Book ini berisikan cerita yang berpusat pada Mark-Haechan dengan berbagai background berbeda.
Terdiri dari ficlet, oneshot, dan short story.
Sebagian isinya adalah mature content. So, baca sesuai dengan umur kalian.
DISCLAIMER:
BxB
Baku&Non-baku
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesi fotonya tetap dilanjutkan setelah adegan pengakuan perasaan dari masing-masing pihak tadi. Namun bedanya Haechan tidak berfoto sendiri, ia meminta Mark untuk ikut foto dengannya, foto selfie biasa dan mirror selfie menggunakan ponsel milik Haechan.
Rasanya sungguh tidak bisa diungkapkan, akhirnya Haechan bisa berfoto berdua dengan kating crush-nya yang kini sudah berubah menjadi kekasihnya. Mana fotonya sangat dekat terkesan intim, mulai dari gaya tersenyum kearah kamera dengan pipi yang saling menempel hingga menyandarkan kepalanya dipundak lebar milik Mark.
Saat mirror selfie ia dipeluk dari belakang, gantian kekasihnya itu yang menyandarkan kepala di atas bahu polosnya, dan yang terakhir pipinya di kecup.
AAA... KYAAA...
ROMANTIS BANGET, GILA!!
Haechan benar-benar kelepasan menjerit setelah mereka selesai berfoto, melampiaskan rasa bahagianya yang tidak bisa diucapkan dengan kata.
Mark sampai dibuat terkejut dengan suara teriakan Haechan yang memekakkan telinga, sungguh bukan main kencangnya. Namun ekspresi terkejutnya langsung berubah menjadi kekehan saat tubuhnya di tubruk oleh si cantik dengan sebuah pelukan erat, si oknumnya berucap. "Aku bahagia Kak, bahagia banget! Ya ampun gak nyangka akutu bisa foto romantis gini sama Kakak. Huwaaa ... I'm so, so happy!"
Sama halnya dengan Haechan, Mark pun sangat bahagia bisa berfoto dengan si cantik, bisa dekat dan menyentuhnya seperti ini. Perasaannya bahagianya tidak bisa diungkapkan dengan kalimat, sebuah kecupan ia semat di kening berlapis poni milik si cantik sebagai ungkapan kata yang tak terucap oleh mulut, seolah mengatakan dirinya sangat bahagia bisa memiliki si cantik.
Awalnya ia memang sangat kikuk saat bersentuhan dengan Haechan, rasanya gugup sekali saat si cantik mengajaknya berfoto berdua. Jantungnya seperti hendak meledak saat diarahkan oleh si cantik untuk berpose mesra, apalagi di saat adegan kecup pipi.
Tapi semuanya bisa dilewati dengan lancar tanpa pusing atau hidungnya mimisan kembali saat si cantik menurunkan bajunya di bagian leher yang memperlihatkan bahu polosnya sampai lengan, untung tidak ada darah yang mengalir dari hidungnya saat dagunya bersentuhan langsung dengan kulit halus si cantik ketika ia dimintai menaruh kepalanya di atas bahu si cantik.
Ia menahan dirinya supaya tidak terlihat konyol didepan si cantik, mencoba biasa saja dengan penampilan seksi si cantik.
Aslinya Haechan memang seperti ini, anak itu suka berpenampilan memakai pakaian yang membuat lekuk tubuhnya terlihat. Tidak hanya Haechan saja, dua teman si cantik juga demikian. Suka sekali memakai ripped jeans dan kemeja tanpa dikancing atasnya. Style seperti itu seperti sudah jadi ciri khas ketiganya.
Pelukannya pada tubuh Mark tidak Haechan lepaskan meski kini mereka sudah pindah ke tempat tidur untuk melihat hasil foto-foto yang diambil tadi. Ini adalah kesempatannya untuk clingy pada pria idamannya, sudah lama sekali ingin merasakan kehangatan dari tubuh kekar itu, walau hanya sekali saja.
