Haechan duduk anteng di atas sofa, matanya fokus menatap benda persegi panjang yang menyala didepannya menampilkan kartun kesukaannya sambil meminum susu susu kotak rasa coklat.Hari ini adalah hari minggu, setelah mandi dan sarapan pagi ia merengek pada ayahnya untuk diantarkan ke apartemen Aa-nya, yaitu Hendery. Sang ayah pun menuruti keinginan anak bungsunya itu, jika tidak pasti anaknya akan nekat mengendarai motor sendiri.
Ayah Johnny melarang karena anak bungsunya itu belum memiliki SIM, umurnya masih belum cukup. Ia juga takut jika Haechan akan kenapa-napa dijalan nantinya.
Hendery sudah tak tinggal lagi di ruang, ia menyewa sebuah apartemen dengan sahabatnya. Alasannya karena lebih dekat dengan kampus dan ingin hidup mandiri. Ayah Johnny Johnny dan Mae Chitta setuju asalkan dengan syarat Hendery tidak boleh tinggal sendirian disitu. Mendengar syarat yang diberikan oleh kedua orangtuanya Hendery akhirnya Hendery mengajak sahabatnya untuk menyewa apartemen bersama, dan ia bersyukur sahabatnya itu setuju.
Hendery sudah sekitar dua tahun tinggal di apartemen, Haechan sering kali main kesini. Mau itu sendiri, dengan orangtuanya, maupun dengan sahabatnya. Dan sebuah kebetulan yang menyenangkan bahwa sahabatnya itu adalah adik dari sahabat Aa-nya.
Jam sudah menunjukkan angka 11, Haechan merasa sangat amat bosan. Aa-nya juga tidur kembali setelah memakan sarapan yang ia bawakan dari rumah tidak mau menemaninya menonton di ruang tengah.
Manik bulat sewarna karamel miliknya melirik kearah sahabat Aa-nya yang sedang sibuk dengan laptop dan dua buku tebal di atas meja. Sepertinya sahabat Aa-nya itu sedang mengerjakan tugas kuliah. Ah iya tiba-tiba ia jadi teringat perkataan temannya waktu itu disekolah. Ia jadi penasaran, apa perlu ia mencobanya agar rasa penasarannya hilang?
Heum.. Ide yang bagus!
"Kak Mark~" panggilnya.
Mark yang sedang fokus dengan aktivitasnya pun menoleh menatap adik dari sahabatnya. "Kenapa, Dek?"
Tak ada jawaban yang Haechan berikan atas pertanyaan yang di lontarkan oleh Mark barusan, ia mendekat dan duduk tepat didepan sahabat Aa-nya.
Mark menampilkan ekspresi wajah keheranan, tidak biasanya Haechan bersikap seperti ini. Ia memang dekat dengan adik sahabatnya karena sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Tapi Haechan adalah tipe anak yang cuek dan bodoamat walaupun anak manis itu ceria dan hiperaktif. Haechan seperti punya dunianya sendiri tidak akan peduli pada sekitar.
"Kakak sini lebih deket," ucap Haechan mengode Mark untuk mendekat.
Mark yang heran menurut saja tanpa membantah, sepertinya Haechan ingin berbicara sesuatu. Lantas ia memajukan wajahnya yang berhadapan langsung dengan wajah Haechan.
Cup.
Tanpa basa-basi Haechan mempertemukan bibir munginya dengan bibir tipis milik Mark, kemudian menyapu permukaan bibir tipis itu dengan lidahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story About Markhyuck/Markchan 🐯🐻
RomansaBook ini berisikan cerita yang berpusat pada Mark-Haechan dengan berbagai background berbeda. Terdiri dari ficlet, oneshot, dan short story. Sebagian isinya adalah mature content. So, baca sesuai dengan umur kalian. DISCLAIMER: BxB Baku&Non-baku ...