Chapter 2

53.9K 3K 33
                                    

HALO SEMUANYA MASIH ADA YANG MAU BACA GAK NIH, TERIMAKASIH BUAT YANG UDAH MAU BACA CERITA AKU DAN UDAH MAU VOTE CERITA AKU. DENGAN KALIAN VOTE CERITA AKU, AKU SANGAT SENANG KARENA KALIAN MENGHARGAI KARYA AKU.

SELAMAT MEMBACA

.
.
.

Sesampainya Haifa di sekolah, dia langsung menuju kekelasnya untuk mengikuti mata pelajaran karena sebentar lagi mereka akan masuk.

''Malas banget oy,'' ujar Haifa tiba tiba di depan teman kelasnya yang langsung terkejut.

''Astaghfirullah, Lo bisa gak sih gausah ngagetin orang.'' Sahut Rifa tak lain adalah teman sekelasnya tadi.

''Yakan gak lucu nanti kalau gue ngagetin  setan, yang ada setan ngagetin gue.'' Jawab Haifa tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Sedikit pemberitahuan, bahwa dia tidak mempunyai circle atau sahabat yang dekat dengannya, karna dia sendiri tidak mau berteman dengan percirclelan, karna bagi dia berteman dengan siapapun itu lebih seru.

''Terserah deh.''

Bel pun berbunyi, dan itu pertanda bahwa pelajaran akan segera dimulai, Haifa pun langsung duduk ditempat duduknya sendiri.

''Baik anak anak semuanya, kemarin sepertinya ada tugas dan sekarang boleh dikumpulkan,'' ucap salah satu guru yang menjadi pemateri pada hari ini di kelas Haifa.

Semua orang maju untuk mengumpulkan tugasnya, kecuali Haifa yang duduk dengan santainya dan tidak mengumpulkan tugas.

''Haifa, tugas kamu mana?'' tanya guru tersebut.

''Gak ada buk, kemarin lupa hehe,'' jawab Haifa dengan cengirannya.

''Haifa, maju kamu.'' Tanpa membantah satu kata pun tidak seperti biasanya, Haifa pun langsung maju ke depan.

''Ada apa wahai guruku tercinta!'' Ujar Haifa sok dramatis.

''Jangan bercanda Haifa.'' Guru itu pun sangat kesal setiap menghadapi murid seperti Haifa ini, karena Haifa ini bisa dikatakan salah satu murid nakal di sekolahnya. Tidak mau membuat tugas, bolos, dan masih banyak hal hal lain.

''Saya cuma bisa bercanda buk, kalau berjanda saya tidak bisa karena saya perempuan, kalau berduda pun saya tidak mau,'' sahut Haifa lagi, Guru tersebut hanya bisa menghela nafas panjang.

''Haifa, sekarang kamu pilih keiling lapangan lima kali, atau bersihin semua wc yang ada di sekolah ini." ujar guru tersebut yang sudah jengah menghadapi Haifa.

''Saya gak mau milih dari salah satunya buk.'' Jawab haifa dengan entengnya.

''Oke, kalau seperti itu sekarang kamu keliling lapangan lima belas kali.'' Sambung guru tersebut yang tak lain adalah buk Susi.

''Baik buk, ternyata saya berubah pikiran dan saya akan memilih keliling lapangan lima kali.'' Jawab Haifa cepat dan langsung berlari keluar menuju lapangan, Seisi kelaspun yang melihat kelakuan Haifa hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.

Akhirnya selesai sudah hukuman yang dijalani oleh Haifa berkeliling lapangan lima kali. ''Kenapa tadi gak milih lima belas kali aja ya, kalau 5 kali putaran mah kagak ada capek capeknya.'' Ujar dia bermonolog sendiri.

GUS MY HUSBAND (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang