06 ~ kecewa 🖤

376 169 1
                                    

RASA NYAMAN BISA DATANG DARI MANA SAJA. KITA TIDAK BISA MENGATURNYA.

🖤happy♡reading🖤

"Mah, aku pamit dulu, ya, mau main." Driel berpamitan kepada mamanya yang sedang memasak dan ada adiknya juga di sana.

"Iya."

"Katanya gak mau main." Green bersuara.

"Sekarang mau," balas Driel. "Mah," panggil Driel.

"Kemaren kan baru dikasih, Driel," saut mamanya seakan-akan tahu maksud sang anak.

"Buat tambah-tambahan, mah."

"Hmm." Drana mengambil uang di saku celananya "Sepuluh ribu nih."

"Mana cukup, mah. Nasi padang aja sekarang udah sebelas ribu."

"Ih kamu, ya, jajan mulu."

"Driel 'kan beli makanan mah."

"Iya iya nih." Drana memberikan uang seratus ribu.

"Uang sepuluh ribunya?"

"Dasar anak ini."

"Mah," panggil Green pelan.

"Nih buat anak perempuan mama." Drana memberikan uang 150k pada anak perempuannya.

"Gak adil 'kan mama, mah."

"Yaudah sini uang 10k-nya, balikin. Kamu ambil uang 50k ini."

"10k-nya buat beli bensin, mah."

"Yaudah itu aja."

"Ih iya iya nih." Driel menukar uang 10k-nya dengan uang 50k.

"Kamu gak mau nyobain bubur kacang ijo-nya?" tanya Drana.

"Cobain dong, kak. Ada campur tangan gue, pasti enak," saut Green.

"Yaudah sini."

Green memberikan mangkok kecil kepada mamanya. Drana mengambil bubur kacang ijo yang ada di dalam panci lalu memberika kepada anak laki-lakinya.

"Sendoknya," pinta Driel.

Green memberikan sendok kepada Driel.

"Kurang manis, mah," ujar Driel menilai.

"Sengaja, 'kan buat calon mantu," balas Green yang dibalas gelengan kepala oleh mamanya.

"Algre sakit dek?" tanya Driel.

"Iya."

"Lu mau jenguk dia?" tanya Driel lagi yang dibalas anggukan kepala oleh Green.

"Mau gue anter dulu gak?" tawar Driel.

"Gak usah." Green menolak.

"Papa gak ada dirumah loh."

Ya, Agreksa baru saja pergi karena ada urusan mendadak di kantornya.

"Gak usah, kak. Nanti aku naik ojek online aja."

"Yaudah kalo gitu gue main dulu, ya."

"Y."

"Singkat amat."

Green tidak menjawab lagi.

"Ngeselin lu." Driel salim kepada mamanya lalu berlalu pergi.

"Aku siap-siap dulu, ya, mah."

"Iya."

Green juga pergi dari dapur dan menaiki tangga, ia menuju kamarnya.

BasundariDeskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang