Chapter 32

17.7K 1.2K 311
                                    

" Aku tak pernah takut dengan masalah yang akan aku hadapi nantinya, tetapi yang aku takuti adalah, pada suatu saat nanti kamu tidak bisa terus bertahan jikalau terus berada di samping ku"

~Haifa Ghania Fazilla~

.
.
.
.

Malam pun berganti dengan pagi, sekarang jam sedang menunjukkan jam 04:50, itu berarti sebentar lagi subuh akan mendatang. Gus Afat langsung terbangun dan melihat ke arah sampingnya bahwa sekarang disitu ada Gus Azzam sang adik, sedangkan Abi Ahsan sudah duluan terbangun.

Gus Afat langsung bangun lalu kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya supaya bisa dengan segera dia melaksanakan sholat subuh di mesjid yang ada di pesantren Nurul Ihsan tersebut.

Gus Afat juga langsung menuju ke arah dapur untuk menemuu sang istri, karena dia tau kalau istrinya itu pasti sudah bangun karena sang Ummi juga sudah terbangun.

"Ummi istri Afat mana" Tanya Gus Afat pada Ummin Annisa, karena dia tidak melihat sang istri bersama Ummi nya.

"Istrimu masih tidur Nak, kelihatannya dia sangat lelah, makanya Ummi biarkan sebentar lagi untuk dia bangun" Jawab Ummi Annisa yang sedang memasak dengan beberapa santri yang ada di dapur ndalem.

"Yaudah, kalau gitu Afat ke kamar dulu ya Ummi" Pamit Gus Afat yang langsung pergi dari sana. Ummi Annisa yang melihat itupun hanya bisa tersenyum.

Sesampainya dikamar dimana letaknya istrinya berada, Gus Afat langsung menghampiri sang istri yang masih terlelap tidur. Setelah itu, seperti biasa, jika ingin membangunkan sang istri maka dia harus mencium seluruh wajah istrinya itu supaya dia terganggu dan setelah itu langsung terbangun.

''Sayang, bangun udah subuh" Gus Afat mendusel duselkan pipi sang istri yang sekarang tidak dibaluti oleh hijab dan cadarnya.

"Sayang bangun sayang" Gus Afat kembali mencium seluruh wajah istrinya, terutama di kedua mata sang istri lalu menuju mengecup bibir istrinya itu.

"Bangun sayangg" Gus Afat semakin mencium wajah istrinya sehingga membuat Haifa yang merasa terganggu pun langsung terbangun.

"Ih mas apaan sih, aku masih ngantuk juga" Ujar Haifa dengan sangat kecil khas suara orang bangun tidur.

"Bangun sayang, ini udah subuh. Lebih baik kita sholat terlebih dahulu ya" Ajak Gus Afat dengan mengelus surai istrinya itu dengan lembut.

"Udah jam berapa ish emangnya" Tanya Haifa yang kembali menutup mata.

"Hampir jam lima sayang, makanya buruan bangun"

"Iya iya, ini mau bangun" Yang katanya mau bangun, tetapi Haifa malah kembali berbaring dan kembali menutup kedua matanya.

"Eh eh eh, tadi katanya mau bangun, tapi kok malah mau tidur lagi" Gus Afat langsung menahan tubuh Haifa yang hampir saja menyentuh kasur kembali.

"Ih 5 menit lagi deh"

"Tidak baik menunda nunda sholat sayang"

"Iya deh iya" Haifa dengan keterpaksaan langsung bangun dan setelah itu langsung ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum melaksanakan sholat subuh.

GUS MY HUSBAND (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang