Boom

3.5K 228 1
                                    


"Elios! "

Jeon berjingkrak-jingkrak lantas berlari ke arah orang tinggi dan besar yang sedang merentangkan tangannya di ambang pintu-gestur untuk meminta pelukan.

Brug!

Elios terkekeh ketika tubuh molek Jeon menghantam dadanya.

"Kupikir kau tidak akan pulang" cicit Jeon di dalam dekapan Elios.

"Sepupumu ini pasti pulang,  aku tidak akan membiarkan diriku sendiri untuk mati sebelum merasakan pelukanmu" Elios mengelus-elus punggung sempit milik Jeon.

Elios adalah sepupu Jeon,  anak dari kakak ayahnya. Mereka sangat dekat, sampai...

...sampai Elios jatuh cinta. Namun,  Elios tidak berani mengungkapkan kepada sepupu manisnya itu. Kalo Jeon juga mencintainya itu tidak masalah, tapi kalau Jeon malah tidak mencintainya? Itu akan menjadi masalah besar bagi Elios, Elios takut kalau Jeon menjauhinya. Pasti akan ada rasa canggung diantara mereka.  Jadi Elios memendamnya begitu saja,  sambil menunggu waktu yang tepat.

"Berhenti menjadi tentara pasukan khusus. Aku tidak mau kau pulang dengan penuh luka seperti ini" Kali ini tangan Jeon sudah terkalung di leher Elios, polisi manis itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher berbau citrus.

Elios terkekeh sebelum mengeratkan pelukannya.

"Jangan mengkhawatirkan diriku. Khawatirkan dirimu sendiri,  bukankah dirimu sedang menangani buronan nomor satu di Korea? "

"Iya,  tapi aku lebih khawatir pada kakakku ini"

"Kau mengkhawatirkan orang yang salah. Aku super baik-baik saja. Bagaimana perkembanganmu menangkap bajingan itu Jung? "

"Kita mengetahui beberapa markas mereka,  yang terbaru adalah di pelabuhan. Kita akan menyelidikinya malam ini. Bersama teman-temanku"

Set!

Elios melepas pelukannya,  tangannya berganti bertengger pada kedua pipi Jeon,  mencakupnya erat.

Mencatut mata doe favoritnya.

"Baru saja aku pulang but you will go? What time? " Elios terlihat panik,  mirip seperti bayi yang takut kehilangan ibunya.

"Jam 11 malam El"

"Itu artinya 3 jam lagi. Sebelum kau pergi,  aku akan memelukmu sepuasnya! "

"AAKHH ELIOSSS! " Jeon terkejut ketika tubuhnya diangkat seperti karung beras di pundak kokoh Elios, membawa Jeon masuk ke rumah, mendudukanya di sofa ruang tamu lantas memeluk Jeon seperti teddy bear.

"Lepas! Lepas! Aku tidak mau dipeluk selama tiga jam! "

"Kau jahat sekali Jung,  sepupumu ini sedang rindu... "

'Juga sedang mencari kesempatan,  muhehehe' batin Elios dalam hati.

"LEPAS ELIOSS! " Jeon mencoba mendorong-dorong dada keras milik Elios.

"Tidak boleh kasar begitu Jeon! " Elios dan Jeon langsung menoleh ke sumber suara.

"Paman! " mata Elios langsung berbinar ketika melihat pamannya.

"Bagaimana kabarmu El? " ayah Jeon sekarang telah duduk di depan Elios dan Jeon.

"Aku baik sekali paman,  paman bagaimana? "

"Aku baik-baik saja, aku merindukanmu El" Ayah Jeon tersenyum,  merasa senang keponakannya kembali dengan selamat.

"AYAH! BANTU AKU LEPAS DARI ELIOS!" Ups,  jangan lupakan Jeon yang masih berada di pelukan Elios.

WILD FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang