Chapter 22

30.2K 2.6K 885
                                    


"Jika sudah menjadi milikku maka tidak akan kulepaskan sekalipun. Milikku ya tetap milikku, maka jangan sekali kali merebut milikku itu semua tidak akan aku biarkan apalagi pada sampah sepertimu"

~ HAIFA GHANIA FAZILA~

.
.
.
.
.

Hari ini adalah dimana hari Gus Afat dan Ustazah Ria akan melangsungkan acara pernikahan mereka . Sedari tadi Gus Afat sangat ling lung karena dia juga mencari istrinya di sekitaran sana, tetapi sama sekali tidak dia temukan.

''Sayangggg kamu dimana'' Ujar Gus Afat khawatir karena sedari tidak melihat sang istri.

''Nak, acara sebentar lagi dimulai  ayo kita ke sana'' Ajak Abi Ahsan.

''Afat belum siap Abi. Bahkan sangat tidak siap'' Balas Gus Afat menatap Abinya dalam.

''Mau tidak mau Nak''

''Apakah Abi tidak memikirkan bagaimana perasaan istri Afat'' Tanya Gus Afat pada sang Abi.

''Abi juga sebenarnya tidak mau melakukan ini Nak. Tapi ini semua karna perbuatan kamu sendiri'' Balas Sang Abi.

'' Abi percaya sama Afat, kalau ini semua cuma salah paham''

''Kasih Afat kesempatan untuk mencari bukti kalau ini itu cuma salah paham'' Sambung Gus Afat yang berusaha meyakinkan sang Abi.

''Sudah terlambat. Ayo kita kesana sebentar lagi akad kalian akan dimulai''

''Azzam dimana Abi'' Tanya Gus Afat yang tidak melihat sang Adik di acara tersebut.

''Dia tidak mau ikut''

''Yaudah ayok sekarang kita kesana''

Abi Ahsan dan Gus Afat langsung pergi ke tempat yang telah disediakan. Dan sekarang Gus Afat sudah duduk di depan sang penghulu yang sebentar lagi akan menjabat tangannya.

''Bagaimana apakah sudah siap'' Tanya sang penghulu.

Bukannya senang seperti saat akad dimana dia akan menjadikan Haifa sebagai istrinya. Tetapi sangat berbanding terbalik dengan hari ini, dimana hari ini hari yang sangat tidak ia  harapkan.

Tanpa mereka sadari, ada dua orang yang berada di lantai dua dengan santainya salah satu mereka sedang menikmati makanan yang dia bawakan dari lantai bawah. Dan yang satunya lagi melipat kedua kakinya dan menyaksikan acara yang di adakan di lantai bawah.

''Baik sekarang kita mulai''

Penghulu tersebut langsung menjabat tangan Gus Afat.Gus Afat semakin dibuat deg degan.Bukan karna  bahagia,melainkan ekspresi yang sangat susah kita tebak.

''Saya Nikahkan dan kawinkan engkau dengan Saudari Ria Febri Ariani dengan mahar 50 juta uang tunai SAH'' Ucap penghulu tersebut.

Awalnya mereka ingin mengadakan akad nikah dengan menggunakan bahasa arab. Tetapi Gus Afat tidak mau. Karna menurutnya itu khusus untuk Istrinya Haifa.

GUS MY HUSBAND (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang