🔥 Ohmpieng

987 98 30
                                    

🔥 OHMPIENG 🔥
Sentuhan Sang Iblis

Untung saja Nanon memang harus mandi untuk berangkat kerja, sehingga ia tak perlu bersusah payah mencari alasan untuk segera menghilang dari hadapan Chimon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untung saja Nanon memang harus mandi untuk berangkat kerja, sehingga ia tak perlu bersusah payah mencari alasan untuk segera menghilang dari hadapan Chimon. Kepalang malu karena kedapatan mimpi basah, Nanon sampai tak sempat menyadari penampilannya yang hanya mengenakan kaos oblong oversize dan celana boxer penuh cairan air mani yang sudah mulai mengering ketika ia berlari secepat kilat menuju kamar mandi.

Nanon memperhatikan wajah tampannya di depan cermin persegi di sepanjang dinding. Tidak ada yang berubah. Bibirnya terlihat normal saja, tidak seperti sehabis berciuman tanpa henti sepanjang malam. Tangannya bergerak meraba pusat perhatiannya, ia masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana ciuman panas yang memabukkan itu terjadi. Rasanya, sentuhan bibir dan lidah lawannya bahkan masih melekat di bibirnya meski tak menunjukkan perubahan apa-apa.

Benar-benar hanya mimpi.

Tetapi...

Semua terasa begitu nyata untuk hanya sekedar mimpi.

Sekuat tenaga Nanon mencoba mengerahkan pikirannya untuk mengingat wajah lawannya semalam, tapi kosong. Tak ada yang bisa ia ingat selain sapuan lidah dan lumatan hangat bibir lawan yang membuatnya bagai terbang ke awang-awang.

Nanon bisa mengingat bibir bagian bawah yang terasa lebih lebal. Ia juga bisa mengingat lidah hangat yang melesak ke dalam mulutnya terasa lebih panjang. Tapi sapuan dan lumatan di luar nalar itu tidak terasa mengerikan. Justru teramat memabukkan.

Nanon membasuh wajahnya dan melanjutkan dengan menyikat gigi. Ia membersihkan diri selayaknya mandi seperti biasanya. Tapi pikirannya tak bisa berhenti mengingat ciuman panjang yang membuatnya mimpi basah tadi malam.

Sejak Phuu Chia meninggal dunia, Nanon memang terlalu fokus pada urusan keluarganya sehingga lupa bersenang-senang. Seingatnya, ia hanya sempat menemui Ploy satu kali di hari pembacaan surat wasiat. Dan mereka hanya sempat berciuman, tidak sampai melepaskan kehangatan seperti yang biasanya rutin ia lakukan. Jadi wajar saja jika sekedar ciuman dalam tidur dapat membuatnya mimpi basah.

Mungkin Nanon harus menemui salah satu gadis-gadisnya dalam waktu dekat untuk sekedar meluapkan hasrat. Ia bisa kembali ke Bangkok saat akhir pekan, atau siang nanti di sela kunjungan kerjanya bersama Chimon. Tidak akan sulit untuk Nanon menemukan gadis manapun yang ia inginkan. Sex after lunch sounds good.

🔥🔥🔥

Hari ini Nanon akan mendatangi kantor manajemen Chevara Group Nonthaburi. Perusahaan milik keluarganya ini mengelola berbagai pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, serta hunian dari tingkat kondominium hingga hotel dan resort yang tersebar di seluruh Thailand. Sementara itu di Nonthaburi, ada tiga bidang usaha yang kini resmi menjadi tanggung jawab Nanon sepenuhnya.

The Eco Grid menjadi tujuan pertama yang Nanon kunjungi bersama Chimon. Sebagai mahasiswa jurusan Arsitektur, Nanon mengakui selera mendiang Phuu-nya pada desain bangunan memang selalu menarik dan unik. Kondominium The Eco Grid ini contohnya.

MY DEMON LOVER (OHMNON)Where stories live. Discover now