Wild

8.1K 314 8
                                    

"KELUAR SEMUA!!! CEPATT!! "

Jeon berteriak ketika menyadari bom yang akan meledak 1 menit lagi.

Semua rekan-rekannya berhamburan keluar, 

Brug.

Sialnya,  Jeon terjatuh ketika berlari dan ujung celananya tersangkut paku.

Jeon menoleh ke arah kanan dan kiri,  semuanya telah keluar. Tinggal dirinya saja,  hendak meminta bantuan,  namun dia tidak membawa alat komunikasi apapun. Satu-satunya alat komunikasi di telinganya terjatuh entah kemana saat dia berlari.

"Perlu bantuan cantik? Cium dulu,  baru aku akan mematikan bomnya"

Jeon terperangah melihat seorang pria besar dan tegap tiba-tiba berada di depannya.

"Aku tidak sudi. Lebih baik aku mati!" ujar Jeon lantas meludah ke ujung sepatu lelaki itu.

"Akkhh! " Jeon meringis ketika rambutnya dijambak.

"Polisi lemah sepertimu tidak akan pernah bisa menangkapku! "

Lelaki itu lantas menghempaskan Jeon, mengambil bom yang memperlihatkan waktu kurang dari 30 detik, meletakan bom itu di depan wajah Jeon.

Polisi manis itu membelalakan matanya. Dia baru saja menyadari sesuatu.

"WHAT THE FUCK!  KAU BADEBAH BRENGSEK! "

"Sebaiknya kau gunakan bibir mungilmu untuk menciumku sayang,  bukan mengumpat seperti itu" Lelaki itu terkekeh melihat ekspresi marah Jeon yang menurutnya sangat menggemaskan.

Jeon menarik kuat-kuat ujung celananya agar dia bisa berdiri, hal itu menyebabkan celananya robek begitu saja. Hal itu kembali mengundang kekehan nakal dari sang pria tampan pembuat onar.

"Bukankah kau bisa melepas celanamu? kau bisa berlari tanpa celana. Jadi celanamu tidak akan robek kan sayang? "

"Kau memang bajingan Kim,  kau menyetel bom palsu untuk mengelabuhi kami? Oke,  aku akui kau memang cerdas. Tapi selanjutnya aku akan mengirimu ke tiang gantungan! " Jeon menatap tajam penuh amarah ke arah lelaki itu.

"Coba saja cantik,  sebelum itu terjadi, aku akan menggiringmu ke atas ranjang. Memonopolimu dalam gelap,  memelukmu tanpa celah. Kau milikku... "

Jeon bergidik ngeri mendengar semua pengakuan dari orang jahat di depannya.

"BRENGSEK! "

Set!

Jeon melayangkan bogeman ke arah buronan itu,  namun kepalan tangan mungilnya lantas ditangkap,  dengan mudah penjahat itu menghimpit Jeon diantara tembok dan dirinya.

Polisi cantik itu menahan nafas ketika dengan lancang penjahat itu menelusupkan kepalanya ke ceruk lehernya—memeluknya.

Jarrel Jeon adalah pemegang sabuk hitam di Taekwondo, tapi lelaki yang sedang merengkuhnya ini memiliki keterampilan luar biasa dalam bertarung. Dunia gelap sepertinya mengajarinya dengan begitu baik. Lelaki itu memiliki tubuh yang dua kali lebih besar dari Jeon dan kekuatan yang tidak main-main.

Kedua tangan Jeon ditahan di atas kepalanya dengan satu tangan sang penjahat yang membungkus kedua kepalan tangan mungilnya. Alhasil Jeon menggeliat seperti ulat bulu. Sedangkan satu tangan buronan itu, merengkuh pinggang ramping milik Jeon erat,  tak lupa juga dia mengelus pinggang ramping itu sebagai pelampiasan keinginan yang membumbung tinggi sampai ke ubun-ubun. Melihat bagaimana sang polisi mengejarnya setiap hari membuat buronan ini malah jatuh hati. Tak ayal tiap hari sang buronan mengirimkan surat cinta dan hadiah-hadiah terlampau mahal ke kantor polisi. Hanya untuk Jeon seorang. Namun naas,  semua pemberiannya berakhir di tong sampah,  sang buronan hanya tertawa pelan ketika melihat hal itu dari kamera pengawas miliknya yang diam-diam dia letakan di kantor polisi oleh anak buahnya yang berprofesi sebagai polisi juga. Dia punya orang dalam bro.

WILD FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang