11 ~ balikan 🖤

347 138 0
                                    

Hubungan yang sangat nyaman dijalani adalah hubungan yang tidak membuat kita berat.

🖤happy☆reading🖤

"Gak baik dengerin obrolan orang lain," kata Grey saat melewati Green dan Tasya. Sedangkan Green dan Tasya tersenyum kikuk.

Saat Grey sudah tidak terlihat lagi Green dan Tasya malah saling menyenggol satu sama lain menggunakan pundaknya.

Mereka berdua segera berlari menuju kelasnya saat bel sudah berbunyi.

🖤🖤🖤

"Ngapain masih bengong? ayok!" ajak Kinan sedikit memaksa.

"Lo duluan aja," suruh Leca sambil melihat ke arah tangga.

"Lo mau nungguin dia?" Kinan mulai emosi saat Leca mengangguk.

"Lo emang pinter di bidang akademik tapi lo bego soal cinta," setelah mengatakan itu Kinan berlalu pergi meninggalkan Leca sendiri.

Leca tahu Kinan sangat kecewa dengan dirinya. Tapi Leca juga tidak bisa melihat Grey dengan perempuan lain. Dia harus memperjuangkan cintanya.

🖤🖤🖤

Grey mulai memasuki kawasan rooftop. Benar dugaannya, ada tiga orang laki-laki yang sedang merokok di sana.

"Balik ke kelas lo masing-masing!" ucap Grey dengan tegas.

Mereka bertiga yang duduk berjauhan pun menengok ke arah Grey. Mereka terlihat biasa saja, tidak ada ketakutan di wajah mereka.

Mereka segera mematikan rokok yang sedang menyala di tangannya lalu membuangnya. Ketiga laki-laki itu beranjak dari duduknya. Melewati Grey yang masih berdiri di pintu masuk rooftop. Mereka mengurungkan niat awalnya untuk membolos. Mereka tidak takut karena mereka yakin Grey tidak akan melaporkan perbuatan yang sudah mereka lakukan.

Leca melihat tiga lelaki yang baru saja turun dari rooftop. Ia tersenyum lalu melangkahkan kakinya untuk naik ke rooftop.

"Grey." Grey segera melihat ke arah belakang saat namanya dipanggil.

"Balik ke kelas lo!" kata Grey dengan muka datarnya.

"Grey," lirih Leca. "Jangan begini!" Leca mulai meneteskan airmatanya.

Grey mengalihkan matanya ia tidak mau melihat airmata Leca.

"Kenapa kamu gak hapus air mata aku?" tanya Leca pada Grey yang sedang membelakanginya. "Tadi kamu hapus airmata Sena terus kamu meluk dia," airmata Leca masih terus menetes. "Kamu udah lupain aku?"

"Grey..."

"Jawab!"

"Mau kita masih pacaran atau enggak kalau Sena nangis gue akan tetap menghapus airmatanya " kata Grey tanpa melihat kearah Leca.

"Kamu udah berpaling dari aku?" Grey tidak menjawab pertanyaan dari Leca.

"Sena lebih cantik, ya, dari aku?"

"Aku minta maaf, Grey." Leca berjongkok. Kakinya sudah tidak kuat untuk menahan badannya.

"Aku mau balikan," lirih Leca. "Aku mohon," tangis Leca semakin kencang.

"Lucu, ya." Grey tersenyum miring. "Lo yang mutusin, lo juga yang minta balikan."

"Plis Grey, mau, ya?"

"Gue gak bisa."

"Kenapa?" paraunya.

Grey memutar badannya. Ia terkejut melihat Leca yang sudah terduduk lemas. Grey tidak tega melihat Leca begitu. Dia segera mengulurkan tangannya pada Leca.

BasundariDeskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang