Ketika orang menghakimi mu ingatkan dirimu bahwa tuhan mendengarnya, percaya pada waktu.
🖤happy☆reading🖤
"Woy, buruan ke kelas," ujar Ali sambil menepuk pundak Grey.
Grey yang merasa pundaknya ditepuk pun menengok ke belakang. Ia turun dari motornya, lalu berlalu pergi meninggalkan Ali begitu saja.
"Njir ditinggal gue," gumam Ali.
Ali berlari mengejar Grey hingga ke kelas.
"Hari ini yang jadi petugas upacara kelas berapa?" tanya Grey saat sudah menaruh tasnya.
"XI IPS 9," balas Ali.
Tanpa menjawab Grey berlalu pergi menuju kelas XI IPS 9.
"Ditinggal lagi," monolog Ali.
🖤🖤🖤
"Kita ngapain di gedung IPS?" tanya Ali saat berhasil mesejajarkan dirinya dengan Grey.
"Topi lo mana?" tanyanya lagi saat Ali menyadari Grey tidak menggunakan topi.
"Gue lupa bawa topi," balas Grey.
"Alah boong lo." Ali tidak percaya. "Biasanya 'kan lu selalu naro topi di dalem tas, gak mungkin ketinggalan," lanjutnya.
"Nyatanya sekarang ketinggalan," balas Grey dengan ekspresi datarnya.
"Terus sekarang lu mau kemana?" tanya Ali lagi.
"XI IPS 9."
"Minjem topi?"
"Iya."
"Emang ada yang mau minjemin?" tanya Ali. "Kan lu abis berantem sama anak kelas itu." Lanjutnya yang berhasil membuat langkah Grey terhenti.
"Gue ganteng." Grey dengan muka datarnya sambil menatap tajam mata Ali.
"Biasa aja kali, gak usah natap gue begitu." Ali mengalihkan matanya.
"Grey, Ali," panggil guru bk.
Merasa dipanggil pun Grey dan Ali menengok ke arah belakang.
"Eh ibu, ngapain disini bu?" tanya Ali.
"Seharusnya saya yang nanya, ngapain kalian berdua disini? ini 'kan gedung IPS" tanya balik guru bk. "Kalian mau bolos?" Guru itu bertanya lagi saat tidak mendapatkan jawaban.
"Enggak, bu," elak Ali dengan cepat.
"Sana ke lapangan! cepat!" suruh guru itu.
"Grey, kamu tidak membawa topi?" tanya guru itu saat Grey dan Ali ingin pergi.
Grey menggelengkan kepalanya.
"Kamu ini, ya, harusnya kamu itu jadi panutan buat teman-teman kamu." Guru itu menceramahi Grey.
Grey yang malas mendengar ocehannya pun izin untuk segera pergi.
"Saya permisi, bu," balas Grey lalu pergi begitu saja.
"Liat tuh temen kamu, gak ada sopan santunnya sama sekali," ucap guru itu pada Ali.
"Maafin Grey, bu. Kalo gitu saya juga permisi, ya," balas Ali lalu pergi juga.
🖤🖤🖤
Ali mengelus pundak Grey, berharap Grey bisa sedikit tenang.
"Grey, kamu bikin barisan sendiri sana." suruh guru bk tadi.
Grey menganggukkan kepalanya.
"Ini gak ada yang telat atau atributnya gak lengkap gitu?" tanya Ali saat menyadari tidak ada barisan yang melanggar peraturan "Tumben amat," lanjut Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BasundariDeska
Fiksi RemajaSepenting itukah sebuah warna? - Greenla Foile Kaiacezar, seorang perempuan yang dilihat memiliki kehidupan sempurna oleh orang lain. Pandangan itu yang membuat Green menjadi sedih karena orang lain hanya melihat sisi bahagianya tanpa melihat sisi...