😡 Senior Rese (2) 😡

442 50 2
                                    

Haechan menunggu Aanya  ditaman dekat fakultasnya, ia diminta untuk menunggu Hendery di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haechan menunggu Aanya  ditaman dekat fakultasnya, ia diminta untuk menunggu Hendery di sana. Aanya mahasiswa tingkat akhir jadi sangat sibuk dengan tugas akhirnya.

Dan sekarang Hendery tengah bimbingan skripsi dengan dosen pembimbingnya.

Ia menunggu sembari membaca buku yang baru ia beli beberapa hari yang lalu, ia baru membacanya beberapa halaman. Sedang serius-seriusnya membaca tiba-tiba ada yang duduk disampingnya, sudah bisa ia tebak dari wangi parfum orang itu, dan siapa lagi jika bukan Mark.

Mark menatap Haechan yang sedang serius membaca sambil tersenyum, Haechan selalu saja cantik dan imut dimatanya, apalagi jika mengenakan kacamata bulat tanpa lensa yang membuat keimutan nya semakin bertambah.

Haechan tidak peduli, ia tetap fokus dengan bukunya, asal Mark tidak mengganggunya itu sudah cukup.

"Gemes banget sih lu, Chan, jadi makin sayang gua. Lulus kuliah nikah kita," ucap Mark dengan nada santai, mana licin banget pas ngomongnya.

Haechan sontak menghentikan acara membacanya lalu menoleh ke samping, ia menatap Mark dengan datar.

"Ogah!" ucapnya singkat.

Mark hanya terkekeh kecil, ia merangkul bahu sempit Haechan dan mengecupi pipi gembil si manis dengan gemas.

Haechan lagi-lagi tidak menolaknya seperti kemarin, ia sudah memutuskan untuk tidak mau bertengkar atau berdebat dengan Mark, ia sedang malas dan juga lelah. Ia butuh istirahat sebentar untuk memulihkan kekuatan bar-barnya yang sudah melemah, suaranya juga sampai serak setiap harinya karena meneriaki Mark, namun Mark sendiri tidak pernah menggubrisnya.

"Percaya gak percaya ya, gua seratus persen yakin kalo kita jodoh," ucap Mark sambil menatap lurus ke depan.

Haechan lantas menoleh menatap Mark bingung. "Kenapa bisa seyakin itu?" tanyanya.

"Entah, feeling gua ya gitu. Banyak juga yang bilang kalo kita cocok, gua aminin aja yang kenceng biar beneran jodoh," jawab Mark.

"Bisa mati muda gue kalo nikah sama lo. Ogah gue," ucap Haechan sambil membayangkan jika menjadi istri Mark dan akan diganggu, dijahili, dan berlaku mesum setiap hari.

Mark terkekeh pelan. "Gua ganteng loh, baik, perhatian lagi, masak masih gak mau sih?" ucapnya dengan percaya diri.

Haechan sontak mendengus. "PD banget lo ngomong gitu. Aslinya mah lo itu mesum, suka recokin gue, mana tengil lagi. Tensi gue selalu naik gara-gara tingkah lo," ucapnya dengan ketus.

"Abisnya lu gemesin sama seksi banget," sahut Mark lalu mencolek dagu Haechan.

Haechan menepis tangan Mark. "Lo selalu ngeselin."

"Tapi ngangenin kan?" Mark menaik-turunkan alisnya menggoda Haechan.

Haechan berdecak. "Ck, ngangenin apaan? Kalo kangen buat geplak elo sih iya."

Short Story About Markhyuck/Markchan 🐯🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang