Langit pagi hari ini nampak mendung suasananya juga sejuk, membuat hati dan pikiran terasa begitu rileks saat menghirup udara.Haechan berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang ceria, ia sangat menyukai suasana yang sejuk seperti ini. Tersenyum lebar dan bertegur sapa ke beberapa mahasiswa yang ia kenal di fakultasnya, mau itu adik tingkat, setingkat, maupun kakak tingkat.
Haechan dikenal sebagai salah satu mahasiswa yang sangat friendly, orangnya sangat ceria dan juga menggemaskan. Jangan lupakan wajah mungil yang cantik dan manis, sehingga begitu banyak yang menyukainya.
Sifatnya memang begitu ramah dan ceria, namun sifatnya itu tidak berlaku untuk satu orang, ia akan berubah menjadi ketus, galak, bahkan bar-bar kepada salah satu kakak tingkatnya, ia sungguh kesal kepada satu orang itu, mood-nya akan langsung hancur ketika orang itu muncul.
Seperti sekarang ini.
Dipertengahan koridor Haechan bertemu dengan kedua sahabatnya, Renjun dan Jaemin. Mereka pun mengobrol dan sesekali tertawa saat ada yang lucu, sambil terus berjalan menuju kelas mereka.
Haechan merasa seperti ada yang mengacak-acak rambutnya dari belakang. Ia lantas menghentikan langkahnya, ia tahu siapa pelakunya karena ia sudah hafal diluar kepala satu-satunya oknum yang sering mengganggunya.
Belum sempat ia berbalik badan, oknum tersebut malah semakin menjadi-jadi. Bagaimana tidak, bokongnya diremas dengan oleh oknum tersebut. Seketika amarah Haechan naik keubun-ubun, ia membalikkan badannya dengan cepat dan langsung memukul kepala orang itu dengan buku tebal yang ia pegang.
BUGH!
"MARK BANGSAT!" pekiknya dengan wajah yang sudah memerah.
Si pelakunya mengusap kepalanya yang terkena pukulan maut Haechan, cukup sakit karena bukunya tebal dan pukulannya tepat sasaran. Bisa-bisa geger otaknya jika sering dipukul seperti itu.
Beberapa mahasiswa hanya melihat saja, mereka sudah terbiasa selama beberapa bulan ini melihat adegan Mark yang mengganggu Haechan dengan hal-hal yang semacam mencium, memeluk, mengacak-acak rambut, dan yang seperti tadi memegang bahkan meremas bokong Haechan.
Memang kurang ajar tapi ya seperti itulah Mark jika sedang berhadapan dengan Haechan, yang biasanya Mark itu bersikap seperti berandalan berubah menjadi Mark yang mesum dan tengil.
Renjun dan Jaemin hanya menonton saja, mereka sudah terbiasa dari jaman sekolah menengah atas dulu, Mark ini adalah kakak kelas mereka dan sialnya lagi bagi Haechan waktu kuliah pun Mark jadi kakak tingkatnya.
Mark sedari dulu suka mengganggu Haechan, entah kenapa Mark seperti itu mereka pun tidak mengerti. Tapi seiring berjalannya waktu Renjun dan Jaemin paham mengapa pria blasteran itu sering mengganggu sahabat gembul mereka.
"Sakit tau, Chan," keluh Mark sambil terus mengusap kepalanya. "Gak boleh ngumpatin orang, dosa tau," sambungnya lagi menasehati.
Haechan menatap Mark dengan wajah kesal. "Syukurin, lo yang remes aset gue gak dosa emang?" ketusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story About Markhyuck/Markchan 🐯🐻
RomanceBook ini berisikan cerita yang berpusat pada Mark-Haechan dengan berbagai background berbeda. Terdiri dari ficlet, oneshot, dan short story. Sebagian isinya adalah mature content. So, baca sesuai dengan umur kalian. DISCLAIMER: BxB Baku&Non-baku ...