Beer

2.6K 196 4
                                    

"Tapi tuan, ad-"

DORR!!!

Pria tua itu jatuh di atas lantai dingin.

Set!

Kim langsung menarik tangan Jeon,  keluar dari markas dengan suasana mencekam itu.

"Lepaskan aku bangsat! "

Jeon berusaha untuk menarik tangannya, namun tidak berhasil.

Mereka keluar dari sana diikuti oleh 10 penjaga tadi dan dalam sekejap mereka sudah merada di sebuah bar yang kelewat sepi di tengah kota Qingdao.

Teg!

Srek!

Tiba-tiba bar sepi itu menurunkan tirainya,  membuat suasana bar sepi itu kian mencekam.

"Selamat datang tuan Kim! " semua pegawai di cafe itu membungkukan badannya 90 derajad,  memberi hormat pada lelaki yang dianggap super brengsek oleh Jeon.

"Berikan aku Tsingtao beer. 5 botol" titah dari Kim tidak terbantahkan,  satu pelayan langsung pergi ke belakang counter bar dan kembali dengan 5 botol beer dan satu gelas di atas nampan.

Pelayan itu berdiri di depan Kim.

PRAANG!!

Jeon menahan nafasnya ketika 5 botol beer pecah berserakan di lantai menyebabkan cairannya menghiasi permukaan marmer berkilat. Tentu saja ulah Kim yang menamplak nampan itu dengan tatapan benci.

"Kau tidak lihat aku membawa seseorang. Lihat si cantik ini" Kim menunjuk Jeon di sampingnya dengan mengangangkat dagunya ke arah Jeon.

"Seharusnya kau bawakan dua gelas. Bukan satu"

"Hei Kim!  Itu bukan masalah serius! Kau berlebihan sampai memecahkan 5 botol beer! kau-" perkataan Jeon terpotong ketika mendapat death glare dari Kim. Benar-benar menyeramkan dan mengintimidasi,  Jeon meringis ketika tangannya diremas kuat.

Pemuda manis itu menarik nafas. Dia tidak boleh takut. Jeon paling tidak suka melihat orang membuang-buang makanan atau minuman.

"KAU MEMANG BAJINGAN! KAU MENYIA-NYIAKAN SUSUATU DENGAN ALASAN KECIL, KAU-AKH! "

Brug!

Tubuh molek Jeon dilempar ke sofa.

"Ugh! " Jeon meringis ketika punggungnya menabrak sandaran sofa dengan keras, ditambah Kim yang sudah berada di atasnya,  duduk di pangkuan Jeon sambil memegang rahang Jeon dengan telunjuk dan ibu jarinya.  Tubuh Jeon terasa tergencet karena tubuh besar Kim duduk di atas pangkuannya.

"Manis,  kau memang tidak tau takut.  Aku akan membuatmu takut kepadaku! Aku akan menjinakanmu! " Kim meremas rahang Jeon,  tangan pucat Jeon berusaha memegang pergelangan tangan Kim, mencoba menariknya,  namun sia-sia.

"A-aku tidak akan pernah takut padamu Kim! "

"CEPAT KEMARIKAN BEERNYA! " teriak Kim, sontak saja salah satu pelayan berlari membawakan 5 botol beer ke arahnya. Sedangkan Jeon menggeliat di bawah Kim berusaha melepaskan diri namun sia-sia. Kekuatannya tidak sebanding.

"Buka beernya! " titah Kim. Detik berikutnya satu botol Tsingtao beer telah berada di gengaman Kim.

"Ngaahhh! " Jeon membelalakan matanya ketika dia dipaksa untuk menenggak beer yang rasanya sedikit tawar itu. Kim memaksa mulut Jeon untuk terbuka dengan menekan kedua pipi Jeon dengan telunjuk dan ibu jari kokohnya.

"Minum ini...habiskan sayang... "

"Ummhh! Ngghh! Uuumhh! " Jeon menggeleng,  tangannya berusaha menyingkirkan tangan Kim yang sedang memegang beer.

WILD FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang