athalia, ada yang sakit?" tanya Zayyan. Athalia pun langsung menggelengkan kepalanya. "Aku haus" jawab Athalia. Setelah itu Zayyan pun langsung mengambilkan Athalia minum. Setelah Athalia selesai minum, Athalia pun langsung bertanya kepada Zayyan. "Kenapa kak Zayyan melamun?" tanya Athalia kepada Zayyan.

Zayyan pun langsung menggelengkan kepalanya, ia ingin menyangkal perkataan Athalia. "Aku tidak melamun" ucap nya berbohong. "Pasti Kak Zayyan memikirkan ucapan Mama Kalina ya?" tanya Athalia. Melihat Zayyan yang diam, membuat Athalia yakin jika Zayyan memang sedang memikirkan ucapan Mama Kalina.

"Kakak jangan menyalahkan diri kakak, ini bukan salah kakak" ucap Athalia. Lalu Zayyan pun langsung menatap Athalia yang menatapnya dengan sendu. "Tapi yang dikatakan Mama benar, aku gagal menjaga kamu" ucap Zayyan. "Enggak kakak ga gagal, buktinya sekarang aku bisa ada di sini dan masih hidup" ucap Athalia.

"Ini berkat kakak, kakak yang sudah menyelamatkan aku. Jadi kakak jangan merasa bersalah lagi" lanjutnya lagi. Mendengar ucapan dari Athalia perasaan Zayyan pun menjadi lebih baik. "Makasih ya kamu udah mau memaafkan seluruh kesalahan yang sudah aku perbuat. Untuk kedepannya aku berjanji tidak akan pernah menyakiti kamu, dan akan menjaga kamu lebih baik lagi" janji Zayyan.

Lalu Athalia langsung menatap kearah Zayyan, ia bisa melihat kesungguhan dimata Zayyan ketika mengatakannya. Athalia pun langsung tersenyum kearah Zayyan. "Aku pegang janji kakak" ucap Athalia. Keduanya pun larut dalam pikirannya masing-masing.

💐💐💐

Saat ini Athalia sedang berada di mobil milik Zayyan. Mobil miliknya di kawal oleh beberapa orang dibelakangnya. Memang hal ini sudah biasa terjadi kepada Zayyan, tapi Athalia baru kali ini merasakan nya. Beberapa puluh menit, akhirnya mobil pun langsung memasuki sebuah gerbang tinggi. Namun ini tampak berbeda dari rumah yang sebelumnya ditempati olehnya.

"Kak Zayyan ini rumah siapa?" tanya Athalia kepada Zayyan. " Ini rumah kita, yang kemarin kamu tempati itu rumah kedua orang tuaku" jawab Zayyan. Sementara Athalia ia hanya menganggukkan kepalanya. Rumah ini tampak mewah, namun tidak semewah rumah sebelum nya. Di sini juga ada taman, namun tidak banyak bunga seperti rumah sebelumnya.

Ketika masuk kedalamnya, Athalia tercengang karena belum ada furniture apa-apa didalamnya. Zayyan yang melihat kebingungan Athalia langsung tersenyum. "Aku sengaja belum mengisi apa-apa, aku ingin kamu yang mendesain nya sendiri sesuai keinginan kamu. Aku ingin mewujudkan rumah impian kamu" ucap Zayyan yang membuat Athalia menjadi terharu. "Makasih Zayyan" ucap Athalia sementara Zayyan hanya menganggukkan kepalanya.

"Tapi untuk saat ini kita akan tinggal dikamar tamu, karena disana sudah ada kasur" ucap Zayyan yang langsung dibalas anggukan kepala oleh Athalia. Tidak lama Athalia melihat Bi Teti yang berjalan kearahnya. "Selamat datang nona, bagaimana kondisi nona?" tanya Bi Teti.

Athalia tidak menjawab ucapan bisa Teti, ia langsung memeluk tubuh Bi Teti. "Kabar Lia baik, bibi gimana kabarnya?" tanya Athalia yang melepaskan pelukannya. "Bibi juga baik" jawabnya. Mereka pun mengobrol sebentar, hingga BI Teti pamit untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sementara Athalia dia langsung masuk kedalam kamar tamu untuk beristirahat. Sedangkan Zayyan, ia tiba-tiba ada pekerjaan sehingga tidak bisa berada di rumah.

💐💐💐
Declairs
Senin, 11 Juli 2022


Become The General's Wife In The Novel(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang