Hari ini adalah hari libur sekolah, Haechan merasa sangat bosan. Setelah makan siang ia memutuskan masuk ke kamar ingin membaca komik tapi saat membuka buku komik miliknya ia tiba-tiba merasa malas. Mau nonton juga malas, mau tidur tapi dirinya tidak mengantuk. Intinya saat ini Haechan sedang dalam keadaan yang tidak tahu harus melakukan apa.Kemudian ia memutuskan untuk ke ruang keluarga saja, biasanya ibu dan ayahnya sedang mesra-mesraan jika weekend seperti ini. Ia berencana bergabung dengan mereka sekalian menjahili sang ayah, sepertinya akan seru. Haechan tertawa jahat di dalam hati sambil membayangkan wajah kesal ayahnya saat ia ganggu.
Kaki mungilnya menuruni tangga dengan raut wajah ceria.
"Mae~ Daddy~" panggil Haechan dengan suara cemprengnya.
"Apa sih mbul? Mae sama Daddy ada di kamar," seru Hendery yang duduk di atas karpet di ruang tengah.
Mendengar suara orang yang tak lain adalah Hendery sang aa tercinta, Haechan dengan cepat menolehkan kepalanya. Selain ada si aa, ternyata ada tiga orang lainnya yang menatap kearahnya.
Maniknya terpaku kala melihat kearah salah satu teman si aa, menatap orang itu dengan tatapan terpesona. Ia segera berjalan mendekat dan duduk di samping teman orang itu. "Aa who's this? Why so handsome?" tanyanya dengan nada semangat.
Laki-laki itu hanya tertawa kecil melihat tingkah Haechan yang lucu menurutnya. Hendery dan dua temannya membulatkan mata terkejut, tidak biasanya Haechan bertingkah aneh begini.
"Aa ini temennya kok ganteng banget sih kayak bule-bule gitu?" Haechan masih betah menatap orang disampingnya ini. Ia tidak berbohong jika teman si aa yang satu ini sangatlah tampan, membuatnya sangat terpesona sampai ingin dimiliki. Hehehe.
Hendery menormalkan ekspresinya, ia berdehem. "Ekhem iya, temen Aa di kampus, ya emang ada keturunan bulenya makanya mukanya kaya bule."
Haechan dengan semangat mengulurkan tangannya didepan kakak tampan teman aa-nya. "Haechan Kak, salam kenal ya," ucapnya mengenalkan diri, lalu mengedipkan sebelah matanya dengan genit.
Orang itu terkekeh, tangannya mendekat menyambut uluran tangan Haechan. "Mark, salam kenal juga, Dek."
Sontak Hendery mendelik. Hey kenapa adiknya jadi genit begini? "Eh udah cukup salamannya."
Haechan melepas tangan Mark dengan wajah cemberut, ia kan masih mau menggenggam tangannya kakak tampan. "Apa sih? Aa ganggu aja!" protesnya.
"Adek ya yang ganggu kita lagi ngerjain tugas," balas Hendery tidak terima.
"Tumben mbul aneh begini? biasanya Bang Luc godain kamu marahin." Lucas masih heran dengan tingkah adik dari temannya ini yang beda dari biasanya.
"Biasanya kita kena sembur mulu," timpal Changbin, ia juga sama seperti Lucas yang selalu di judesin oleh adik Hendery.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story About Markhyuck/Markchan 🐯🐻
RomanceBook ini berisikan cerita yang berpusat pada Mark-Haechan dengan berbagai background berbeda. Terdiri dari ficlet, oneshot, dan short story. Sebagian isinya adalah mature content. So, baca sesuai dengan umur kalian. DISCLAIMER: BxB Baku&Non-baku ...