Mau bagaimana pun cara berakhirnya, yang namanya perpisahan tetap menyakitkan.
🖤happy♡reading🖤
"Lu gak keluar?" tanya Tasya yang dibalas gelengan kepala oleh Green.
"Kenapa?" tanya Tasya lagi.
"Jantung gue belum aman."
Mendengar itu Tasya terdiam, karena dirinya juga masih terbayang tatapan maut yang dilontarkan Grey tadi.
"Emang paling bener kita di kelas aja."
"Eh lu gak ketemu kak Algre?" tanya Tasya saat beberapa detik terdiam.
"Kak Algre ngechat gue, katanya dia lagi dihukum. Dia ngajakin gue pulang bareng."
"Ah sahabat gue satu ini udah gak jomlo lagi, udah punya pacar yang nganter jemputnya. Berarti gue bakalan pulang sendiri terus dong?"
"Kalo kak Algre gak bisa nganter gue pulang, nanti gue cari lu deh biar kita bisa pulang bareng."
"Yah ada maunya doang."
"Hehehe bercanda."
"Green."
"Oy."
"Kak Algre dihukum kan?"
"Iya."
"Seharusnya 'kan kak Grey juga."
"Iya, tapi gue terlalu takut jadinya kita diem dalem kelas aja 'lah gak usah ke keluar. Lo tahu sendiri 'kan kak Grey bisa di mana aja walau lagi dihukum."
"Iya sih." Tasya menjawab sambil mengangguk-angguk 'kan kepalanya. "Eh janji, ya, besok traktir gue makan somay lagi."
"Iya tenang aja, kalau perlu gue beliin dua porsi buat lo."
"Sip lah kalo gini mah."
Saat jam istirahat kedua, Green dan Tasya hanya memilih untuk berdiam diri di kelas. Mereka masih takut jika nanti bertemu lagi dengan Grey. Padahal laki-laki itu sangat tampan tapi sayang orangnya sedikit emosi. Eh salah maksudnya banyak.
🖤🖤🖤
Ini hari ketiga Green dan Algre berpacaran. Pasangan baru jadi masih terlihat sangat mesra. Sekarang mereka lagi makan di kantin. Banyak mata yang melihat ke arah mereka. Beberapa ada yang bilang Green sangat beruntung mendapatkan Algre.
"Aku rada risih diliatin begitu," ucap Green kepada Algre. "Eh mau kemana?" Green menahan Algre.
"Katanya kamu risih."
"Ih jangan gitu."
"Dah 'lah gue mau ke kelas," ujar Leo lalu berdiri.
"Ikut," saut Delon yang ikut berdiri juga.
"Lah kenapa pada ke kelas?" tanya Tri.
"Males di sini ada bucin," balas Leo.
"Kalo gitu gue ikut," ujar Tri lalu menyusul Leo dan Delon yang sudah pergi.
"Aku nyusul mereka, ya," izin Algre.
"Iya, aku sama Tasya juga mau ke perpus," balas Green.
"Nanti pulang sekolah aku tunggu di parkiran."
"Iya."
"Dah, kak." Tasya melambaikan tangannya.
"Ayok," ajak Green.
🖤🖤🖤
Green dan Tasya berjalan menyusuri lorong koridor. Setelah perjalanan yang cukup panjang akhirnya meraka sekarang sudah ada di dalam perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BasundariDeska
Teen FictionSepenting itukah sebuah warna? - Greenla Foile Kaiacezar, seorang perempuan yang dilihat memiliki kehidupan sempurna oleh orang lain. Pandangan itu yang membuat Green menjadi sedih karena orang lain hanya melihat sisi bahagianya tanpa melihat sisi...