I'm back~
Huft... Udah lama gak update short story aku jadi kangen buat update.
Walaupun pembacanya masih dikit aku tetep bakal terus lanjut book ini, jujur sedari awal aku mutusin buat nulis cerita itu gak ngincer pembaca atau vote-nya, bisa curahin kehaluan aku dalam bentuk tulisan itu bikin aku seneng dan ditambah lagi aku bisa bagiin itu sama kalian, rasanya tu bahagia bangett~
Warning: sedikit ada bumbu-bumbu mature-nya.
And hopefully you enjoy it and like it 🤗
Haechan dibuat kesal dengan Aa nya yang menyuruhnya meminta sarapan pada penghuni apartemen sebelah dengan dalih membantu orang tersebut memasak sarapan pagi. Sebenarnya penghuni apartemen sebelah itu bukanlah orang asing, melainkan sahabat Aa nya dan ia sangat mengenalinya.
Meskipun begitu tetap saja ia malu!
Lagipula Aa nya berkelakuan seperti orang susah saja harus meminta makanan pada orang lain, kan bisa membeli bahan masakan sendiri atau membeli makanan yang sudah jadi jika tidak ingin repot-repot mengolahnya.
Lagipula kenapa Aa nya tidak menyetok bahan masakan di dapurnya, bukan hanya mie instan, telur dan minuman kaleng saja, sudah seperti anak rantau yang tinggal dikos-kosan padahal anak orang kaya.
Tadi saat ia meminta uang untuk membeli bahan masakan di minimarket didepan apartemen Aa nya tidak memberikannya. Mau pakai uang sendiri ia juga tidak punya, ia lupa membawa dompetnya karena buru-buru diantar oleh Daddy nya.
Semalam Daddy nya mengantarkannya ke apartemen Aa nya daripada ia sendirian di rumah. Daddy dan Mae nya pergi keluar kota karena sang Daddy ada pekerjaan di sana dan membawa Maevnya, padahal hanya untuk beberapa hari saja keluar kota tapi karena kebucinan Daddy nya yang sudah sampai ketahap kronis yang tidak bisa jauh sedikitpun dari Mae nya.
Hendery, Aa satu-satunya itu memang benar-benar definisi manusia ter-freak diantara manusia-manusia lain yang ia kenal, dan dengan seenaknya menyuruhnya melakukan hal yang memalukan. Oknumnya sendiri malah kembali ke kamar dan melanjutkan aktivitasnya sebagai kaum pemalas.
Hendery juga mengancamnya jika tidak mau ya berarti tidak makan, mau tidak mau ia harus mau demi cacing-cacing di perutnya yang sudah demo.
Ia sekarang sudah berdiri didepan pintu apartemen sahabat Aa nya dengan wajah gugup.
Teken gak ya bel nya, eh tapi kak Mark nya udah bangun belum ya? Aduh gimana ini? -batinnya ragu-ragu.
"Ah udah dicoba aja jangan malu-malu kalo malu gak bakal kenyang entar, blak-blakan aja kayak biasanya" Monolognya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story About Markhyuck/Markchan 🐯🐻
RomansaBook ini berisikan cerita yang berpusat pada Mark-Haechan dengan berbagai background berbeda. Terdiri dari ficlet, oneshot, dan short story. Sebagian isinya adalah mature content. So, baca sesuai dengan umur kalian. DISCLAIMER: BxB Baku&Non-baku ...