Sudah seminggu semenjak ia pergi dengan Kaluna. Athalia merasa terganggu ketika ada orang yang membangunkannya. Jujur ia masih merasa mengantuk. Ketika matanya sudah sepenuhnya terbuka, ia terkejut melihat Kaluna.
Tentu saja Athalia yang masih mengantuk, langsung duduk di atas kasur. "Mama ada apa ya?" tanyanya pada Kaluna. "Ah maaf Mama mengganggu tidurmu sayang. Mama hanya ingin membangunkan kamu saja, hari ini kamu di undang untuk menghadiri pesta pernikahan anak teman Mama" jelas Kaluna.
"Kamu tenang saja, seluruh pakaian dan perlengkapan kamu sudah Mama siapkan. Bahkan Mama juga sudah menyewa penata rias untukmu. Kalo begitu Mama keluar dulu ya" pamitnya yang langsung pergi begitu saja, tanpa mendengar balasan dari Athalia.
Tidak lama setelah Kaluna keluar dari dalam kamarnya, datanglah beberapa orang perempuan membawa beberapa koper dan juga kotak make up. "Mari nona saya bantu anda bersiap" ucap salah satu perempuan itu. Sementara Athalia ia hanya bisa mengikuti perkataan orang itu. Ia pun membersihkan dirinya. Salah satu pegawai perempuan itu menyuruhnya untuk duduk di hadapan meja rias.
Bahkan saat ini meja riasnya penuh dengan berbagai make up. Perlahan tangan pegawai itu pun bergerak kesana-kemari merias wajahnya. Athalia sendiri hanya diam saja memberikan akses kepada perempuan itu untuk merias wajahnya. Beberapa jam kemudian, ia pun melihat pantulan dirinya di cermin. Ia merasa kagum dengan kerja keras perempuan itu.
Setelah itu salah satu perempuan membantunya untuk mengenakan gaun. Gaun itu berwarna putih, gaun itu terlihat sangat cantik dan juga mewah. Ketika ia mengingat-ingat, ia tahu jika itu adalah gaun yang ia inginkan ketika menemani Kaluna di butik kemarin. Namun ia merasa bingung ketika salah satu perempuan itu ingin membantunya memakai gaun itu.
Ia tahu jika ia hanya datang sebagai tamu, bukan pengantinnya. "Mba kenapa saya pakai gaun itu, saya ingin gaun yang lain saja" ucap Athalia. Athalia tidak ingin nanti malah menjadi pusat perhatian di acara pernikahan orang lain. Namun jawaban dari pegawai itu tidak sesuai dengan keinginannya. "Maaf nona, tapi saya sudah diperintahkan oleh nyonya Kaluna untuk memakaikan anda gaun ini" ucap pegawai itu.
"Tapi saya kesana sebagai tamu, bukan mempelai wanita nya" ucap Athalia. Pegawai itu merasa bingung dengan jawaban Athalia. "Tapi bukankah nona itu pe-" ucapan pegawai wanita itu langsung terpotong ketika pintu kamarnya dibuka. Sementara Kaluna ia menggernyitkan dahinya. Kaluna merasa bingung ketika melihat Athalia belum mengenakan gaunnya.
"Loh Athalia kamu kok belum memakai gaunnya?" tanya Kaluna menatap Athalia. Sementara saat ini Kaluna juga sudah memakai gaun putih diatas dibawah lutut. "Mah aku ga mau pakai itu. Aku kan hanya tamu, bukan pengantinnya" jawab Athalia.
Kaluna pun menjadi mengerti, mengapa Athalia tidak ingin memakai gaunnya. "Sebenarnya ini keinginan keluarga mempelai pria, ya itung-itung sebagai hadiah karena kamu sudah membantu mereka menyiapkan acara pernikahan" ucap Kaluna.
"Tapi Ma" ucap Kaluna yang merasa keberatan. "Kamu pakai ya, Mama ga enak menolak permintaan mereka" ucap Kaluna dengan tatapan memelas. Athalia pun langsung menghela nafas nya, ia pun langsung menganggukkan kepalanya.
Pegawai wanita tadi pun langsung memakaikan Athalia gaun. Kali ini Athalia tidak lagi menolaknya. Ia tidak enak kepada Kaluna, apalagi kalian tadi sudah memintanya. Seluruh orang yang ada di ruangan itu pun langsung berdecak melihat hasil dari kerja mereka. Athalia terlihat sangat cantik, belum lagi gaun yang dipakai oleh Athalia sangat pas ditubuhnya yang ramping.
"Nona Athalia sangat cantik sekali!" ucap pegawai wanita yang tadi mendandaninya. "Ini juga hasil kerja kalian" balasnya. Para pegawai itu pun membantu Athalia untuk turun kelantai bawah. Kaluna yang melihat Athalia sedang turun dari tangga merasa terpukau. Ia merasa puas dengan hasil kerja dari para pegawai perempuan itu. Setelah Athalia menapakkan kakinya dilantai satu, Kaluna langsung menghampirinya.
"Menantu Mama cantik sekali!" ucap Kaluna membuat Athalia bersemu. "Mama bisa saja" ucap Athalia. Lalu hening sejenak, hingga suara Athalia pun terdengar. "Apa penampilanku tidak berlebihan?" tanya Athalia. Kaluna yang mendengarnya langsung menggelengkan kepalanya dengan keras. "Tentu saja tidak" jawabnya.
Tidak lama deru mobil terdengar tepat di depan kediamannya. "Ah mari kita pergi, pasti itu sopir Mama!" ajaknya yang dibalas anggukan kepala. Kaluna dan Athalia pun langsung melangkahkan kakinya secara bersamaan menuju mobil. Dengan pegawai tadi yang membantunya membawa gaunnya yang sangat panjang, menurutnya.
Setelah Kaluna dan Athalia masuk dan duduk dengan nyaman di dalam mobil. Sopir pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Zayyan. Beberapa jam kemudian. Keduanya sampai di tempat acara.
Athalia merasa gugup ketika ia baru saja keluar dari dalam mobil. Athalia dan Kaluna pun langsung melangkahkan kakinya, perlahan para tamu undangan pun terlihat. Mereka saat ini sedang duduk menghadap kearah altar.
Athalia tidak menyadari jika para tamu itu sedang menatap kearahnya. Ia sibuk melihat keindahan pesta pernikahan ini. Bahkan ia tidak menyadari jika saat ini Kaluna sudah pergi dari hadapannya. Ia juga tidak menyadari Edgar yang berdiri didepannya. Setelah Edgar menuntunnya, barulah kesadarannya kembali.
"Loh Papa ngapain, Mama mana?" tanyanya bingung. Lalu ia pun langsung melihat kesekelilingnya, ia bingung ketika para tamu langsung melihat kearahnya. "Papa sebenarnya ada apa ini?" tanyanya. Apalagi ia melihat Zayyan sedang berdiri dialtar pernikahan.
Edgar pun malah tersenyum kearah Athalia. "Ini pernikahanmu. Angkat kepalamu, para tamu undangan ingin melihat wajahmu!" ucap Edgar. Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan oleh Athalia kepada Edgar. Namun ia harus menelan kembali pertanyaan itu, ketika Edgar menuntunnya menghampiri Zayyan.
Athalia tidak menyadari jika saat ini ia sudah berada dihadapan Zayyan, karena rasa gugupnya. Bahkan Edgar pun sudah pergi ke kursi tamu dan duduk disamping Kaluna. Ketika Zayyan menggenggam tangannya dengan lembut barulah ia tersadar. Ia langsung menatap mata Zayyan, begitu pula dengan Zayyan. Athalia merasa gugup ketika Zayyan menatapnya dengan intens.
Zayyan pun langsung mendekatkan dirinya kearah microphone. "Sebelum acara di mulai, saya ingin melamar istri saya dihadapan para tamu yang hadir" ucap Zayyan. Atensi para tamu undangan langsung tearah kepada pasangan itu. Tidak lama setelahnya Zayyan pun langsung bersimpuh di hadapan Athalia.
"Athalia saya tahu saya bukanlah orang yang sempurna. Saya juga sadar diawal pertemuan saya, sikap saya telah menyakitimu. Saya tahu kesalahan saya bukan kesalahan yang ringan, dan mudah di maafkan" ucap Zayyan.
"Tapi melihat kegigihan kamu, dan menghabiskan waktu bersama. Aku tahu jika aku sudah mencintaimu. Aku tidak bisa janji, jika kamu akan selalu bahagia. Tapi aku akan terus berusaha untuk membahagiakanmu. Jadi maukah kamu menjalani sisa umurmu untuk menjadi pasanganku. Menjalani hari bersama-sama, dan menjadi ibu untuk anak-anakku kelak. Athalia Will You Marry Me" ucap Zayyan.
Sementara Athalia ia merasa terharu dengan ucapan Zayyan. Ia pun langsung menganggukkan kepalanya. "Yes i Will" jawabnya. Mendengar jawaban dari Athalia para tamu undangan pun langsung memberikan tepuk tangan. Mereka merasa tersentuh melihat cara Zayyan melamar Athalia.
Sementara dari salah satu tamu undangan, ada yang menatap tidak suka kearah kedua pengantin. Ia mengepalkan tangannya dengan erat, dapat terlihat tatapan tajam terarah untuk Athalia.
Setelah itu acara pun kembali dilanjutkan, Zayyan dan Athalia pun langsung mengucapkan janji pernikahannya. Setelah selesai para tamu yang hadir pun langsung menyalami kedua mempelai. Dapat terlihat raut wajah bahagia dari Zayyan dan Athalia.
💐💐💐
Declairs
Kamis, 28 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The General's Wife In The Novel(END)
FantasiaBagaimana jadinya jika Athaya seorang perempuan berumur 27 tahun. Tiba-tiba memasuki raga, seorang gadis berumur sembilan belas tahun. Dan gadis itu merupakan istri dari seorang jenderal yang saat ini tengah koma. Bagaimana sikap Athaya, apakah ia...